Korban KDRT oleh Eks Brimob Datangi Polres Metro Depok, Pelaku Sudah PTDH Tapi Belum Ditahan

Kamis, 14 Desember 2023 15:59 WIB

Korban KDRT Eks. oknum Brimob, RF didampingi kuasa hukum menunjukkan bukti kekerasan yang dilakukan suaminya MRV mendatangi Polres Metro Depok, Kamis, 14 Desember 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah

TEMPO.CO, Jakarta - RF korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh eks personel Brimob berinisial MRV mendatangi Polres Metro Depok meminta pengawalan pelimpahan tahap 2 dan memaksimalkan prosesnya berjalan sesuai prosedur, Kamis, 14 Deaember 2023.

Kepada wartawan di Mapolres Metro Depok, Kuasa hukum RF, Renna A. Zulhasril mengungkapkan sebelumnya pelimpahan kasus sudah ada penundaan sekali. "Mau maksimalkan bahwa prosesnya berjalan sesuai prosedur," kata Renna, Kamis, 14 desember 2023.

Renna menerangkan korban dan pelaku berstatus suami istri, bahkan sebelum menikah korban sudah dianiaya sejak tahun 2020.

"Jadi mereka menikah tahun 2021, dari sebelum menikah itu sudah KDRT, sudah ada penganiayaan mohon maaf di public area, sudah ada laporan juga di Polres Jakarta pusat waktu itu, lalu sudah menikah, pas menikah tahun 2021 itu juga terjadi lagi, jadi penganiayaan lagi, jatuhnya KDRT kan ya, ada KDRT lagi," terangnya.

Ia mengungkapkan luka yang dialami kliennya akibat KDRT terbilang cukup berat, bahkan ada ribut dengan bapak korban dan sampai mengalami pemukulan, kemudian dimediasi di Maret 2022 dan menghadap ke pimpinan institusinya.

Advertising
Advertising

"Lalu dimediasi, dia berjanji untuk memperbaiki, sebulan kemudian terjadi lagi. Dan itu setiap ada konflik dia pasti pukul sampai terakhir ini yang paling fatal tanggal 3 Juli (2023) kemarin, kejadiannya di ruang kerja pelaku," ungkapnya.

Di ruang kerja pelaku, lanjut Renna, korban dipukul, dibanting dan diinjak-injak pelaku meski dihadapan anak mereka yang baru berusia setahun, karena saat itu korban membawa anaknya ke kantor pelaku.

"Dia berbohong, katanya ada tugas luar, nah tahunya ada di ruangannya. Jadi ada semua buktinya, ada luka yang cukup berat sampai keguguran, janin keguguran usia empat bulan," ujar Renna

"Tindakan berulang. Ini salah satu contoh mukanya, ini sudah dirontgen di RS Polri, untuk visum dan segala macam udah ada, bukti rekam medisnya ada," imbuhnya sambil menunjukkan foto korban yang mengalami luka-luka.

Ia juga mengatakan per 1 Desember 2023 status pelaku sudah di pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH), namun pelaku mengajukan banding.

"Sampai detik ini belum ada penangkapan penahanan padahal yang bersangkutan itu mengganggu ya. Dia mengganggu, datang ke klien saya, bawa-bawa timnya yang lain, nah itu kan mengganggu sekali," geramnya.

Renna menekankan yang utama adalah kasus ini berjalan sesuai prosedur. Namun, hingga detik ini yang bersangkutan tidak ditahan dan pelimpahan tahap dua diundur.

"Makanya hari ini kita mau kawal sampai kejaksaan supaya bisa dijalankan prosedurnya," kata Renna.

Ditanyakan penganiayaan pelaku menggunakan tangan kosong, Renna menjelaskan korban dipukul menggunakan barang dan tangan kosong.

"Ada pemukulan ke barang juga, pakai barang, lalu juga dihajar pakai tangan kosong, dhajar pakai pintu. Yang jelas kuping berdarah, pendarahan, janin juga keguguran, terus punggung, banyak ya luka beratnya. Nanti bisa dilihat hasil visumnya," jelasnya.

Ia juga mengungkapkan anak korban mengalami trauma, sebab ketika melihat anggota berseragam, anak tersebut histeris dan hal itu dibuktikan hakim PTDH.

Sementara usai mendatangi Polres Metro Depok, Renna menyampaikan bahwa laporan kliennya sudah diproses dan saat ini kasus KDRT ini sudah P21 dilanjut ke tahap 2.

"Cuma ini kok diundur-undur lagi, kita inginnya sesuai dengan keadilan lah, jangan ditutup-tutupi walaupun sesama anggota ya. Dan dia juga sekarang statusnya sudah PTDH," ucap Renna.

Pilihan Editor: Saat Debat Capres Cawapres Anies Baswedan Sebut Kasus Kematian Mega Suryani, Begini Kasusnya

Berita terkait

Polres Metro Depok Tahan Dua Anak Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bojonggede

16 jam lalu

Polres Metro Depok Tahan Dua Anak Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bojonggede

Peristiwa bullying atau perundungan siswi SMP ini viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Polisi Proses Laporan Penistaan Agama Injak Alquran yang Diduga Dilakukan Pejabat Kemenhub

18 jam lalu

Polisi Proses Laporan Penistaan Agama Injak Alquran yang Diduga Dilakukan Pejabat Kemenhub

Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke Asep Kosasih dilaporkan atas dugaan penistaan agama karena menginjak Alquran

Baca Selengkapnya

Kasus Bullying Siswi SMP Bojonggede Diduga karena Rebutan Cowok

23 jam lalu

Kasus Bullying Siswi SMP Bojonggede Diduga karena Rebutan Cowok

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Al-Basyariah Uus Saharoh mengungkap kasus dugaan bullying terhadap siswinya karena berebut cowok.

Baca Selengkapnya

Aksi Bullying di Depok, Pelajar Putri SMP Pukuli Siswi dari SMP lain

1 hari lalu

Aksi Bullying di Depok, Pelajar Putri SMP Pukuli Siswi dari SMP lain

Seorang pelajar putri dari sebuah SMP melakukan bullying terhadap siswi dari SMP lain di Depok.

Baca Selengkapnya

Dibuka Awal Juni, PPDB 2024 di Depok Digelar Serentak untuk Seluruh Jenjang Pendidikan

1 hari lalu

Dibuka Awal Juni, PPDB 2024 di Depok Digelar Serentak untuk Seluruh Jenjang Pendidikan

PPDB 2024 di Depok dibuka serentak untuk seleruh jenjang pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Bebastugaskan Kepala Bandara Wilayah X Merauke yang Tersandung Dugaan KDRT

1 hari lalu

Kemenhub Bebastugaskan Kepala Bandara Wilayah X Merauke yang Tersandung Dugaan KDRT

Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membebastugaskan sementara Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke

Baca Selengkapnya

Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

1 hari lalu

Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

Polres Metro Depok menyatakan tengah menyelidiki peristiwa pengemudi Toyota Fortuner menghalangi perjalanan ambulans.

Baca Selengkapnya

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

1 hari lalu

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

KPU Kota Depok mengungkap alasan tidak ada paslon wali kota dari jalur independen atau perseorangan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kronologi Spanduk Kandidat Wali Kota Depok yang Diusung PDIP Dicopot Satpol PP

1 hari lalu

Kronologi Spanduk Kandidat Wali Kota Depok yang Diusung PDIP Dicopot Satpol PP

Petugas Satpol PP menurunkan spanduk kandidat Wali Kota Depok mendapat kritik dari politikus PDIP. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim

1 hari lalu

Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim

Wali Kota Depok Mohammad Idris merespon statement kandidat calon Gubernur Jawa Barat dari PAN, Bima Arya yang mengatakan Depok panas dan kurang penghijauan.

Baca Selengkapnya