Normalisasi Ciliwung, Warga Klaim Bibir Sungai Tanpa Bukti Bikin Polemik

Reporter

Magang KJI

Senin, 14 Agustus 2023 15:59 WIB

Lokasi bantaran Ciliwung di Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, yang termasuk sasaran normalisasi seperti terlihat pada Selasa, 8 Agustus 2023. Tempo/Nur Khasanah

TEMPO.CO, Jakarta - Rapat Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta pada 3 Agustus 2023, lalu mengungkap salah satu polemik dalam pembebasan lahan untuk normalisasi Ciliwung. Sekretaris Daerah Joko Agus Setyono menyebutkan mendapat informasi tentang tanah diduga sedimentasi sungai yang telah diklaim warga.

Kata Joko, Pemerintah DKI berusaha untuk sangat hati-hati dalam menentukan tanah-tanah yang tidak ada bukti kepemilikannya. Dia mengungkap kalau DKI telah berkonsultasi mengundang Kementerian ATR BPN, juga camat dan lurah, untuk mencari solusi penyelesaiannya. "Bagaimana menyelesaikan permasalahan tanah yang kira-kira bukti kepemilikannya tidak ada,” kata Joko.

TEMPO mendapati problem yang dimaksud berasal dari bantaran Ciliwung di Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan. Di wilayah ini, beberapa warga yang mengajukan klaim juga mengaku tidak mempunyai sertifikat kepemilikan tanah dan sedang mengusahakannya.

Satu di antaranya mengklaim lahan yang begitu menjorok ke bibir sungai. Dia yang menolak menyebutkan nama itu menolak memberikan keterangan lebih jauh. Dia hanya menambahkan, "Ya mau diukur bagaimana pun, tanahnya ya segitu-gitu aja, ya emang tanah saya segitu,” ujarnya saat ditemui pada Selasa 8 Agustus 2023.

Selain dirinya, ada empat warga tetangganya mengungkap kurangnya sosialisasi soal pembebasan lahan untuk normalisasi Ciliwung yang digulirkan kembali oleh Pemerintah DKI Jakarta. Meski memiliki area lahan dengan batas-batas yang lebih pasti, mereka menyatakan kebingungan untuk pengajuan klaim.

Advertising
Advertising

“Sosialisasi memang gak ada sama sekali, kalau kami gak proaktif, kami gak akan dapet apa-apa,” kata seorang di antaranya.

Ditanyakan perihal problem pembebasan lahan yang diungkap Sekda DKI dan keluhan warganya, Lurah Rawajati Supeno menolak memberikan penjelasannya. "Masih proses, sisanya tanya BPN saja,” ujar Supeno saat ditemui TEMPO di kantornya.

NUR KHASANAH APRILIANI

Pilihan Editor: Haris Azhar dan Fatia Kompak Tolak Jadi Saksi Mahkota Satu Sama Lain untuk Perkara Luhut Pandjaitan

Berita terkait

200 Ha Lahan di Tangerang Masuk Plotting Proyek Strategis Nasional PIK 2, 100 Ha di Antaranya, Kawasan Lahan Perhutani dan KKP

2 hari lalu

200 Ha Lahan di Tangerang Masuk Plotting Proyek Strategis Nasional PIK 2, 100 Ha di Antaranya, Kawasan Lahan Perhutani dan KKP

Sekitar 200 hektar tanah di Desa Lontar Kecamatan Kemeri Kabupaten Tangerang, masuk dalam plotting lahan Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK 2

Baca Selengkapnya

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

6 hari lalu

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

Prabowo mengatakan dirinya hanya butuh 3-4 tahun untuk menyejahterakan Indonesia. Ini janji Prabowo-Gibran saat kampanye pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

11 hari lalu

Zero Delta Q Akan Jadi Gagasan Indonesia di World Water Forum ke-10, Apa Itu?

Indonesia akan mengusulkan penerapan kebijakan Zero Delta Q sebagai solusi pengendalian banjir dalam World Water Forum ke-10.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

18 hari lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

20 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

20 hari lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Nirina Zubir Lawan Mafia Tanah, Terima Banyak Curhatan Warga yang Senasib

21 hari lalu

Nirina Zubir Lawan Mafia Tanah, Terima Banyak Curhatan Warga yang Senasib

RIbuan pesan masuk ke media sosial Nirina Zubir. Mayoritas berisi dukungan dan curhatan pengikutnya yang sama-sama menjadi korban mafia tanah

Baca Selengkapnya

Nirina Zubir Heran eks ART Gugat BPN Meski Sudah Divonis Bersalah Kasus Mafia Tanah: Waw, Berani Ya

21 hari lalu

Nirina Zubir Heran eks ART Gugat BPN Meski Sudah Divonis Bersalah Kasus Mafia Tanah: Waw, Berani Ya

PN Jakarta Barat telah memvonis eks ART Nirina Zubir 13 tahun penjara dalam perkara mafia tanah

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

22 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Blak-blakan Nirina Zubir Bongkar Geng Mafia Tanah yang Libatkan Bekas ART

22 hari lalu

Blak-blakan Nirina Zubir Bongkar Geng Mafia Tanah yang Libatkan Bekas ART

Wawancara eksklusif Tempo dengan Nirina Zubir seputar kasus dugaan mafia tanah yang melibatkan bekas ART ibunya

Baca Selengkapnya