Viral Bocah di Pamulang Terkena ISPA Diduga Akibat Polusi Pembakaran Sampah Ilegal, Ini Kata Dinas LH Tangsel
Reporter
Muhammad Iqbal
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Kamis, 3 Agustus 2023 03:30 WIB
TEMPO.CO, Tangerang - Viral di media sosial, seorang bocah 8 tahun mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), diduga akibat pembakaran sampah di tempat pembuangan sampah ilegal di Tangsel.
Dalam unggahan di akun instagram @seputartangsel itu disebutkan bahwa anak yang nenggunakan masker oksigen ini sudah berhari-hari dirawat di sebuah rumah sakit yang ada di Kota Tangerang Selatan.
Saat dikonfirmasi, Nurissa Anindya, tante dari si anak menceritakan bahwa anak 8 tahun itu diduga mengalami gangguan pernafasan karena tempat pembakaran sampah yang berjarak sekitar 900 meter dari rumahnya di Pamulang Permai, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan.
"Kita sih sebenarnya ga tahu ISPA itu beneran dari tempat pembuangan sampah itu atau bukan. Cuma suami aja, yang orang dewasa, matanya suka perih, suka sesak juga, karena emang tiap sore ada asepnya," ujar Nurissa kepada TEMPO, Rabu, 2 Juli 2023.
Sudah Lapor ke Dinas Lingkungan Hidup Tangsel
Nurissa mengatakan sudah beberapa kali mendatangi tempat pembuangan sampah itu untuk minta agar pembakaran dihentikan. Namun keluhannya tidak ditanggapi.
"Disamperin ke lokasi, kadang malah yang bakar marah. Iya doang dimatiin, nanti hari berikutnya ada lagi asepnya," katanya.
Nurissa bahkan telah melaporkan hal itu melalui akun sosmed Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangsel, namun tidak ada respons.
"Bulan Juli itu saya DM juga medsos karena udah ngeganggu banget karena ada anak kecil, jadi kita mau minta atensi. Kita juga sudah pernah DM langsung DLH Tangsel ga ada tanggepan," katanya.
Nurissa menyayangkan, lokasi dekat dengan RSUD Tangsel itu seharusnya steril dari gangguan polusi udara. Namun masalah pencemaran udara dari pembekaran sampah ilegal itu tidak mendapatkan perhatian dari Pemkot Tangsel.
"Di sekitar situ banyak bedeng-bedeng pemulung. Banyak tumpukan sampah pengepul, sore kebanyakan bakarnya. Itu kan di belakang RS," katanya.
Selanjutnya banyak warga setempat juga mengeluhkan pencemaran udara di Pamulang...
<!--more-->
Nurissa mengatakan sangat terganggu dengan pencemaran udara dari pembakaran sampah di kawasan Pamulang Permai. Ketika masalah itu diunggah ke media sosial, ternyata banyak juga yang mengeluhkan. "Tapi kan gitu, harus ada korban dulu baru ditangani," tambahnya.
Menurut Nurissa, kondisi keponakannya yang baru duduk kelas dua berangsur membaik setelah mendapatkan perawatan di RS Eka Hospital BSD selama beberapa hari. "Kalau misalnya dokter bilang ok, baru bisa pulang. Anaknya pengen banget pulang," ujarnya.
Dinas LH Tangsel Klaim Sudah Edukasi Pelaku Bakar Sampah di Pamulang
Menanggapi keluhan masyarakat itu, Kepala Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel Rastra Yudhatama mengatakan memang menemukan ada orang yang sedang bakar sampah di lokasi tersebut. "Ada warga sekitar yang memang lagi bakar sampah kelapa," kata Yudha.
DLH Tangsel memberikan edukasi atas danpak pembakaran sampah yang dilakukan secara serampangan. "Kami edukasi dampak dari pembakaran itu dan alhamdulillah dia mengerti. Karena kan memang kalau di wilayah itu biasanya ada saja yang bakar sampah, dan mereka pun mengerti setelah kita edukasikan," ujarnya.
Yudha menambahkan saat itu juga pihaknya bersama warga pembakar sampah langsung mematikan api yang menjadi sumber asap. "Langsung dimatikan dan dia berjanji tidak akan mengulangi lagi," kata Kepala Bidang Persampahan DLH Tangsel.
MUHAMMAD IQBAL
Pilihan Editor: Bawaslu Klaim Ada Lurah hingga Camat di Tangsel Gabung Organisasi Sayap Partai Politik