Tilang Manual Diterapkan Lagi, Polda Metro Jaya Tindak Petugas yang Damai dengan Pelanggar Lalu Lintas

Selasa, 16 Mei 2023 20:18 WIB

Tilang manual. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Latif Usman menyatakan akan menindak petugas nakal yang berdamai dengan pelanggar lalu lintas saat tilang manual.

"Tentunya hal yang pertama kita sudah lakukan pencegahan," ujar Latif di Polda Metro Jaya, Selasa, 16 Mei 2023.

Tilang manual membuka kesempatan lagi bagi para pelanggar lalu lintas dan petugas yang nakal untuk 'berdamai' dengan memberi uang kepada petugas. Berbeda dengan tilang elektronik, penindakan secara langsung ini membuka ruang kontak antara pengendara dengan polisi yang bertugas.

Untuk mencegah praktik uang damai itu, Latif menyatakan sudah memberikan arahan kepada petugas, seperti saat apel pagi. Surat tilang hanya bakal diberikan pada petugas yang dianggap punya kualifikasi baik.

"Untuk menghindari komplain dari masyarakat," kata Latif.

Sistem tilang manual kali ini tidak diterapkan tetap pada satu titik. Polisi akan menindak ketika pelanggaran terlihat dengan jelas saat ada patroli.

Advertising
Advertising

Untuk penindakan tidak membawa SIM dan STNK ketika seorang pelanggar ditangkap. "Pada saat diketahui tertangkap tangan kasat mata pasti dicek," tutur Latif Usman.

Sebelumnya, Polri meniadakan tilang manual untuk menutup peluang permainan antara petugas dan pelanggar lalu lintas. Namun sistem tilang elektronik belum mampu sepenuhnya mengawasi setiap jalanan di wilayah Indonesia.

Khusus di Jakarta, juga belum banyak titik yang diawasi kamera tilang. Dihapusnya tilang manual justru memunculkan jenis pelanggaran baru. Pengendara mencopot pelat nomor kendaraanya atau menggunakan pelat nomor palsu untuk menghindari kamera tilang ETLE.

"Kapolri berkomitmen bahwa kita tetap akan mengembangkan yaitu tilang elektronik, sambil menunggu kelengkapan dari pada sistem yang ada, karena memang masing-masing wilayah jalur yang di Indonesia khususnya di Jakarta, di Jakarta saja masih sangat luas," kata Latif.

Kapolda Metro Jaya Luncurkan Hotline bagi Masyarakat yang Ingin Komplain

Pada hari ini Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Karyoto resmi meluncurkan layanan pengaduan atau hotline melalui WhatsApp. Masyarakat bisa bertanya, mengadukan, atau mengeluhkan perkara yang sedang ditangani Polda Metro Jaya.

"Saya sengaja satu, tidak bikin banyak. Kalau nanti pusing bingung memfilternya, yaitu WhatsApp nomor 082177606060," ujar Karyoto di Polda Metro Jaya, Selasa, 16 Mei 2023.

Peluncuran layanan itu resmi pada hari ini dan masyarakat sudah bisa langsung menghubungi. Namun Karyoto menuturkan, peluncuran ini molor dua hari dari waktu yang dijanjikan.

Latif berujar, layanan itu juga bisa dimanfaatkan untuk melaporkan petugas yang nakal di jalanan saat memberlakukan tilang manual. "Bisa, hotline ini sebagai sarana untuk aduan," ujarnya.

Pilihan Editor: Polda Metro Jaya Sebut Tilang Manual dan Elektronik Tidak Perlu Dipermasalahkan, Edukasi Selamat di Jalan

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

1 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

1 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

2 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

2 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

2 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

2 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya