Korban Banjir Terima Bantuan Kedaluwarsa, Dinsos Tangsel Akui Lalai

Selasa, 9 Januari 2024 13:25 WIB

Warga Rosewood Garden, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, yang menjadi korban banjir mendapat bantuan kedaluwarsa yang disalurkan Dinsos Kota Tangsel. Foto: TEMPO/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Tangerang - Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan (Dinsos Tangsel) mengakui ada bantuan untuk korban banjir di Perumahan Roswood Garden, Ciputat yang telah kedaluwarsa. Namun Dinsos Tangsel memastikan telah melakukan penarikan terhadap produk tersebut.

Beberapa hari lalu, warga di perumahan Roswood Garden mengatakan dapat empat paket bantuan perlengkapan anak yang kedaluwarsa. Bantuan tersebut mereka terima saat wilayahnya terdampak banjir.

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Tangsel Yasir Arafat membenarkan temuan itu. "Ya jadi intinya kita mengakui ada semacam kidsware semacam sabun, minyak telon yang kedaluwarsa," kata Yasir, Selasa 9 Januari 2024.

Namun dia memastikan hal itu tidak disengaja. Pada saat memberikan bantuan cepat bagi korban bencana, barang kedaluwarsa itu luput dari pengecekan.

"Tapi sebenarnya tidak ada unsur kesengajaan dalam hal itu. Mengingat memang kita harus segera melakukan reaksi cepat terhadap kondisi situasi banjir di lapangan. Jadi itu kan sebenarnya ada stok di gudang kita," kata dia.

Advertising
Advertising

Yasir mengatakan barang bantuan korban bencana itu adalah pemberian dari Kementerian Sosial Republik Indonesia pada tahun 2022. "Barang barang itu sebetulnya merupakan sumbangan yang diberikan dari Kemensos melalui Dinas Sosial Provinsi Banten. Tapi setahu saya, dapat informasi bantuan itu 2022," ujarnya.

Barang bantuan itu disimpan di gudang milik Dinsos Tangsel.

"Kemudian stok barangnya ada di gudang kita, namanya datangnya barang itu berdus-dus paket pada masa itu ketika masuk barang tidak dilakukan pengecekan kedaluarsanya. Dan memang rata-rata kedaluarsanya itu ada yang bulan 11, 10 di tahun 2023," ujarnya.

Yasir mengakui Dinsos lalai saat melakukan penyaluran bantuan bagi korban banjir. "Karena situasinya seperti itu, karena kita ga punya data masa kedaluarsanya kita berasumsi positif bahwa memang barang itu layak. Ya kita bawa, karena perintahnya bawa kebutuhan-kebutuhan itu. Teman-teman tidak cek ulang karena positive thinking aja," kata dia.

Setelah mengetahui ada kesalahan penyaluran bantuan itu, Yasir langsung memerintahkan jajarannya melakukan penarikan. "Jadi pada saat kita sudah dapat perintah, itu kan malam itu segera besok paginya kita kunjungi sore kita ganti semua. Sudah ditarik, tadi juga sudah kita lakukan sortir kemudian kita lakukan pemusnahan," ujarnya.

Yasir mengatakan Dinsos Tangsel ikut prihatin dengan kondisi bencana banjir yang melanda masyarakat saat ini. "Tapi tetap berkomitmen memberikan pelayanan semaksimal mungkin yang terbaik buat masyarakat," kata dia.

MUHAMMAD IQBAL

Pilihan Editor: Kasus Videotron Prabowo-Gibran di Semanggi, Penyedia Jasa Iklan 2 Kali Mangkir Pemeriksaan Bawaslu Jaksel

Berita terkait

Bencana Banjir Besar di Hulu Mahakam, Apakah Kawasan IKN Aman?

3 jam lalu

Bencana Banjir Besar di Hulu Mahakam, Apakah Kawasan IKN Aman?

Banjir tetap mungkin terjadi di IKN tapi ...

Baca Selengkapnya

Pesawat Jatuh di BSD, Polisi akan Panggil Indonesia Flying Club selaku Pemilik

5 jam lalu

Pesawat Jatuh di BSD, Polisi akan Panggil Indonesia Flying Club selaku Pemilik

Polisi terus menyelidiki kasus pesawat jatuh di BSD. Pemilik pesawat akan dimintai keterangan.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Bantuan Lewat Dermaga AS, UNRWA: Bantuan ke Gaza Paling Efektif Lewat Darat

5 jam lalu

Tak Ada Bantuan Lewat Dermaga AS, UNRWA: Bantuan ke Gaza Paling Efektif Lewat Darat

UNRWA menegaskan penyeberangan darat merupakan cara yang paling layak dan efektif untuk menyalurkan bantuan ke Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Jokowi Perintahkan Tambah Sabo Dam untuk Cegah Banjir Lahar di Sumbar

11 jam lalu

Jokowi Perintahkan Tambah Sabo Dam untuk Cegah Banjir Lahar di Sumbar

Presiden Jokowi memerintahkan Basuki Hadimuljono untuk menambah sabo dam dalam mencegah bencana galodo di wilayah Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya

Peneliti Mahakam Ungkap 3 Kontradiksi dalam Bencana Banjir Besar Mahulu

12 jam lalu

Peneliti Mahakam Ungkap 3 Kontradiksi dalam Bencana Banjir Besar Mahulu

Secara morfologi dan topografi, banjir besar di Mahakam Ulu tak mungkin terjadi untuk kondisi normal.

Baca Selengkapnya

FAO Dapat Penghargaan King Hassan II of Morocco Great World Water Prize

13 jam lalu

FAO Dapat Penghargaan King Hassan II of Morocco Great World Water Prize

FAO mendapat penghargaan King Hassan II of Morocco Great World Water Prize atas kontribusinya mempromosikan perlindungan dan pelestarian sumber air

Baca Selengkapnya

Jarang Terjadi, AS Sebut Iran Sempat Minta Bantuannya setelah Helikopter Ebrahim Raisi Jatuh

15 jam lalu

Jarang Terjadi, AS Sebut Iran Sempat Minta Bantuannya setelah Helikopter Ebrahim Raisi Jatuh

Amerika Serikat mengaku tidak bisa memberi bantuan kepada Iran saat helikopter yang membawa Ebrahim Raisi jatuh karena alasan logistik.

Baca Selengkapnya

Volodymyr Zelensky Memohon Bantuan Militer untuk Ukraina Segera Dikirim

16 jam lalu

Volodymyr Zelensky Memohon Bantuan Militer untuk Ukraina Segera Dikirim

Volodymyr Zelensky mengkritik sekutunya dari negara-negara Barat karena terlalu lama saat membuat keputusan perihal dukungan militer untuk Ukraina

Baca Selengkapnya

Sederet Musibah Pesawat Latih Jatuh,Terakhir Kejadian di BSD Tewaskan 3 Awak

1 hari lalu

Sederet Musibah Pesawat Latih Jatuh,Terakhir Kejadian di BSD Tewaskan 3 Awak

Pesawat latih milik Indonesia Flaying Club jatuh pada Ahad, 19 Mei 2024, menewaskan 3 awaknya. Ini kecelakaan pesawat latih beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

KKP Salurkan Bantuan Bagi Korban Bencana di Sumbar

1 hari lalu

KKP Salurkan Bantuan Bagi Korban Bencana di Sumbar

KKP juga terlibat secara langsung dalam mendata para pembudidaya yang kolamnya rusak terdampak bencana.

Baca Selengkapnya