PMT Lokal Rp 18 Ribu hanya Dapat 2 Otak-otak, Kota Depok: Bukan Otak-otak Pinggir Jalan

Jumat, 17 November 2023 01:21 WIB

Suasana lomba cipta menu untuk Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan lokal di Kediri, Jawa Timur. (ANTARA/HO Dinas Kominfo Kota Kediri)

TEMPO.CO, Depok - Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk lebih menekan angka stunting di Kota Depok ramai diperbincangkan. Program dikritik karena menu yang dinilai tak sebanding dengan standar satuan harga Rp 18 ribu per anak per hari yang dialokasikan.

Program PMT lokal di Kota Depok bahkan sampai membuat mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti turut berkomentar lewat akun media sosialnya. "Apapun untuk kebaikan anak-anak bangsa selalu ada penyunatan. Korupsi sudah dititik menghancurkan kualitas SDM kita untuk masa yang akan datang @jokowi," cuit Susi dikutip Kamis, 16 November 2023.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mary Liziawati menyatakan menyadari ramai dibincangkan tersebut. Dia berdalih ada kontribusi Kota Depok yang baru pertama kali menyediakan program PMT. Program disebutnya bergulir menggunakan dana insentif dari pemerintah pusat sejak 10 November lalu selama 28 hari ke depan.

Bentuknya adalah enam hari kudapan dan satu hari makanan lengkap yang berulang sepanjang periode itu. Menurut Mary, istilah kudapan yang ada dalam program itu belum dipahami masyarakat secara merata. Kudapan, kata Mary, bukan makanan lengkap, tapi makanan selingan, atau lebih populer, menurut Mary, disebut camilan.

"Sehingga yang diterima dua tahu kukus, dua otak-otak jadi rame, karena selama ini persepsi masyarakat PMT adalah makanan lengkap," kata Mary saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis 16 November 2023.

Advertising
Advertising

Ia juga menyampaikan karena persiapan yang singkat dan program tersebut sudah berjalan pada 10 November, sosialisasi belum sampai ke masyarakat mengenai PMT lokal. Meski begitu, Mary menyatakan penyusunan menu telah sesuai dengan Kementerian Kesehatan bahwa setiap makanan kudapan terdapat dua sumber protein hewani: bisa telur dengan ayam, telur dengan ikan, atau telur dengan daging.

"Kami sudah sampaikan menu tidak boleh dikurangi takarannya karena ada nilai gizinya," katanya sambil menambahkan, "Otak-otak yang diberikan bukan otak-otak yang di pinggir jalan."

Kadinkes Depok Mary Liziawati menjelaskan program pemberian makanan tambahan untuk penanganan stunting, Kamis, 16 November 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah

Selain kepada petunjuk teknis Kementerian Sehatan, rujukan juga diklaim dilakukan ke Unicef. "Kami berikan kepada penyedia, sehingga penyedia mengikuti itu. Jadi nilai gizinya sudah sesuai dengan yang kami berikan," kata Mary lagi.

Menurut Mary, Dinas Kesehatan menetapkan standar satuan harganya Rp18 ribu per hari per anak dengan tidak membedakan makanan lengkap dengan kudapan. Seluruhnya ada 9.882 balita setiap hari yang didata sebagai sasaran dan Mary mengaku pihaknya memperhitungkan pula penggunaan kemasan yang tidak sekali pakai untuk mengurangi sampah.

"Kami mengikuti juknis dari Kemenkes standar harga kudapan dan makanan lengkap," katanya. Ditambahkannya, "Kalau kami ke penyedianya ya Rp18 ribu, bagaimana mereka mengolah Rp18 ribu berikut pajak, persentase Mbiz (aplikasi marketplace), distribusi dan kemasan."

Meski begitu, Mary meyakini kudapan otak-otak yang dibagikan sudah sesuai syarat soal protein. "Orang bilang otak-otak seribu rupiah. Tapi yang ini ikan, otak-kotaknya terbuat dari tenggiri dan telur di dalamnya. Mahal," ucap Mary.

Pilihan Editor: Viral Pasukan Brimob ke Rumah Relawan Ganjar di Menteng ternyata Numpang Parkir Saja?

Berita terkait

Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

13 jam lalu

Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin masih mencari model penyaluran dana pencegahan stunting.

Baca Selengkapnya

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis Bukan untuk Atasi Stunting

1 hari lalu

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis Bukan untuk Atasi Stunting

Menurut Bappenas indikator keberhasilan program makan siang gratis adalah peningkatan prestasi belajar

Baca Selengkapnya

Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

1 hari lalu

Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

TikToker asal Depok diancam dipenjarakan akibat video memberi makan bocah yang kelaparan di Desa Rawa Panjang, Kabupaten Bogor viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

1 hari lalu

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Puluhan emak-emak di Depok menjadi korban penipuan berkedok investasi emas bodong. Kerugian mencapai Rp 6 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyebab Pemerintah Sulit Capai Target Penurunan Stunting di Indonesia

2 hari lalu

Penyebab Pemerintah Sulit Capai Target Penurunan Stunting di Indonesia

Pemerintah menurunkan target penyelesaian masalah stunting dari 14 Persen menjadi 17 persen pada 2024.

Baca Selengkapnya

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

3 hari lalu

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

PKS dan Golkar akan berkoalisi di Pilkada Depok dengan mengusung pasangan Imam Budi Hartono - Ririn Farabi A Rafiq. NasDem dikabarkan akan bergabung.

Baca Selengkapnya

Hilangkan Praktik Calo SIM, Satlantas Polres Metro Depok Imbau Masyarakat Ikuti Prosedur

3 hari lalu

Hilangkan Praktik Calo SIM, Satlantas Polres Metro Depok Imbau Masyarakat Ikuti Prosedur

Kasatlantas Polres Metro Depok mengimbau masyarakat percaya kemampuan sendiri dan ikut prosedur dan tidak meminta bantuan ke calo SIM.

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

4 hari lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

5 hari lalu

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

Kepala Biro Humas Universitas Indonesia membenarkan pengemudi Honda HR-V yang menabrak bis kuning atau Bikun merupakan mahasiswa UI.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

5 hari lalu

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

Kecelakaan terjadi di lingkungan Universitas Indonesia. Mobil Honda HR-V milik mahasiswa kampus itu menabrak bis kuning.

Baca Selengkapnya