Kasus Mycoplasma Pneumoniae Terdeteksi di Jakarta, Dinkes Imbau Warga Pakai Masker

Rabu, 6 Desember 2023 17:19 WIB

Sejumlah warga menggunakan masker saat berjalan kaki meninggalkan kantornya di Jakarta, Kamis, 3 Februari 2022. Kasus aktif Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 94.109 orang. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengimbau warga Jakarta untuk memakai masker seiring penemuan kasus infeksi mycoplasma pneumoniae.

“Masyarakat diimbau untuk menggunakan masker saat berada di tempat publik, dan pada saat berada dalam waktu yang lama seperti di rumah, sekolah, tempat kerja, dan pada saar berada di transportasi publik,” kata Ngabila melalui keterangan tertulis, Rabu 6 Desember 2023.

Ia mengimbau warga Jakarta untuk rajin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, menjaga ventilasi udara, serta menghindari asap rokok.

Ngabila menjelaskan bakteri mycoplasma pneumoniae atau walking pneumonia penyebab infeksi saluran nafas sudah sering ditemukan dan bukan termasuk suatu hal yang baru. Bakteri ini menular lewat droplet dari percikan dahak, batuk, dan kontak erat dan lama.

“Masa inkubasi dari terpaparnya bakteri ini sampai muncul gejala pertama kali berkisar antara 1 sampai 4 minggu atau 2 sampai 3 minggu,” ucap Ngabila.

Advertising
Advertising

Saat gejala pertama muncul, kata Ngabila, bisa berpotensi sesak nafas atau perburukan sekitar 3 sampai 7 hari.

Bagi orang tua yang anaknya sakit dan sudah diobati secara mandiri, tapi tidak membaik dalam 2 sampai 3 hari, Ngabila mengimbau untuk segera dibawa ke dokter agar diobati lebih baik.

Selain itu, orang tua dimbau untuk melengkapi imunisasi rutin pada anak-anaknya. “Ada 15 imunisasi gratis dari pemerintah dari anak hingga dewasa, vaksin dosis 1 sampai 4 untuk Covid-19 usia 18 tahun keatas,” tutur Ngabila.

Jika terpapar penyakit, kata Ngabila, pastikan untuk menggunakan antibiotik dengan bijak atau sesuai resep dokter. Karena bakteri mycoplasma pneumoniae ini rentan mengenai seorang dengan resistensi antibiotik, yaitu saat bakteri, dan virus sudah kebal oleh antibiotik. Hal itu mempersulit penyembuhan.

Untuk mencegah penyebaran bakteri, Ngabila menyarankan agar masyarakat yang sudah mulai merasakan gejala segera lakuman pemeriksaan antigen dan PCR COVID-19 gratis di puskesmas terdekat.

Pemeriksaan swab rapid test antigen juga sudah tersedia untuk mendeteksi cepat COVID-19 dan influenzae. “Terutama jika ada riwayat perjalanan ke negara dengan kasus yang sedang tinggi, seperti Cina, India, Belanda, Singapura, dan Malaysia,” ucap Ngabila.

Pilihan Editor: Harga Cabai Tembus Rp110 Ribu per Kilogram, Pedagang: Yang Beli Satu Ons Saja Jarang

Berita terkait

9 Cara Almi Membuat Rambut Tebal dan Sehat

6 hari lalu

9 Cara Almi Membuat Rambut Tebal dan Sehat

Berikut beberapa tips menjaga rambut agar tebal dan sehat secara alami.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

18 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Sembuh dari Pneumonia, Imelda Marcos Keluar dari Rumah Sakit

14 Maret 2024

Sembuh dari Pneumonia, Imelda Marcos Keluar dari Rumah Sakit

Mantan Ibu Negara Imelda Marcos keluar dari rumah sakit setelah pekan lalu dirawat karena pneumonia ringan.

Baca Selengkapnya

Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

8 Maret 2024

Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

Demam kakatua dengan mudah menyebar di antara unggas dan juga menular ke manusia. Siapa saja yang berisiko tertular dan apa gejalanya?

Baca Selengkapnya

Gejala Kanker Paru yang Sering Tersamar Kondisi Lain, Waspadalah

3 Maret 2024

Gejala Kanker Paru yang Sering Tersamar Kondisi Lain, Waspadalah

Gejala kanker paru bisa tak disadari karena sering mirip penyakit lain, bahkan tak ada gejala sama sekali. Karena itu, penting melakukan skrining.

Baca Selengkapnya

Mark Feehily Tinggalkan Westlife untuk Sementara, Ini Alasannya

29 Februari 2024

Mark Feehily Tinggalkan Westlife untuk Sementara, Ini Alasannya

Mark Feehily menyatakan mundur dari Westlife dan tidak dapat ikut melanjutkan rangkaian tur dunia bersama tiga rekannya, Shane, Kian, dan Nicky.

Baca Selengkapnya

Kenali Beda Batuk pada Anak Pneumonia, Asma, dan TBC

21 Februari 2024

Kenali Beda Batuk pada Anak Pneumonia, Asma, dan TBC

Dokter anak menjelaskan beda batuk yang dialami anak penderita pneumonia, asma, dan tuberkulosis (TBC) dan perlu dipahami orang tua.

Baca Selengkapnya

25 Puskesmas di DKI Jakarta Siap Layani Caleg Stres yang Kalah Pemilu 2024

14 Februari 2024

25 Puskesmas di DKI Jakarta Siap Layani Caleg Stres yang Kalah Pemilu 2024

Dinkes DKI mengimbau para caleg yang kalah di Pemilu 2024 agar mencari bantuan profesional jika stres.

Baca Selengkapnya

RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

8 Februari 2024

RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

Dinkes DKI Jakarta mengantisipasi penanganan caleg alami gangguan jiwa pasca Pemilu 2024, rujukan di RSKD Duren Sawit.

Baca Selengkapnya

Mencegah Radang Paru-Paru, Berikut 7 Panduan untuk Kesehatan Pernapasan

1 Februari 2024

Mencegah Radang Paru-Paru, Berikut 7 Panduan untuk Kesehatan Pernapasan

Radang paru-paru menjadi risiko kesehatan yang banyak dialami belakangan. Ternyata, pencegahannya dapat dilakukan melalui tindakan sehari-hari. Apa saja?

Baca Selengkapnya