Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dugaan Bullying Berujung Kaki Diamputasi, Fatir Tak Ingin Lanjutkan Sekolah

Reporter

image-gnews
Ilustrasi: Sejumlah siswa SD mengikuti sosialisasi tentang bahaya perundungan di Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, Jawa Barat beberapa waktu lalu. ANTARA/HO-Polres Garut
Ilustrasi: Sejumlah siswa SD mengikuti sosialisasi tentang bahaya perundungan di Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, Jawa Barat beberapa waktu lalu. ANTARA/HO-Polres Garut
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Fatir, 12 tahun, menyampaikan keinginannya untuk tidak kembali ke bangku sekolah. Fatir adalah seorang anak di Bekasi yang diduga menjadi korban perundungan (bullying) di sekolah hingga berujung kakinya harus diamputasi.

Alasan Fatir tak ingin melanjutkan sekolahnya karena tak ingin membebani ekonomi ibunya, Diana Novita, yang telah menjadi orang tua tunggal untuk dia dan seorang adiknya. "Aku di rumah aja, nanti kalau aku sekolah mama biayain aku bagaimana," ujarnya seperti ditirukan kuasa hukumnya, Mila Cheah, Kamis 2 November 2023.

Mila menjelaskan bahwa orang tua Fatir telah bercerai sejak tujuh tahun yang lalu. Dia juga menerangkan kalau sejak Fatir sakit, sejak Maret 2023 Diana berhenti dari pekerjaannya sebagai karyawan swasta untuk fokus merawat Fatir yang divonis dokter mengalami kanker tulang.

"Jadi, untuk biaya menjaga Fatir mengandalkan bantuan dari beberapa teman dan saudara, tetapi, kan, tidak mungkin seperti ini terus," ujar Mila.

Kondisi itu, kata Mila, terbaca oleh Fatir yang telah menjalani operasi amputasi kaki kirinya di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta Barat. Bocah yang kini tengah menjalani proses pemulihan pascaoperasi tersebut dinilainya memiliki pemikiran dewasa.

"Dia mengatakan ke mamanya sebelum operasi, 'mama nanti kalau misalnya aku enggak punya kaki mama harus kerja dong seumur hidup untuk biayai aku. Aku enggak bisa bantuin untuk mencari uang dong mah'," kata Mila. 

Fatir mendapat sorotan setelah orang tuanya mengadukan dugaan perundungan yang dialami di SDN Jatimulya 09, Kabupaten Bekasi, pada Februari lalu. Saat itu Fatir masih duduk di bangku Kelas VI. 


Kronologi Bullying

Kronologi dugaan bullying itu berawal ketika Fatir di-tackling saat sedang menuju kantin sekolah oleh salah satu temannya. Fatir lalu terjatuh. Kelima temannya kemudian merundung Fatir secara verbal. 

"Setelah itu Fatir tidak jadi jajan, baliklah ke kelas. Sampai di kelas diperoloklah lagi Fatir dengan teman-temannya ini sampai memperagakan Fatir jatuh," kata Diana kepada wartawan, Selasa, 31 Oktober 2023.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Fatir, kata Diana, tidak menceritakan kejadian itu hingga tiga hari kemudian merasakan sakit pada kakinya hingga sulit berjalan. Pada akhirnya, Fatir menceritakan kejadian perundungan itu kepada Diana.

Seusai peristiwa itu, Diana fokus menyembuhkan kaki Fatir di sejumlah klinik dan rumah sakit. Selama menderita sakit, Fatir tidak bisa bersekolah, namun, pihak sekolah memfasilitasi siswanya itu untuk ikut ujian dan lainnya.

Pada Agustus 2023, Fatir didiagnosis dokter mengalami kanker tulang pada kaki kirinya. Dokter terpaksa harus mengamputasi kaki Fatir. 


Polisi Tetapkan Penyidikan

Wakil Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Metro Bekasi Komisaris Widodo Saputro menyatakan kalau polisi telah meningkatkan kasus dugaan perundungan itu ke tingkat penyidikan. Sebanyak delapan saksi telah dimintai keterangan.

"Yang dilaporkan anaknya (teman korban atau terduga pelaku) satu orang," kata Widodo, Kamis lalu. 


Keterangan dari Sekolah

Dari sekolah, Wakil Kepala SDN Jatimulya 09, Sukaemah, mengatakan kalau pihaknya menunggu proses hukum yang masih berjalan. Dia menambahkan telah memberikan klarifikasi dan membantah dugaan perundungan itu meski membenarkan peristiwa Fatir jatuh dam kesakitan karena ulah temannya.

"Mereka bercanda-bercanda, main terus jajan, jadi, kalau untuk perundungan kayaknya terlalu jauh," katanya pada Selasa lalu. Ditambahkannya, seusai kejadian tersebut, kata Sukaemah, Fatir dan teman-temannya masih beraktivitas normal di sekolah.

Pilihan Editor: Kemenkes Siapkan Penambahan Vaksin Cacar Monyet untuk Jakarta yang Terus Catat Penambahan Kasus

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

1 hari lalu

Tangkapan layar rekaman CCTV saat terduga pelaku berinisial AARN (baju hitam) bersama RM (baju pink) memasuki hotel. ANTARA/HO-Dokumentasi Prbadi
Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

RM, 49 tahun, korban pembunuhan pada kasus mayat dalam koper telah dimakamkan di kampung halamannya di Bandung


Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

1 hari lalu

Truk kontainer terguling di FO Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi. Tempo/Adi Warsono
Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

Truk trailer bermuatan peti kemas Mitsubishi Fuso dengan nomor polisi B 9789 BEH terguling di Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi


Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

1 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.


Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

1 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.


Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

2 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.


Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

3 hari lalu

Tim SAR gabungan mencari korban tanah longsor yang dinyatakan hilang di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Basarnas Makassar secara resmi menutup operasi SAR bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam di dua titik di daerah itu setelah dua korban yang dinyatakan hilang berhasil ditemukan sehingga total korban meninggal dunia akibat bencana tersebut menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

Bencana alam melanda sejumlah wilayah di Tanah Air dalam sebulan terakhir.


17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

3 hari lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders


FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

3 hari lalu

Ilustrasi kekerasan. shutterstock.com
FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

FSGI prihatin karena masih tingginya kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan dalam perayaan hardiknas 2024


Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

3 hari lalu

Tangkapan layar rekaman CCTV saat terduga pelaku berinisial AARN (baju hitam) bersama RM (baju pink) memasuki hotel. ANTARA/HO-Dokumentasi Prbadi
Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.


Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

3 hari lalu

Penampakan koper yang berisikan mayat wanita ditemukan di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/HO
Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

Dari hasil pemeriksaan tersangka, diketahui motif pembunuhan adalah uang.