Gejala Mpox Bervariasi, Ini Penjelasan Spesialis Patologi Klinik di Depok

Sabtu, 4 November 2023 06:00 WIB

Sejumlah orang menunggu untuk divaksinasi di sebuah lokasi vaksinasi cacar monyet di New York, Amerika Serikat (AS), 14 Juli 2022. AS meningkatkan kapasitas tes dan pasokan vaksin untuk mengatasi wabah cacar monyet seiring lebih dari 1.000 kasus terkonfirmasi telah dilaporkan secara nasional. Xinhua/Michael Nagle

TEMPO.CO, Jakarta - Bersama lebih dari 20 kasus positif yang terdeteksi di Jakarta, sebanyak lima laporan terkait penyakit cacar monyet (mpox) juga masuk di wilayah Kota Depok. Jumlah pelaporan itu terdata untuk periode 1 Oktober sampai 2 November 2023.

Termasuk satu kasus anak berusia 11 tahun, total empat kasus telah dipastikan negatif. Tersisa satu yang hingga Jumat 3 November 2023 masih menunggu hasil tes PCR."Satu kasus yang dicurigai itu usia 11 tahun dan empat kasus lainnya usia 23-37 tahun.

Dokter spesialis patologi klinik, Dayu Satriani, menerangkan bahwa secara klinis, Mpox sangat mirip dengan cacar air di mana Indonesia sudah terbebas dari wabahnya sejak 1980-an. Namun, bedanya pada cacar air adalah tidak ditemukan gejala pembesaran kelenjar getah bening seperti yang terjadi pada pasien cacar monyet.

Meski begitu, Dayu juga mengatakan umumnya cacar monyet bergejala ringan dan dapat sembuh dalam 3-4 minggu tergantung imunitas penderita. "Sedangkan yang memiliki prognosis buruk jika tertular adalah anak-anak, wanita hamil dan orang dengan sistem imun yang lemah," kata Dayu.

Mantan Kepala Seksi Layanan Medis RSUD Kota Depok ini menjelaskan gejala cacar monyet bervariasi. Dia menyebut contoh lesi ruam yang sering terjadi di daerah genital, anorektal atau di dalam mulut, dan biasanya berawal dari wajah dan atau genital.

Advertising
Advertising

Ruam, kata Dayu, tidak selalu menyebar di banyak tempat di tubuh. Ruam itu mungkin terbatas pada beberapa lesi atau hanya satu lesi, serta ruam tidak selalu muncul di telapak tangan dan telapak kaki. "Lesi sering digambarkan sebagai nyeri kecuali saat penyembuhan bisa menjadi gatal."

Gejalanya, Dayu menambahkan, bisa muncul pada dubur, misalnya tinja bernanah atau berdarah, nyeri atau pendarahan dubur. Adapun demam dan gejala prodromal lainnya dapat terjadi sebelum ruam, tetapi dapat juga terjadi setelah ruam atau tidak ada sama sekali.

Menurut Dayu, semua orang berisiko untuk dapat tertular dan menularkan cacar monyet dan tidak terbatas pada kelompok tertentu. Ini kendati mayoritas penderita Mpox di Jakarta adalah pria usia 25-35 tahun.

"Sedangkan, anggota masyarakat yang berisiko tertular cacar monyet, seperti orang yang tinggal atau memiliki riwayat perjalanan ke daerah terjadinya wabah cacar monyet, LSL (lelaki seks dengan lelaki), dan kontak erat," katanya.

Diharapkan, semua orang dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), melakukan seks aman, seperti menggunakan alat kontrasepsi, bersikap setia dan terbuka kepada pasangan, rajin cuci tangan pakai sabun gunakan masker, dan lain-lain.

Sedangkan penanganan awal kasus mpox bersifat simptomatis dan terapi suportif, dengan prinsip terapi. Di antaranya meringankan keluhan, mempercepat penyembuhan lesi, mencegah demam, mengurangi kehilangan cairan, mengurangi nyeri, mencegah timbul jaringan parut dan mencegah terjadinya infeksi sekunder disertai isolasi segera pada penemuan kasus.

"Segera ke rumah sakit jika alami gejala atau kontak erat dengan penderita dan jangan khawatir, dukungan psikososial dapat disediakan untuk penderita selama perawatan setelah keluar dari ruang isolasi," ucap Dayu.

Pilihan Editor: Dugaan Bullying Berujung Kaki Diamputasi, Fatir Tak Ingin Kembali Bersekolah

Berita terkait

Polres Metro Depok Tahan Dua Anak Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bojonggede

1 hari lalu

Polres Metro Depok Tahan Dua Anak Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bojonggede

Peristiwa bullying atau perundungan siswi SMP ini viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Kasus Bullying Siswi SMP Bojonggede Diduga karena Rebutan Cowok

1 hari lalu

Kasus Bullying Siswi SMP Bojonggede Diduga karena Rebutan Cowok

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Al-Basyariah Uus Saharoh mengungkap kasus dugaan bullying terhadap siswinya karena berebut cowok.

Baca Selengkapnya

Aksi Bullying di Depok, Pelajar Putri SMP Pukuli Siswi dari SMP lain

1 hari lalu

Aksi Bullying di Depok, Pelajar Putri SMP Pukuli Siswi dari SMP lain

Seorang pelajar putri dari sebuah SMP melakukan bullying terhadap siswi dari SMP lain di Depok.

Baca Selengkapnya

Dibuka Awal Juni, PPDB 2024 di Depok Digelar Serentak untuk Seluruh Jenjang Pendidikan

1 hari lalu

Dibuka Awal Juni, PPDB 2024 di Depok Digelar Serentak untuk Seluruh Jenjang Pendidikan

PPDB 2024 di Depok dibuka serentak untuk seleruh jenjang pendidikan.

Baca Selengkapnya

Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

2 hari lalu

Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

Polres Metro Depok menyatakan tengah menyelidiki peristiwa pengemudi Toyota Fortuner menghalangi perjalanan ambulans.

Baca Selengkapnya

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

2 hari lalu

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

KPU Kota Depok mengungkap alasan tidak ada paslon wali kota dari jalur independen atau perseorangan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kronologi Spanduk Kandidat Wali Kota Depok yang Diusung PDIP Dicopot Satpol PP

2 hari lalu

Kronologi Spanduk Kandidat Wali Kota Depok yang Diusung PDIP Dicopot Satpol PP

Petugas Satpol PP menurunkan spanduk kandidat Wali Kota Depok mendapat kritik dari politikus PDIP. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim

2 hari lalu

Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim

Wali Kota Depok Mohammad Idris merespon statement kandidat calon Gubernur Jawa Barat dari PAN, Bima Arya yang mengatakan Depok panas dan kurang penghijauan.

Baca Selengkapnya

Kisah Haru Korban Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Demi Ikut Study Tour Rela Jadi Kuli Bangunan

2 hari lalu

Kisah Haru Korban Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Demi Ikut Study Tour Rela Jadi Kuli Bangunan

Dua korban bus rombongan SMK Lingga Kencana sempat menjadi kuli bangunan untuk membayar biaya study tour senilai 800 ribu. Ini kisah lainnya.

Baca Selengkapnya

Tersangka Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bisa Bertambah, Pengusaha dan Karoseri Bus Akan Diperiksa

3 hari lalu

Tersangka Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bisa Bertambah, Pengusaha dan Karoseri Bus Akan Diperiksa

Kakorlantas Polri menyatakan pihak pengusaha dan karoseri bus bisa diperiksa dalam kasus kecelakaan bus SMK Lingga Kencana.

Baca Selengkapnya