Kasus Dugaan Pemerasan Syahrul Yasin Limpo, IPW Desak KPK Respons Permintaan Supervisi Polda Metro Jaya

Kamis, 19 Oktober 2023 14:54 WIB

Beredar foto Ketua KPK Firli Bahuri bertemu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Firli maupun Yasin Limpo belum merespons saat dikonfirmasi mengenai foto ini. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mendorong Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera merespons permintaan supervisi yang diajukan Polda Metro Jaya sehubungan dengan kasus dugaan pemerasan Syahrul Yasin Limpo.

“IPW mendorong KPK untuk terlibat dalam supervisi sebagaimana diminta Polda Metro Jaya,” kata Sugeng dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Kamis, 19 Oktober 2023.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengirimkan permintaan supervisi kepada KPK pada Rabu, 11 Oktober 2023. Akan tetapi, belum ada respons dari KPK. Polda Metro Jaya kemudian menyurati Dewan Pengawas KPK agar mendesak pimpinan komisi antirasuah menyetujui supervisi tersebut.

Menurut Teguh, KPK dapat meminta kronologi penanganan perkara dan laporan perkembangan kasus secara berkala kepada Polda Metro Jaya melalui supervisi. “Serta yang sangat penting adalah dapat melakukan gelar perkara bersama dalam perkara ini,” ucapnya.

Dengan dilakukannya gelar perkara bersama, lanjut Sugeng, KPK dapat memberikan masukan kepada polisi. Misalnya, saran berupa kesimpulan hingga rekomendasi gelar perkara.

Advertising
Advertising

Dia memaparkan supervisi meliputi tindakan pengawasan, penelitian dan penelaahan menjadi kewenangan KPK atas penyelidikan, penyidikan serta penuntutan yang sedang dilakukan Polri serta Kejaksaan Agung. Ini termaktub dalam Peraturan Presiden Nomor 102 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Supervisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,

Menurut Sugeng, supervisi KPK bakal menepis anggapan adanya kepentingan tertentu dalam penanganan perkara dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK terhadap Syahrul Yasin Limpo. Selain itu, untuk menguji apakah proses hukum perkara mengacu pada fakta serta alat bukti.

Namun, apabila KPK tidak memberikan supervisi yang diminta Polda Metro Jaya, bisa jadi publik akan mempertanyakan sikap KPK. Sugeng menduga KPK terkejut dengan penanganan perkara di Polda Metro Jaya mengingat permohonan supervisi tak kunjung direspons.

“IPW melihat KPK terkejut dan tidak menyangka munculnya proses hukum dugaan pemerasan atau gratifikasi yang menyasar pada pimpinannya dan bingung merespons permintaan supervisi tersebut,” ujar Sugeng.

Dia menilai supervisi yang diajukan Polda Metro Jaya memperlihatkan polisi sungguh-sungguh menyidik perkara dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK. Permintaan supervisi, lanjut dia, juga menunjukkan bentuk transparansi dan akuntabilitas kerja penyidikan perkara.

“IPW menilai permintaan itu merupakan langkah berani dan menunjukkan kerja Polda Metro Jaya siap diuji oleh KPK,” tutur Sugeng.

Pilihan Editor: Top Metro: 4 Komentar Mahfud MD soal Jakarta Era Anies, PLN Diminta Hindari Tuduhan Jebak Pelanggan

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

3 menit lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

3 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

5 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

8 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

9 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

11 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

11 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

13 jam lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

15 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

1 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya