Rekonstruksi Pembunuhan Mahasiswa UI Depok, Altafasalya Jalani 50 Adegan

Selasa, 22 Agustus 2023 16:21 WIB

Tersangka Altafasalya Ardnika Basya (23) saat rekonstruksi kasus pembunuhan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) di tempat kejadian perkara (TKP) Indekos Apik Zire, Beji, Depok, Jawa Barat, Selasa, 22 Agustus 2023. Polres Metro Depok menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan mahasiswa Sastra Rusia Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) Muhammad Naufal Zidan alias MNZ (19) oleh kakak tingkatnya Altafasalya Ardnika Basya alias AAB (23). Motif pembunuhan tersebut dilarenakan pelaku yang sedang terlilit tunggakan bayar kos hingga pinjaman online (pinjol), pelaku sempat mencuri sejumlah barang pribadi milik korban, mulai dari laptop MacBook, Hp iPhone hingga dompet. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Depok - Altafasalya Ardnika Basya, 23 tahun, mahasiswa UI pembunuh adik kelas di kampus, menjalani 50 adegan dalam rekonstruksi ulang kasus pembunuhan MNZ, 19. Rekonstruksi dilakukan di rumah kos Apik Zire, Jalan Palakali Raya, RT. 07, RW. 05, Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Depok, Selasa, 22 Agustus 2023.

Wakil Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Depok Ajun Komisaris Nirwan Pohan menyatakan rekonstruksi pembunuhan mahasiswa UI itu berjalan lancar tidak ada halangan suatu apapun.

"Tersangka juga melaksanakan adegan-adegan sesuai dengan yang dia lakukan. Rekonstruksi berjalan 50 adegan," kata Nirwan Pohan di Depok, Selasa, 22 Agustus 2023.

Rekonstruksi ini adalah salah satu kelengkapan berkas sebelum diserahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Depok. "Nanti sesegera mungkin akan kita limpahkan berkasnya ke jaksa penuntut umum," ujarnya.

Menurut Nirwan, tidak ada bukti baru dari hasil rekonstruksi. Hasil rekonstruksi sama dengan hasil pemeriksaan penyidikan selama ini. "Hasil BAP dan rekonstruksi sinkron," katanya.

Advertising
Advertising

Poin dalam rekonstruksi pembunuhan berencana terhadap MNZ adalah adegan pertama. Tersangka ke kosan korban dan disambut korban di luar yang kemudian mengajak masuk. Setelah itu tersangka kembali ke motor untuk mengambil senjata tajam.

"Berarti dia memang sudah ada niat melakukan penusukan. Dari adegan-adegan yang dilakukan tersangka kita meyakini bahwa pasal 340 itu terpenuhi," ungkap Nirwan Pohan.

Berdasarkan pengakuan Altafasalya, senjata tajam sudah dipersiapkan sebelumnya. Senjata itu disimpan di bawah jok motor berapa hari sebelum kejadian.

"Namun untuk niat membunuhnya baru hari itu pas hari kejadian. Dari adegan-adegan sudah terlihat jelas indikasi ke sana," ucap Nirwan.

Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Negeri Depok Edrus menilai dari hasil rekonstruksi sudah tergambar jelas.

"Kalau untuk adegan-adegan ini kan tersangkanya kooperatif dan menjelaskan apa adanya dari awal mula datang ke kosan sampai dengan kejadian penusukan sudah jelas," kata Edrus.

Setelah ini, kejaksaan menunggu berkas pembunuhan mahasiswa UI itu lengkap atau P21 dan dikirim ke Kejari Depok untuk ditindaklanjuti. "Sebelumnya sudah dikirimkan dan kami dari pihak kejaksaan menunggu tindak lanjut dari berkas tersebut," ujar Edrus.

RICKY JULIANSYAH

Pilihan Editor: Kejari Depok Tunjuk Jaksa yang Pernah Tangani Perkara TNI Adili Mahasiswa UI Bunuh Junior

Berita terkait

Periksa 14 Saksi Kasus Bullying SMP di Bojonggede, Polisi Ungkap Fakta Baru

1 jam lalu

Periksa 14 Saksi Kasus Bullying SMP di Bojonggede, Polisi Ungkap Fakta Baru

Setelah polisi melakukan pendalaman akhirnya terungkap penyebab utama bullying terhadap siswi SMP Al-Basyariah Bojonggede itu.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tahan Dua Anak Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bojonggede

1 hari lalu

Polres Metro Depok Tahan Dua Anak Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bojonggede

Peristiwa bullying atau perundungan siswi SMP ini viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Kasus Bullying Siswi SMP Bojonggede Diduga karena Rebutan Cowok

2 hari lalu

Kasus Bullying Siswi SMP Bojonggede Diduga karena Rebutan Cowok

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Al-Basyariah Uus Saharoh mengungkap kasus dugaan bullying terhadap siswinya karena berebut cowok.

Baca Selengkapnya

Aksi Bullying di Depok, Pelajar Putri SMP Pukuli Siswi dari SMP lain

2 hari lalu

Aksi Bullying di Depok, Pelajar Putri SMP Pukuli Siswi dari SMP lain

Seorang pelajar putri dari sebuah SMP melakukan bullying terhadap siswi dari SMP lain di Depok.

Baca Selengkapnya

Dibuka Awal Juni, PPDB 2024 di Depok Digelar Serentak untuk Seluruh Jenjang Pendidikan

2 hari lalu

Dibuka Awal Juni, PPDB 2024 di Depok Digelar Serentak untuk Seluruh Jenjang Pendidikan

PPDB 2024 di Depok dibuka serentak untuk seleruh jenjang pendidikan.

Baca Selengkapnya

Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

2 hari lalu

Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

Polres Metro Depok menyatakan tengah menyelidiki peristiwa pengemudi Toyota Fortuner menghalangi perjalanan ambulans.

Baca Selengkapnya

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

2 hari lalu

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

KPU Kota Depok mengungkap alasan tidak ada paslon wali kota dari jalur independen atau perseorangan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kronologi Spanduk Kandidat Wali Kota Depok yang Diusung PDIP Dicopot Satpol PP

3 hari lalu

Kronologi Spanduk Kandidat Wali Kota Depok yang Diusung PDIP Dicopot Satpol PP

Petugas Satpol PP menurunkan spanduk kandidat Wali Kota Depok mendapat kritik dari politikus PDIP. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim

3 hari lalu

Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim

Wali Kota Depok Mohammad Idris merespon statement kandidat calon Gubernur Jawa Barat dari PAN, Bima Arya yang mengatakan Depok panas dan kurang penghijauan.

Baca Selengkapnya

Kisah Haru Korban Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Demi Ikut Study Tour Rela Jadi Kuli Bangunan

3 hari lalu

Kisah Haru Korban Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Demi Ikut Study Tour Rela Jadi Kuli Bangunan

Dua korban bus rombongan SMK Lingga Kencana sempat menjadi kuli bangunan untuk membayar biaya study tour senilai 800 ribu. Ini kisah lainnya.

Baca Selengkapnya