Bersaing dengan Toko Online, Ini Kata Para Pedagang Pasar Tradisional

Kamis, 21 September 2023 05:07 WIB

Tulisan para pedagang yang dipajang di kios mereka di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa, 19 September 2023. Melalui tulisan-tulisan tersebut, para pedagang pakaian meminta pemerintah menutup sejumlah e-commerce yang dinilai membuat kios mereka sepi pembeli. TEMPO/Ami Heppy

TEMPO.CO, Jakarta - Perkembangan teknologi menghadirkan banyak aplikasi yang memudahkan masyarakat untuk berbelanja dari jarak jauh. Namun, di sisi lain, hal ini berimbas pada menurunnya omzet pedagang di pasar tradisional seiring berkurangnya pengunjung.

Seperti dikeluhkan Yuliarti, 48 tahun, pedagang di Blok A Pasar Tanah Abang. "Kalau bisa, mah, Shopee-Shopee kata saya jangan ada," katanya saat ditemu Tempo.

Sejumlah pedagang di Tanah Abang menyatakan pusat grosir terbesar di Asia Tenggara itu mengalami penurunan pengunjung dan kondisi di sana tidak seramai beberapa tahun lalu.

Meski ada yang menolak, ada pula pedagang yang mencoba mengikuti tren jual-beli masyarakat yang kini lebih condong secara daring. Namun, tidak semua bisa sukses.

"Karena kami di-offline-nya anjlok, kami coba online juga, ya, mana tahu naik gitu, ternyata biasa-biasa aja. Sama aja," tutur pedagang Tanah Abang lainnya, Jessica, 21 tahun.

Advertising
Advertising

Sabrina, 30 tahun, juga mencoba berjualan secara online selama berbulan-bulan, tapi akhirnya menyerah. "Karena yang jual online harganya ga masuk di akal. Kan mereka ga bayar sewa, ga bayar service charge," ucapnya.

Menurut pengamatan Sabrina, sulit untuk bersaing secara online karena masih ada kebutuhan di toko offline yang harus dibayarkan.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki sempat datang ke Tanah Abang pada Selasa 19 November 2023. Kedatangannya disambut poster-poster tuntutan pembenahan toko online dari pedagang di sana.

"Kalau masalah Tiktok, biasanya orang rame di sini sekarang sudah sepi. Boleh ada Tiktok tapi diharap sistemnya diubah," kata Novrizal, 51 tahun.

Ia merasa sistem gratis ongkos kirim dapat dihapuskan supaya para pedagang daring dan luring dapat bersaing secara sehat. Ia juga menginginkan aplikasi Tiktok hanya sebagai sarana hiburan dan bukan berdagang.

"Kalau aku lihat-lihat Tiktok itu jualannya buset ancur banget harganya," tutur Ismi, 48 tahun. Ia merasa harga di platform online bisa jauh lebih murah karena penyuplai langsung yang menjual barang. Sedangkan, mereka yang mengambil barang dari distributor tetap harus mengambil untung dengan menaikan harga.

Selain di Tanah Abang, persaingan dengan toko online juga dirasakan pedagang di Pasar Senen dan Thamrin City. Santa, 52 tahun, yang mengelola toko di Pasar Senen juga melakukan penjualan secara online saat tokonya sedang sepi. Namun, tetap saja barang yang terjual hanya satu atau dua buah.

"Kita masih mengutamakan offline, tapi kita harus belajar dari sekarang untuk online-nya," ujarnya.

Lain halnya dengan Nay, 24 tahun, pedagang lain di Pasar Senen, yang sudah mulai mempelajari cara penjualan online sejak masa pandemi. Ia merasakan perbedaan dengan ikut berjualan secara online.

"Lebih ke online karena pelanggan dari luar kota juga banyak, kan. Kalau di sini, kan kita ngarepnya orang Jakarta doang," ujarnya.

Pun dengan Ina, 44 tahun, yang berjualan di Thamrin City. Dia merasakan manfaat memiliki toko online meski tak membantu banyak. "Tapi Shopee mulai sepi juga ini," ujarnya.

Namun, ada pula pedagang yang merasa berjualan secara online tidak cocok dengan produknya. "Kalau online, biasanya cepat dibajak," kata Alex, 42 tahun, yang menjual kerajinan tangan.

ALIFYA SALSABILA NOVANTI

Pilihan Editor: Eks Warga Kampung Bayam Cabut Gugatan ke Pemprov DKI dan Jakpro, Alasannya ...

Berita terkait

Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

4 hari lalu

Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

TikToker asal Depok diancam dipenjarakan akibat video memberi makan bocah yang kelaparan di Desa Rawa Panjang, Kabupaten Bogor viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Cerita TikToker Awbimax Ditawari Jadi Buzzer Bea Cukai, Patok Harga Rp100 Juta

6 hari lalu

Cerita TikToker Awbimax Ditawari Jadi Buzzer Bea Cukai, Patok Harga Rp100 Juta

Tiktokers @awbimax atau Bima viral mengakui ditawari menjadi buzzer Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Viral TikTokers Bima Unggah Penawaran jadi Buzzer Bea Cukai, Begini Tanggapan Bea Cukai

6 hari lalu

Viral TikTokers Bima Unggah Penawaran jadi Buzzer Bea Cukai, Begini Tanggapan Bea Cukai

Bima tidak ingin menjadi pembohong karena harus berbicara testimoninya tentang Bea Cukai menggunakan skrip yang dibuat oleh agensi.

Baca Selengkapnya

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

8 hari lalu

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

Twitch meluncurkan umpan penemuan baru yang mirip seperti TikTok untuk semua penggunanya

Baca Selengkapnya

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

10 hari lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Cara Mengembalikan Akun TikTok yang Ditangguhkan dengan Mudah

10 hari lalu

Cara Mengembalikan Akun TikTok yang Ditangguhkan dengan Mudah

Aplikasi TikTok bisa dibanned karena beberapa alasan, seperti kesalahan konten. Berikut ini cara mengembalikan akun TikTok yang ditangguhkan.

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

11 hari lalu

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

35 Twibbon Hari Pendidikan Nasional, silakan download dan upload untuk merayakannya.

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

11 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

11 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Pedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik

12 hari lalu

Pedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik

Selain gula pasir, bahan pokok lain yang dikeluhkan adalah keberadaan minyak kita yang hilang dari peredaran.

Baca Selengkapnya