Tirai Air dari Gedung Wali Kota Jaksel, Warga Sekitar Tak Rasakan Perubahan Polusi Udara

Reporter

Magang KJI

Sabtu, 9 September 2023 19:13 WIB

Penyemprotan air menggunakan water mist generator di Gedung Balai Kota DKI Jakarta dilakukan sebagai bagian dari upaya menekan polusi udara, Jumat, 1 September 2023. Tempo/Mutia Yuantisya

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi polusi udara Jakarta adalah dengan menciptakan tirai air menggunakan water mist generator atau pompa bertekanan tinggi penghasil tirai air. Generator ditempatkan di ketinggian seperti yang telah ditempatkan dan dioperasikan dari puncak Gedung Pemerintah Kota Jakarta Selatan sejak 27 Agustus lalu.

Juru bicara Pemerintah Kota Jakarta Selatan, Erwin Lobo, menerangkan penyemprotan tirai air dari ketinggian gedung 17 lantai itu dilakukan setiap hari. "Terbagi menjadi dua waktu, yaitu pukul 09.00 hingga 11.00 dan pukul 17.00 hingga 19.00 WIB," katanya pada Sabtu, 9 September 2023.

Erwin tidak tahu alasan waktu-waktu yang dipilih itu selain mengikuti instruksi dari Dinas Lingkungan Hidup. Sedangkan juru bicara Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Yogi Ikhwan yang dihubungi terpisah hanya menjawab, "Tanya ke BRIN.”

Belum ada keterangan yang dibagikan BRIN tapi sejumlah warga sekitar gedung itu yang ditanya TEMPO mengaku tak merasakan yang berbeda dari cekaman polusi udara Jakarta selama hampir dua minggu ada mist generator. Mereka mengaku tetap mengalami perih di mata dan kering di tenggorokan yang diyakini akibat memburuknya kualitas udara.

“Saya malah gak ngeh, gak tahu juga kalau ada semprot gitu buat kurangi polusi udara,” ujar Rani, penjual warteg di depan kompleks gedung, Sabtu. Tetangganya, Shafa, mengungkap yang sama. "Kayak sama saja setiap hari,” ujarnya.

Klaim Efektivitas Mist Generator

Advertising
Advertising

Rani dan Shafa mungkin tak bisa merasakan bedanya, tapi hasil pengukuran Stasiun Pengukuran Kualitas Udara (SPKU) mobile menunjukkan adanya penurunan konsentrasi partikel polusi udara PM2,5. Satu SPKU mobile itu ditempatkan di Kompleks Balai Kota DKI sejak dua mist generator di pasang di sana, Blok G dan H, sejak 1 September lalu.

"Saya tidak bawa datanya, tapi saya dapat dari Bu Ambar (Kepala Laboratorium Lingkungan Hidup Daerah) ada penurunan untuk PM2,5," kata Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Erni Pelita Fitratunnisa, Jumat lalu, seperti dikutip dari ANTARA.

Penurunan kadar polutan itu tercatat sejak awal alat tersebut mulai dioperasikan pada 1 September hingga 4 September lalu. Sedangkan data lanjutannya yang terkini belum diperoleh. Namun, kecenderungan PM2,5 yang sudah turun diyakininya tak mengalami kenaikan lagi.



ADVIST KHOIRUNIKMAH

Pilihan Editor: Giliran Perusahaan Tempat Peleburan Baja Kena Sanksi karena Cemari Udara Jakarta

Berita terkait

Revisi UU Polri, Peneliti BRIN Soroti Potensi Kecemburuan di Internal Polisi

1 hari lalu

Revisi UU Polri, Peneliti BRIN Soroti Potensi Kecemburuan di Internal Polisi

Peneliti BRIN Sarah Nuraini Siregar menanggapi potensi kecemburuan di internal polisi akibat revisi UU Polri yang dapat memperpanjang masa jabatan aparat penegak hukum tersebut.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri Perpanjang Usia Pensiun Polisi, Ini Kata Peneliti BRIN

1 hari lalu

Revisi UU Polri Perpanjang Usia Pensiun Polisi, Ini Kata Peneliti BRIN

Peneliti BRIN menanggapi mengenai revisi UU Polri yang bisa memperpanjang jabatan polisi.

Baca Selengkapnya

Perangkat Portabel Buatan BRIN Ini Bisa Deteksi Penyakit Tanaman Teh

1 hari lalu

Perangkat Portabel Buatan BRIN Ini Bisa Deteksi Penyakit Tanaman Teh

Pusat Riset Kecerdasan Artifisial dan Keamanan Siber BRIN mengembangkan alat deteksi dini penyakit tanaman teh berbasis pembelajaran mesin.

Baca Selengkapnya

Ledakan di Tambang Emas Bikin Wisatawan Pulau Merah Berhamburan, Begini Respons Pemkab Banyuwangi

2 hari lalu

Ledakan di Tambang Emas Bikin Wisatawan Pulau Merah Berhamburan, Begini Respons Pemkab Banyuwangi

Peledakan di lokasi tambang emas dikabarkan menimbulkan getaran hingga lokasi wisata Pulau Merah, Rabu siang, 15 Mei 2024. Ada bau menyengat.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

3 hari lalu

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

Riset ini berpeluang untuk membuat pemetaan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres pada pegawai.

Baca Selengkapnya

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

4 hari lalu

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

Tim peneliti di Pusat Studi HAM Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengkaji proses Ibu Kota Negara (IKN): sama saja dengan PSN lainnya.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

4 hari lalu

Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta melakukan kampanye edukasi dengan tema 'Udara Bersih Untuk Jakarta', di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Pandawa Tanah Tinggi.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Sebut Awan Lindungi Indonesia dari Gelombang Panas, Bagaimana Mekanismenya?

4 hari lalu

Peneliti BRIN Sebut Awan Lindungi Indonesia dari Gelombang Panas, Bagaimana Mekanismenya?

Indonesia relatif terlindungi dari heatwave mayoritas areanya adalah laut dan terdiri dari banyak pulau. Awan juga mengurangi dampak paparan surya.

Baca Selengkapnya

Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

5 hari lalu

Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

Ilmuwan NOAA mendeteksi badai geomagnetik terbaru yang terjadi pada 11 Maret 2024 dan dampaknya diperkirakan berlanjut hingga Mei ini.

Baca Selengkapnya

DBD Masalah Kesehatan Dunia, BRIN Temukan Metode Pengendalian

5 hari lalu

DBD Masalah Kesehatan Dunia, BRIN Temukan Metode Pengendalian

Demam berdarah dengue (DBD) menjadi masalah bagi negara-negara tropis di dunia. Acapkali dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti.

Baca Selengkapnya