Pengusutan Pungli PTSL di Tangsel Jalan di Tempat, Warga Tak Kunjung Menerima Sertifikat

Reporter

Muhammad Iqbal

Kamis, 6 Juli 2023 09:52 WIB

Maraknya pungutan liar dalam mengurus sertifikat tanah, Ratusan warga berdemo di kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Tangerang Selatan. Mereka menuntut Kepala BPN Tangerang Selatan dicopot.

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Tangerang Selatan mulai mendalami dugaan adanya pungutan liar (pungli) yang dilakukan pegawainya untuk program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

Dugaan pungli di program PTSL ini mencuat setelah sejumlah warga di Jelupang, Kota Tangerang Selatan mengaku dimintai uang untuk mengurus sertifikat tanah mereka. Padahal, program Presiden Joko Widodo untuk memberikan legalitas tanah warga masyarakat ini gratis.

Tempo memperoleh rekaman percakapan yang menyebutkan seorang pegawai BPN berinisial D diduga ikut menikmati uang yang diserahkan warga ke pegawai keluarahan. Awalnya, warga menyebut sejumlah nama di Kelurahan Jelupang yang meminta biaya.

Rekaman tersebut merupakan percakapan antara warga dengan pihak kelurahan yang diduga meninta uang hingga Rp 5 juta dalam program PTSL ini.

Sejak isu ini bergulir, berbagai pihak mulai melakukan mediasi. Pada Selasa 27 Juni 2023, pihak Kelurahan Jelupang mengundang warga yang memiliki masalah dengan alas hak mereka untuk berdiskusi dan mencari titik temu.

Advertising
Advertising

Pada saat itu, dari pihak BPN Tangsel tidak hadir dan mediasi berakhir deadlock. Setelah itu, wargap mulai geram. Sertifikat tanah tak kunjung ada kejelasan, padahal mereka telah menyerahkan uang sejak tanun 2018.

Mediasi selanjutnya terjadi pada Selasa 5 Juli 2023. Kali ini, BPN Tangsel yang menjadi tuan rumah dengan mengundang warga bersama dengan perwakilan Pemerintah Kota Tangerang Selatan ke kantornya.

Undangan tersebut merupakan undangan mediasi dan mencari solusi atas isu pungli PTSL tersebut. Sementara itu wartawan TEMPO bersama beberapa pewarta lain yang juga diundang dalam mediasi ini juga tidak diperbolehkan untuk masuk dan mendengar isi dari mediasi tersebut.

Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Tangsel Shinta Purwitasari berjanji akan menyelesaikan masalah masyarakat Jelupang. Ia menjamin warga akan segera menerima sertifikat tanah.

“Poinnya kami siap membantu masyarakat untuk memperolah sertipikat tanah melalui program PTSL 2023 ini. Tentu kami akan melakukan inventarisir dan meneliti berkas atau alas hak yang diajukan oleh pemohon. Sepanjang berkasnya lengkap akan segera kami proses,” kata Shinta Purwitasari.

Shinta tak mau menanggapi soal adanya dugaan keterlibatan pegawai BPN Kota Tangsel dalam kasus pungli PTSL ini.

Pernyataan lebih tegas disampaikan, Wasito Haryati selaku Kasi Pengendalian dan Penanganan Sengketa BPN Kota Tangsel yang menyatakan mendalami adanya dugaan pungli tersebut.

"Terkait informasi dugaan adanya pungli sedang kita dalami sebagai bentuk pengawasan terhadap pegawai di lingkungan Kantah Tangsel," ujarnya kepada Tempo, Rabu 5 Juli 2023.

Menurut Ito, sapan akrabnya, seluruh elemen BPN Tangsel saat ini mengikuti arahan pimpinan pusat untuk fokus menyelesaikan semua pekerjaan PTSL bersama dengan Pemerintah Kota Tangsel.

"Kami fokus memberikan layanan rutin yang optimal kepada masyarakat, mengingat kita sudah WBK maka sebaik mugkin kita mempertahankannya," kata dia. WBK yang dia maksud adalah wilayah bebas korupsi.

Apabila nanti terbukti ada pegawai yang meminta sejumlah uang dalam program PTSL ini, BPN akan mengambil tindakan tegas terhadap pegawai tersebut.

Adapun salah seorang warga yang datang dalam mediasi di kantor BPN, Ryan Erlangga mengatakan hanya membutuhkan kepastian dan tindakan nyata atas alas hak lahan mereka.

"Prinsipnya masyarakat ini hanya menuntut haknya, dari 2018-2019 masyarakat sudah menyerahkan berkas bahkan biaya sekalipun tentunya dengan nominal yang relatif ya, tapi sampai 2023 ini belum ada kepastian," kata dia.

Ryan mengatakan, meski masyarakat mengetahui program PTSL merupakan program gratis yang digulirkan Jokowi, masyarakat tidak keberatan dengan diminta sejumlah uang.

"Padahal kita tau, bahwa program ini gratis tanpa dipungut biaya sepeser pun. Tapi nyatanya di bawah (masyarakat) biaya pengurusan program ini fantastis. Coba kita kalkulasi dengan logika sederhana, seandainya satu orang dipungut biaya 5 juta maka di kali 500 orang dan hasilnya Rp2,5 miliar ini angka sangat fantastis," ujarnya.

Kasus dugaan pungli di program sertifikat gratis Jokowi ini juga kini tengah diusut oleh Kejaksaan Negeri Tangerang Selatan. Kejari telah memanggil sejumlah pihak untuk dimintai klarifikasi.

Meski Kejaksaan dan BPN sudah turun tangan mendalami kasus pungli PTSL ini, belum ada satupun pernyataan resmi soal dugaan pungli itu. Semuanya hanya mengatakan masih akan mendalami.

Pilihan Editor: Kejari Tangsel Telusuri Penipuan Pegawai Kelurahan di Program PTSL, Ratusan Warga Jadi Korban


Berita terkait

4 Permintaan Muhammadiyah ke Jokowi soal Pembentukan Pansel KPK

36 menit lalu

4 Permintaan Muhammadiyah ke Jokowi soal Pembentukan Pansel KPK

PP Muhammadiyah mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi mengenai pembentukan Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

48 menit lalu

Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan kepada Presiden Jokowi terkait sorotan publik terhadap Direktorat Jenderal Bea dan Cukai belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

1 jam lalu

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

Sri Mulyani juga menyampaikan tantangan Bea Cukai di era pesatnya perkembangan teknologi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

1 jam lalu

Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Penugasan untuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro dari Jokowi berlaku per hari ini.

Baca Selengkapnya

Sekretariat Presiden Kucurkan Bantuan untuk Korban Luka Saat Kunjungan Jokowi di Kabupaten Muna

2 jam lalu

Sekretariat Presiden Kucurkan Bantuan untuk Korban Luka Saat Kunjungan Jokowi di Kabupaten Muna

Seorang warga Kabupaten Muna terluka kejatuhan dahan pohon saat helikopter superpuma yang ditumpangi Presiden Jokowi mendarat di alun-alun.

Baca Selengkapnya

198 PSN Rp1.614 Triliun Selesai Dibangun pada 2016-2024, Jokowi Akan Evaluasi yang Lelet

2 jam lalu

198 PSN Rp1.614 Triliun Selesai Dibangun pada 2016-2024, Jokowi Akan Evaluasi yang Lelet

Sebanyak 198 PSN telah rampung dibangun selama periode 2016 hingga 2024, dengan nilai proyek Rp1.614 triliun, sementara yang lelet akan dievaluasi.

Baca Selengkapnya

Bunyi Sumpah 7 Anggota LPSK di Hadapan Jokowi Hari Ini

3 jam lalu

Bunyi Sumpah 7 Anggota LPSK di Hadapan Jokowi Hari Ini

Sebanyak 7 anggota LPSK mengucapkan sumpah di hadapan Presiden Jokowi. Apa bunyi sumpahnya?

Baca Selengkapnya

Grace Natalie Diberi Tugas di Pemerintahan oleh Presiden Jokowi

3 jam lalu

Grace Natalie Diberi Tugas di Pemerintahan oleh Presiden Jokowi

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengaku dapat amanah untuk mengemban tugas baru di pemerintahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

5 jam lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pendiri PSI Grace Natalie Dapat Jabatan di Pemerintahan dari Jokowi, Ini Profilnya

5 jam lalu

Pendiri PSI Grace Natalie Dapat Jabatan di Pemerintahan dari Jokowi, Ini Profilnya

Presiden Jokowi memanggil Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia atau PSI Grace Natalie di Istana Kepresidenan Jakarta

Baca Selengkapnya