Menteri Yasonna Laoly Minta Masyarakat untuk Terus Mendesak Penuntasan Kasus Kerusuhan Mei 1998

Kamis, 1 Februari 2024 06:41 WIB

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna H. Laoly.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly meminta masyarakat untuk tetap menyuarakan penuntasan kasus Kerusuhan Mei 1998. Permintaan Yasonna itu disampaikan saat menerima sejumlah advokat TPDI.

Dalam keterangan tertulis Petrus Selestinus, Koordinator TPDI pada Rabu, 31 Januari 2024, Menteri Yasonna Laoly menjelaskan bahwa pemerintah telah melakukan langkah-langkah yustisial terutama penyelidikan oleh Komnas HAM dan hasilnya telah diserahkan kepada Jaksa Agung.

Aakan tetapi karena belum cukup bukti maka Kejaksaan tidak bisa membawa kasus Kerusuhan Mei ini ke Pengadilan HAM.

Karena itu, Petrus Selestinus, perwakilan Pergerakan Advokat Nusantara (Perekat) Nusantara dan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) meminta pemerintah, khususnya Pusat Polisi Militer atau Puspom TNI menindaklanjuti hasil investigasi dan rekomendasi Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) di kasus kerusuhan Mei 98.

Menurutnya, hasil rekomendasi yang telah diserahkan ke pemerintah sejak 25 tahun silam wajib ditindaklanjuti oleh Puspom TNI.

Advertising
Advertising

Capres nomor urut 1, Prabowo Subianto diduga terlibat dalam peristiwa itu. Ketika itu Prabowo Subianto menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Aktor lain yang juga terlibat, kata Petrus, adalah Sjafrie Syamsoeddin.

"Wajib ditindaklanjuti untuk diproses hukum agar Prabowo dan Sjafrie serta pihak-pihak lain yang terlibat diadili melalui pengadilan militer," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Rabu, 31 Januari 2024.

Petrus menilai jika berkas rekomendasi TGPF ini sengaja tidak diusut oleh Puspom TNI demi melindungi Prabowo dan Sjafrie. Sebab, katanya, sejak berkas rekomendasi ini diserahkan ke Menteri Kehakiman--sekarang Menteri Hukum dan HAM, pada 23 Oktober 1998, belum ada kejelasan hingga sekarang.

Petrus dan beberapa perwakilan dari Perekat Nusantara serta TPDI menemui Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly untuk menanyakan kelanjutan hasil investigasi dan rekomendasi itu, pada Rabu, 31 Januari 2024. Sebab, katanya, pemerintah tidak pernah memberikan keterangan resmi kepada masyarakat perihal kelanjutan proses hukumnya.

"Dalam dialog dengan TPDI, Yasonna Laoly menjelaskan bahwa pemerintah telah melakukan langkah-langkah yustisial terutama penyelidikan oleh Komnas HAM dan hasilnya telah diserahkan ke jaksa agung," ujar Petrus.

Petrus mengatakan, dari penjelasan Yasonna Laoly, menyatakan jika kejaksaan tidak bisa membawa kasus kerusuhan Mei 1998 ini ke pengadilan HAM karena belum cukup bukti.

Meski begitu, Menteri Hukum dan HAM ini meminta agar masyarakat terus menyuarakan kasus kerusuhan Mei 98 ini agar menjadi perhatian publik. "Artinya dengan tidak memilih Prabowo (di Pilpres 2024), maka hal itu merupakan peradilan politik dari rakyat bagi capres dan cawapres yang bermasalah hukum," ujar Petrus.

Pilihan Editor: Ada Isu Soal Dukungan Capres di OTT Sidoarjo, Wakil Ketua KPK: Kami Tidak Tahu Tentang Nol-Nol Itu

Berita terkait

Gerindra Usung Empat Nama untuk Pilkada Jakarta 2024, Siapa Saja?

5 jam lalu

Gerindra Usung Empat Nama untuk Pilkada Jakarta 2024, Siapa Saja?

Prabowo telah mengantongi sejumlah nama yang akan maju dari Gerindra di Pilkada 2024 hasil kompromi dengan partai-partai koalisi.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua TKN Sebut Ada Orang yang Klaim Kerja Relawan Prabowo-Gibran untuk Minta Jabatan

7 jam lalu

Wakil Ketua TKN Sebut Ada Orang yang Klaim Kerja Relawan Prabowo-Gibran untuk Minta Jabatan

Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet) Silfester Matutina mengungkapkan bahwa ada pihak yang berusaha mengklaim kerja-kerja relawan dalam pemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024. Menurut Silfester, klaim-klaim itu dilakukan untuk meminta jabatan di kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sesumbar Hanya Butuh 4 Tahun untuk Sejahterakan Indonesia, 5 Tahun Swasembada Pangan

8 jam lalu

Prabowo Sesumbar Hanya Butuh 4 Tahun untuk Sejahterakan Indonesia, 5 Tahun Swasembada Pangan

Prabowo menyatakan bakal memberi makan untuk semua anak-anak Indonesia dari daerah mana pun.

Baca Selengkapnya

Zulhas Ajak Calon Kepala Daerah Usungan PAN Tiru Sikap Jokowi-Prabowo

8 jam lalu

Zulhas Ajak Calon Kepala Daerah Usungan PAN Tiru Sikap Jokowi-Prabowo

Zulhas berpesan kepada calon kepala daerah usungan PAN untuk meniru hubungan politik Presiden Jokowi dan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Zulhas Soal PAN Disebut Cuma Bisa Joget: Yang Menang Capres Bisa Joget

8 jam lalu

Zulhas Soal PAN Disebut Cuma Bisa Joget: Yang Menang Capres Bisa Joget

Ketum PAN Zulkifli Hasan menyindir sebutan partainya yang sering disebut hanya bisa berjoget.

Baca Selengkapnya

Terkini: Keluarga Prabowo Subianto Bangun Pabrik Timah di Batam, Republika Berhentikan 60 Karyawan

9 jam lalu

Terkini: Keluarga Prabowo Subianto Bangun Pabrik Timah di Batam, Republika Berhentikan 60 Karyawan

Adik kandung presiden terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, meresmikan perusahaan produksi solder dari timah di Kota Batam.

Baca Selengkapnya

Soal Peluang Jadi Menteri ESDM di Kabinet Prabowo, Eddy Soeparno Ikut Arahan Zulhas

9 jam lalu

Soal Peluang Jadi Menteri ESDM di Kabinet Prabowo, Eddy Soeparno Ikut Arahan Zulhas

Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno akan mengikuti arahan ketua umumnya Zulkifli Hasan untuk peluang menjadi menteri di kabinet Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Cerita Zulhas Soal Hubungan Jokowi-Prabowo yang Semakin Dekat

9 jam lalu

Cerita Zulhas Soal Hubungan Jokowi-Prabowo yang Semakin Dekat

Zulhas menyebut hubungan Jokowi dan Prabowo kini makin dekat dan harmonis.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingatkan Pihak yang Ogah Kerja Sama Jangan Ganggu, Ganjar: Yang Bekerjasama Saja Bisa Ganggu

9 jam lalu

Prabowo Ingatkan Pihak yang Ogah Kerja Sama Jangan Ganggu, Ganjar: Yang Bekerjasama Saja Bisa Ganggu

Mantan capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo menanggapi pernyataan presiden terpilih Prabowo Subianto agar pihak yang tak ingin bekerjasama tidak menggangu.

Baca Selengkapnya

Kata Zulhas Soal Pernyataan Prabowo Minta Oposisi Jangan Ganggu: Dia Pejuang Sejati

10 jam lalu

Kata Zulhas Soal Pernyataan Prabowo Minta Oposisi Jangan Ganggu: Dia Pejuang Sejati

Ketum PAN Zulkifli Hasan menanggapi pernyataan Prabowo agar pihak oposisi tak mengganggu pemerintahan nantinya.

Baca Selengkapnya