Cuaca Panas di Jabodetabek Meski Musim Hujan, 2 Fenomena Alam Ini Penyebabnya
Reporter
Savero Aristia Wienanto
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Rabu, 17 Januari 2024 06:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Perekayasa Madya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Jon Arifian mengungkap alasan cuaca Jakarta panas meski Indonesia, khususnya Jabodetabek, sudah musim hujan. Menurut dia, musim hujan tak menjadi penghalang bagi terik matahari.
"Pada periode musim hujan, bukan berarti tidak ada hari-hari cerah. Begitu juga sebaliknya, pada musim kemarau, bukan berarti tidak ada sama sekali hujan," kata Jon saat dihubungi Tempo, Selasa, 16 Januari 2024.
Jon menjelaskan bahwa cuaca panas di musim hujan turut dipengaruhi oleh dua fenomena alam global, yakni El Nino South Oscillation (ENSO) di Samudera Pasifik dan Indian Ocean Dipole (IOD) di Samudera Hindia.
ENSO menyebabkan wilayah perairan Indonesia menjadi lebih sejuk di samping perairan Samudera Pasifik lebih hangat. Sementara itu, IOD turut membuat perairan Indonesia sejuk di saat Samudera Hindia bagian barat lebih hangat. Permukaan air pada perairan yang lebih dingin itulah yang menyebabkan awan hujan sulit terbentuk.
Perekayasa madya BRIN itu juga membandingkan musim hujan pada bulan Januari tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya. "Saat ini pengaruhnya tidak signifikan untuk menambah curah hujan, makanya musim hujannya tidak ekstrem. Tahun lalu lebih ekstrem," ujarnya.
Pilihan Editor: B2W Indonesia Kecam Pemasangan Alat Peraga Kampanye di Stick Cone Jalur Sepeda