ICW: Bansos untuk Kepentingan Elektoral Pemilu 2024 Berpotensi Terjadinya Korupsi

Senin, 29 Januari 2024 18:18 WIB

Indonesia Corruption Watch atau ICW merilis outlook pemberantasan korupsi di 2024 berjudul Muslihat Politik dan Pemberantasan Korupsi. Perilisan ini dilakukan di Rumah Belajar ICW, Kalibata, Jakarta Selatan pada Senin, 29 Januari 2024. Tempo/Novali Panji

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Corruption Watch atau ICW menilai akan ada banyak kasus korupsi perihal bantuan sosial di masa Pemilu 2024. Hal ini berkenaan dengan gelagat Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang membagikan bantuan sosial atau bansos kepada masyarakat seolah menjadi modus umum, sehingga berpotensi ditiru oleh pejabat di daerah.

Dalam catatan ICW, pelbagai bentuk bantuan pemerintah yang disetujui Jokowi akan cair di awal 2024 ini. Misalnya seperti BLT Elnino, Bantuan Pangan Beras, Bantuan Program Keluarga Harapan, hingga Program Indonesia Pintar. Bahkan anggaran bansos dari pemerintah pada 2024 mengalami kenaikan hingga Rp 10 triliun dari tahun sebelumnya, menjadi Rp 157,3 triliun.

Menurut dia, berbagai bentuk bansos itu harus ditafsirkan lewat kacamata politik elektoral, karena mengarah kepada upaya pemenangan pasangan calon atau paslon tertentu. "Di masa pemilu, ada banyak sekali potensi pelanggaran dari sisi anggaran sebab ada banyak anggaran (pemerintah) yang digunakan untuk bansos," kata Agus dalam peluncuran Outlook Pemberantasan Korupsi ICW Tahun 2024 di Rumah Belajar ICW, Jakarta Selatan, pada Senin, 29 Januari 2024.

Agus menilai jika penegak hukum tidak bakal menangani kasus korupsi perihal bansos selama masa pemilu ini. Ia mengatakan bahwa kejaksaan dan kepolisian lebih memilih mengambil kebijakan tidak memproses kasus hukum menjelang pemilu karena alasan menghindari politisasi.

"Kebijakan itu patut disesalkan karena justru menjelang pemilu para politisi berupaya mencari pendanaan untuk membiayai aktivitas politiknya untuk meraih suara," ujarnya.

Advertising
Advertising

Tak hanya itu, ICW di awal 2024 ini juga memproyeksikan jika potensi korupsi dan pelanggaran fasilitas negara bakal mewarnai Pemilu 2024. Hal ini, kata Agus, atas dasar temuan Pusat Pelaporan Transaksi Keuangan (PPATK) soal transaksi mencurigakan jelang pemilu 2024.

Menurut dia, dengan menurunnya kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serta intrik polemiknya, membuat masyarakat tidak bisa berharap banyak kepada komisi antirasuah itu. "Untuk menangani kasus korupsi di masa pemilu, rasanya (masyarakat) tidak akan berharap pada KPK," ujarnya.

Ia mengajak agar publik secara luas mau peduli dan tidak apatis atas segala kesewenang-wenangan, rekayasa hukum, dan politisasi bantuan untuk melanggengkan kekuasaan dinasti politik. "Berat jika harus menyandarkan pemberantasan korupsi kepada KPK dengan situasi saat ini," katanya.

Pilihan Editor: Kabaharkam Fadil Imran Kirim 111 Anggota untuk Pengamanann TPS di Luar Negeri

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

3 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

4 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

4 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Kualitas Beton Jalan Tol MBZ Diduga di Bawah SNI, Jasamarga Klaim sudah Penuhi Syarat Laik Fungsi

5 jam lalu

Kualitas Beton Jalan Tol MBZ Diduga di Bawah SNI, Jasamarga Klaim sudah Penuhi Syarat Laik Fungsi

PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JCC) mengklaim Jalan Tol Layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) penuhi syarat laik fungsi.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

6 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

6 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

8 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

11 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

12 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

13 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya