Polisi Bekuk Penimbun BBM Bersubsidi di Sragen, Pakai Barcode Petani untuk Kulakan Solar

Selasa, 30 Januari 2024 17:09 WIB

Kanit Tipiter Satreskrim Pores Sragen Iptu Mualim (kanan) menunjukkan barang bukti berupa scan barcode dan BBM bersubsidi jenis solar yang disita dari kasus penyalahgunaan BBM bersubsidi di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, dengan tersangka Ervan Budi Santoso (kiri), Selasa, 30 Januari 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE

TEMPO.CO, Sragen - Polres Sragen membekuk seorang penimbun BBM, Ervan Budi Santoso, 29 tahun, yang kedapatan menyalahgunakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar. Pemuda pengangguran warga Desa Jirapan, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen itu tertangkap tangan saat sedang menimbun solar yang dibelinya untuk dijual kembali.

Menurut informasi saat konferensi pers di Polres Sragen, Selasa, 30 Januari 2024, modus pelaku penimbun BBM itu adalah dengan memanfaatkan scan QR Code Pertamina. Dari pengakuannya, Ervan meminjam QR code tersebut dari beberapa petani, kemudian digunakan untuk membeli solar di sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor Sragen Ajun Komisaris Polisi Wikan Sri Kadiyono mengemukakan penimbunan BBM itu diketahui polisi sekitar pukul 14.00 WIB di salah satu SPBU Krikilan, Masaran. Saat itu polisi mendapat laporan dari masyarakat, ada seorang pria yang membeli solar secara tidak biasa dan dilakukan berkali-kali.

"Unit Tipiter Satreskrim Polres Sragen kemudian melakukan pantauan dan benar ada seseorang yang membeli BBM dengan cara menggunakan sepeda motor bawa jeriken dengan cara bolak-balik," ujar Wikan kepada awak media.

Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Polres Sragen lantas membuntuti pelaku. Didapati Ervan menyimpan solar dalam jeriken berukuran 30 liter ke mobil Isuzu Panther warna merah dengan nomor polisi AD 1427 BN.

Advertising
Advertising

"Untuk yang berhasil kita amankan di mobil ada 30 jeriken, 22 jerikennya sudah terisi solar dan 8 jeriken belum sempat terisi namun sudah kita amankan," katanya.

Pelaku mengaku penimbunan BBM tersebut baru kali pertama dilakukannya. Dia bisa mengisi total 22 jeriken hanya dalam sehari. Jika ditotal, dalam satu hari pelaku bisa menimbun 660 liter solar.

Ratusan liter solar itu akan dijual kembali oleh pelaku dengan harga berbeda. "Pengakuan pelaku, dia menampung BBM tersebut nanti ada yang mengambil, untuk harga variatif, tergantung dengan kebutuhan seseorang yang membeli," kata Wikan.

Kepala Unit Tipiter Satreskrim Kepolisian Resor Sragen, Inspektur Polisi Satu Mualim mengatakan, sesuai ketentuan Pertamina, petani bisa mendapatkan barcode dengan syarat tertentu untuk membeli solar bersubsidi yang diperuntukkan bagi UMKM, misalnya petani untuk irigasi sawah.

"Tapi di sini disalahgunakan oleh pelaku dengan mengumpulkan barcode dari petani, dijadikan satu, kemudian digunakan untuk membeli solar dalam jumlah besar dan dijual kembali dengan harga yang berbeda," terang Mualim.

Polres Sragen akan terus mengembangkan kasus penimbunan BBM bersubsidi tersebut, termasuk kemungkinan solar tersebut di-pool dan dijual ke industri. "Sejauh belum ada indikasi solar dijual ke industri karena pelaku mengaku menjual kembali solar ke petani," ucap dia.

SEPTHIA RYANTHIE

Pilihan Editor: Penyidik Kejagung Diteror Saat Tahan Adik Raja Timah Bangka, Sita 55 Alat Berat hingga Mobil Porsche

Berita terkait

Pertamina Patra Niaga Pastikan Masih Salurkan Pertalite Sesuai Penugasan

6 hari lalu

Pertamina Patra Niaga Pastikan Masih Salurkan Pertalite Sesuai Penugasan

PT Pertamina Patra Niaga mmasih menyalurkan BBM jenis Pertalite (RON 90) kepada masyarakat sesuai kuota tahun 2024 yang ditetapkan pemerintah

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

11 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

12 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

12 hari lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

14 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

Pemkot Batam Wajibkan Penggunaan Fuel Card 5.0 untuk Pembelian Pertalite, Apa Itu?

15 hari lalu

Pemkot Batam Wajibkan Penggunaan Fuel Card 5.0 untuk Pembelian Pertalite, Apa Itu?

Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, memperkenalkan sistem pengendali pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tersebut dengan Fuel Card 5.0

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

20 hari lalu

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

Tim advokasi akan menunggu pemberitahuan resmi dari MA untuk mengeluarkan dua petani Desa Pakel yang permohonan kasasinya dikabulkan.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

23 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kapal Ikan Asal Juwana Ditangkap di Laut Arafura Karena Transhipment Ilegal dan Selundupkan Solar

27 hari lalu

Kapal Ikan Asal Juwana Ditangkap di Laut Arafura Karena Transhipment Ilegal dan Selundupkan Solar

Kapal pengangkut ikan asal Indonesia ditangkap kerena melakukan alih muatan (transhipment) dengan dua Kapal Ikan Asing (KIA) di Laut Arafura, Maluku.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Asal Sragen Nyaris Hilang Terseret Arus Balik Pantai Gunungkidul

29 hari lalu

Wisatawan Asal Sragen Nyaris Hilang Terseret Arus Balik Pantai Gunungkidul

Meski gelombang laut selama libur Lebaran ini cukup landai dengan status gelombang sedang, namun wisatawan perlu berhati-hati saat bermain air di destinasi pantai-pantai selatan Yogyakarta.

Baca Selengkapnya