Top 3 Metro: Wali Kota Depok Minta Anak-anak di Rumah Saja karena ISPA Naik, Pesan Viral Polusi Udara Mengandung Amuba

Sabtu, 26 Agustus 2023 07:00 WIB

Dokter memeriksa pasien anak dengan gejala batuk dan sesak di Poli Batuk dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta, Rabu, 23 Agustus 2023. Angka tersebut meningkat sekitar 50 persen dari biasanya yang hanya berjumlah 30-40 orang. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga berita terpopuler metropolitan pada Sabtu pagi ini dimulai dari Wali Kota Depok minta anak-anak di rumah saja karena kasus ISPA meningkat. Kendati kualitas udara diklaim dalam kondisi sedang, Mohammad Idris mengungkap ada peningkatan pasien ISPA di puskesmas secara signifikan.

Berita terpopuler lain adalah beredar di grup-grup WhatsApp pesan peringatan terhadap polusi udara Jakarta saat ini yang mengaitkannya dengan infeksi amuba (amoeba) yang menyerang perut. Disebutkan pula, udara sudah sangat kotor sehingga banyak orang terinfeksi bakteri itu lewat makanan dan minuman yang kurang bersih.

Berita ketiga adalah warga Bekasi yang rela datang ke Jakarta untuk mengikuti uji emisi agar tak kena denda ketika tilang uji emisi benar-benar sudah diberlakukan. Karena kuota uji emisi di KLHK penuh, dia mencari uji emisi di lokasi lain agar kendaraannya segera dicek.

Berikut 3 berita terpopuler kanal metropolitan pada Sabtu, 26 Agustus 2023:

1. Kasus ISPA di Depok Meningkat, Wali Kota Depok Minta Anak-anak di Rumah Saja

Wali Kota Mohammad Idris mengklaim berdasarkan alat ukur dari Kementerian Lingkungan Hidup, kualitas udara di Kota Depok masuk kategori sedang. Tingkat kualitas ini masih dapat diterima pada kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan, namun ada peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di rentang Juli-Agustus.

Namun, kendati kualitas udara diklaim dalam kondisi sedang, tidak buruk, Idris mengungkap ada peningkatan pasien ISPA di puskesmas secara signifikan.

"Korban meninggalnya kalau tidak salah sampai 100-200 persen. Sangat tinggi, tapi memang tahun kemarin, tahun 2022 di Juli-Agustus peningkatannya sampai 2 kali lipat juga," ungkap Idris, Jumat, 25 Agustus 2023.

Kata Idris, tahun ini masih lebih sedikit grafiknya, tetapi udara di 2022 tidak seekstrem 2023 dan ada faktor lain.

Advertising
Advertising

"Makanya agak sedikit dibenarkan juga analisa bahwa ini memang dari sisi mobilitas kendaraan, transportasi yang memang harus lebih diwaspadai, masalah ISPA ini," ujarnya.

Ia mengungkapkan bahwa kasus ISPA di puskemas dan rumah sakit rata-rata naik dan ada peningkayan di Juli, di mana sebelumnya ada 5 ribu orang hingga 10 ribu pasien terindikasi ISPA.

"Kemarin sampai 50 ribu penerimaannya (kunjungan ke ]uskesmas dan rumah sakit di Depok). Kan luar biasa," ungkapnya.

Ditanya terkait antisipasi yang dilakukan, Idris mengatakan agar menyiapkan obat-obatan dan jika tidak ada kepentingan mendesak agar anak-anak tidak keluar rumah.

"Di rumah saja dulu," kata Idris.

Disinggung berencana mengeluarkan imbauan penggunaan masker menghadapi polusi udara, Idris mengaku saat ini belum ada dan hanya di internal tenaga kesehatan saja.

"Belum secara resmi maksud saya, belum secara resmi menggunakan masker, inisiatif saja. Jadi kalau menggunakan masker ketika flu seperti saya yang ada gejala flu, itu memang sudah ada imbauannya yang sedang terserang itu harus menggunakan masker," ucap Idris.

Selanjutnya pesan viral polusi udara Jakarta mengandung amuba, begini tanggapan Dinas Lingkungan Hidup dan Dinkes...

<!--more-->

2. Pesan Viral Polusi Udara Jakarta Mengandung Amuba, Ini Kata Dinas Lingkungan Hidup dan Kesehatan

Beredar di grup-grup WhatsApp pesan peringatan terhadap polusi udara Jakarta saat ini yang mengaitkannya dengan infeksi amuba (amoeba) yang menyerang perut. Disebutkan, antara lain, udara sudah sangat kotor sehingga banyak orang terinfeksi bakteri itu lewat makanan dan minuman yang kurang bersih.

Ada juga yang menyatakan, begitu banyaknya orang yang terinfeksi amuba itu sehingga harus kembali mengenakan masker. "RS penuhh loh hampir semua sakitnya sama.. jd perut melilit sakittt sekali kyk org mau kontraksi , trus lemasss, badan sakit...," bunyi penggalan pesan yang beredar mengatasnamakan 'info dr tmn yg krj di RSAL Mintoharjo'

Saat dimintakan konfirmasinya atas pesan dan isinya itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto menegaskan kalau udara Jakarta tidak mengandung amuba. Dia menuturkan, bakteri amuba butuh inang untuk bisa hidup dan berkembang, tidak melayang-layang bebas.

Asep menyayangkan pesan yang beredar viral itu. “Membuat masyarakat takut saja," katanya dalam wawancara ekslusif bersama TEMPO di kantornya, Jalan Mandala, Cililitan, Jakarta Timur, Kamis, 24 Agustus 2023.

Terpisah, Kepala Seksi Surveilans Epidemologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama menerangkan penyakit infeksi amuba adalah jenis penyakit gastrointensial yang berkembang ketika organisme yang disebut parasit memasuki usus. Penyakit ini dapat menyebabkan diare, mual, kram perut, dan demam.

Penyebabnya, Ngabila menyebutkan, tangan yang terkontaminasi tinja. Cara efektif mencegahnya adalah sering mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun selama 20 detik. Atau bisa juga menggunakan hand sanitizer. "Jadi perlu perilaku hidup bersih dan sehat," ujar Ngabila melalui video singkat yang dikirim melalui WhatsApp, Kamis.

Lebih lanjut, dia menerangkan, penyakit dampak polusi udara meliputi ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), asma akut, bronkitis akut, pneumonia, jerawat, alergi/eksim/dermatitis atau masalah kulit lainnya. Ngabila memberi saran untuk menjaga kesehatan dari polusi udara Jakarta yang belakangan memburuk.

“Hindari outdoors, pakai masker medis, imunisasi rutin lengkap anak, vaksin influenzae tambahan per tahun, pertimbangkan penggunaan air purifier, dan tambah asupan Vitamin C dan D3,” katanya.

Selanjutnya cerita warga Bekasi ikut percobaan tilang uji emisi Jakarta...

<!--more-->

3. Cerita Warga Ikut Percobaan Tilang Uji Emisi Jakarta: Rela Datang dari Bekasi hingga Telat Kerja

Salah satu pengendara motor, Santoso Bagus Sajiwo (35 tahun), mengaku sengaja menyambangi lokasi percobaan tilang uji emisi di Terminal Blok M, Jakarta Selatan untuk mengecek kendaraannya. Warga Bekasi ini rela mengikuti uji emisi di Ibu Kota agar tak kena denda ketika tilang benar-benar sudah diberlakukan.

Dia sebenarnya sudah mendaftar uji emisi di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Akan tetapi, menurut Santoso, kuotanya penuh, sehingga memaksanya mencari lokasi uji emisi di lokasi lain agar kendaraannya segera dicek.

“Makanya saya datang ke sini khusus untuk tes,” ucapnya saat ditemui di Terminal Blok M, Jumat, 25 Agustus 2023.

Setelah dicek, motor Yamaha R15 milik Santoso itu ternyata masih normal. Dengan begitu, dia tidak perlu mengikuti uji emisi mandiri yang berbayar.

Walau menghindar dari uji emisi mandiri, tapi Santoso setuju dengan aturan tersebut. Denda bagi warga yang kendaraannya tidak lulus uji emisi juga disepakatinya demi menjaga lingkungan.

“Sangat penting karena udara Jakarta tercemar sangat parah,” tuturnya.

Salah satu masyarakat yang melakukan uji emisi, Santoso Bagus Sajiwo (35 Tahun) di Terminal Blok M, Jakarta Selatan. TEMPO/Desty Luthfiani.

Cerita lain datang dari pengendara motor, Fajar Azam (23 tahun). Dia yang sedang terburu-buru melaju ke arah kantornya pagi ini tiba-tiba dihentikan petugas kepolisan lantaran terjaring percobaan tilang uji emisi.

“Ini mau berangkat kerja digiring ke pinggir,” ujar pegawai di Kantor Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Jakarta Selatan ini. “Mungkin ini acaranya dadakan, saya telat kerja ini.”

Tingkat emisi motor Fajar rupanya di atas batas yang ditetapkan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta. Warga asal Pasar Minggu ini bakal segera membawa motornya ke tempat servis.

Sama seperti Santoso, Fajar pun setuju dengan rencana tilang uji emisi di tengah isu meningkatnya polusi udara. “Ini salah satu cara dari Pemprov untuk setidaknya mengecilkan polusi,” ucapnya.

Kepala Seksi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Selatan, Tuty Ernawati Sapardin, mengatakan banyak kendaraan yang lulus uji emisi hari ini. Dia menerangkan uji emisi kendaraan adalah aktivitas untuk mengukur batas kandungan karbon dioksida (CO2) dan hidrokarbon (HC).

“Kalau motor 4,5 CO-nya. Semua (kandungan) dihitung, tapi punya batas itu adalah CO sama hidrokarbon,” jelas Tuty saat ditemui di lokasi yang sama.

Menurut dia, pihaknya mengacu pada Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 31 Tahun 2008 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor untuk menentukan kendaraan lulus uji emisi atau tidak. Berikut rinciannya.

1. Mobil bensin tahun produksi sebelum 2007 wajib memiliki kadar CO2 di bawah 3,0 persen dengan HC di bawah 700 ppm.
2. Mobil bensin produksi setelah atau di tahun 2007 wajib memiliki kadar CO2 di bawah 1,5 persen dengan HC di bawah 200 ppm.
3. Mobil diesel tahun produksi sebelum 2010 dan bobot kendaraan di bawah 3,5 ton wajib memiliki kadar opasitas (timbal) 50 persen.
4. Mobil diesel tahun produksi setelah atau di 2010 dan bobot kendaraan di bawah 3,5 ton wajib memiliki kadar opasitas 40 persen.
5. Mobil diesel tahun produksi sebelum 2010 dan bobot kendaraan di atas 3,5 ton wajib memiliki kadar opasitas 60 persen.
6. Mobil diesel tahun produksi setelah atau di 2010 dan bobot kendaraan di atas 3,5 ton wajib memiliki kadar opasitas 50 persen.
7. Motor 4 tak, produksi di sebelum 2010, CO maksimal 5,5 persen dan HC 2400 ppm
8. Motor produksi setelah 2010, 2 tak maupun 4 tak, CO maksimal 4,5 persen dan HC 2.000 ppm.
9. Motor 2 tak produksi sebelum 2010, CO di bawah 4,5 persen dan HC 12.000 ppm.

Pilihan Editor: Hari Pertama Razia Tilang Uji Emisi, 516 Pengendara Terkena Sanksi Tilang Teguran

Berita terkait

Respons Mohammad Idris soal Dipasangkan dengan Bima Arya di Pilgub Jabar

1 hari lalu

Respons Mohammad Idris soal Dipasangkan dengan Bima Arya di Pilgub Jabar

Wali Kota Depok Mohammad Idris enggan berandai-andai dan membuat gimik politik saat disebut masuk bursa di Pilgub Jabar.

Baca Selengkapnya

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

1 hari lalu

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

KPU Kota Depok mengungkap alasan tidak ada paslon wali kota dari jalur independen atau perseorangan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kronologi Spanduk Kandidat Wali Kota Depok yang Diusung PDIP Dicopot Satpol PP

1 hari lalu

Kronologi Spanduk Kandidat Wali Kota Depok yang Diusung PDIP Dicopot Satpol PP

Petugas Satpol PP menurunkan spanduk kandidat Wali Kota Depok mendapat kritik dari politikus PDIP. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Masuk Bursa Pilgub Jabar, Mohammad Idris: Tunggu SK Saja, Enggak Usah Gimik Politik

1 hari lalu

Masuk Bursa Pilgub Jabar, Mohammad Idris: Tunggu SK Saja, Enggak Usah Gimik Politik

Masuk bursa kandidat calon Gubernur Jawa Barat 2024, Wali Kota Depok Mohammad Idris enggan berandai-andai dan membuat gimik politik.

Baca Selengkapnya

Soal Pilgub Jabar, Wali Kota Depok Mohammad Idris : Emang Gue Pikirin

3 hari lalu

Soal Pilgub Jabar, Wali Kota Depok Mohammad Idris : Emang Gue Pikirin

Wali Kota Depok Mohammad Idris menanggapi santai dan memilih menyelesaikan janji kampanye ketimbang memikirkan isu dorongan pencalonan dirinya maju dalam Pilgub 2024 Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Dewan Pakar PKS Depok Berikrar Menangkan Imam Budi Hartono di Pilkada 2024

3 hari lalu

Dewan Pakar PKS Depok Berikrar Menangkan Imam Budi Hartono di Pilkada 2024

Mohammad Idris bersama Dewan Pakar PKS Depok berikrar memenangkan Imam Budi Hartono sebagai Wali Kota di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pasca-Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok Keluarkan SE Tentang Study Tour

3 hari lalu

Pasca-Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok Keluarkan SE Tentang Study Tour

Pasca kecelakaan bus rombongan perpisahan siswa SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok mengeluarkan surat edaran tentang kegiatan study tour.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

3 hari lalu

Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta melakukan kampanye edukasi dengan tema 'Udara Bersih Untuk Jakarta', di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Pandawa Tanah Tinggi.

Baca Selengkapnya

PSI Buka Pendaftaran Calon Wali Kota Depok, Bakal Usung Perubahan di Pilkada 2024

4 hari lalu

PSI Buka Pendaftaran Calon Wali Kota Depok, Bakal Usung Perubahan di Pilkada 2024

Sikap pro perubahan di Kota Depok itu disampaikan oleh Wakil Ketua DPD PSI Kota Depok Icuk Pramana Putra.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Firasat Orang Tua Siswa SMK Lingga Kencana Lihat Kondisi Bus, Ojol Geberek Lapak Tambal Ban Sebar Ranjau Paku

5 hari lalu

Top 3 Hukum: Firasat Orang Tua Siswa SMK Lingga Kencana Lihat Kondisi Bus, Ojol Geberek Lapak Tambal Ban Sebar Ranjau Paku

Orang tua siswa SMK Lingga Kencana Depok kecewa pihak sekolah memaksakan jalan dengan kondisi bus yang tidak baik.

Baca Selengkapnya