Lokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu

Minggu, 18 Februari 2024 22:09 WIB

Intimidasi demo mahasiswa di depan gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa, 13 Februari 2024. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen, menceritakan detik-detik belasan diduga preman mengintimidasi dan melakukan kekerasan pada mahasiswa yang menggelar demonstrasi di gedung Mahkamah Konstitusi (MK) sehari sebelum Pemilu 2024. Aksi mahasiswa itu menyoroti kecurangan pemilu dan mendesak pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Delpedro menjelaskan demo mahasiswa itu dimulai pada pukul 15.00, Selasa, 13 Februari 2024. "Sekitar 35 mahasiswa yang mewakili berbagai kampus berkumpul di belakang Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) untuk menyerahkan kajian dan melakukan aksi simbolik," kata Delpedro dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 17 Februari 2024.

Pada pukul 15.15, ucap Delpedro, massa aksi mulai bergerak menuju belakang Gedung MK. Namun, seperempat jam kemudian, sekitar 15 orang orang tak dikenal muncul untuk membubarkan mahasiswa yang berorasi.

Delpedro menyebut diduga preman-preman ini merupakan kelompok yang sama dengan pelaku intimidasi di Universitas Trilogi dan demonstran yang menggelar unjuk rasa di KontraS dan YLBHI sebelumnya.

"Sekolompok orang tidak dikenal tersebut mengikuti dan coba memprovokasi mahasiswa. Mereka mengancam akan membubarkan secara paksa, apabila mahasiswa tetap melakukan aksi," ujarnya.

Advertising
Advertising

Delpedro mengatakan penyerahan kajian dan aksi simbolik di belakang Gedung MK dimulai pada pukul 16.30. Di sana, aparat kepolisian sudah berjaga. Tak lama, intimidasi dan kekerasan terhadap mahasiswa terjadi. Polisi juga sempat berusaha meredam para pelaku itu.

"Mereka membubarkan paksa aksi mahasiswa dengan melakukan kekerasan seperti menarik, mendorong, merampas microphone dan memukul. Kelompok tidak dikenal tersebut juga merusak perangkat aksi mengenai politik dinasti yang disampaikan mahasiswa," tuturnya.

Aksi itu, ujar Delpedro, tetap digelar meski mendapatkan gangguan dari para pelaku. Sampai pukul 17.00, mahasiswa yang berunjuk rasa tetap bertahan untuk menunggu pejabat MK menemui mereka. Setengah jam kemudian, sambung Delpedro, kajian dari demonsran akhirnya diterima oleh perwakilan MK.

Ketika mahasiswa yang telah selesai mengemukakan pendapat membubarkan diri, para diduga preman-preman ini mengejar mereka. “Menarik, mendorong, merampas, dan memukul mahasiswa yang bersiap untuk pulang,” ujar dia.

Menurut Delpedro, polisi yang ada di lokasi membiarkan hal ini. Akibatnya lebih dari sepuluh orang menjadi korban.

Di hari yang sama, Delpedro resmi melaporkan kasus intimidasi dan kekerasan yang dilakukan oleh belasan orang ke Polda Metro Jaya. "Sudah dilaporkan ke Polda pada Selasa, 13 Februari kemarin," ucapnya.

Pilihan Editor: MK Akui Gugatan Anwar Usman Pengaruhi Fokus Hadapi Perselisihan Pemilu 2024

Berita terkait

Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

1 jam lalu

Taruna STIP Kemenhub Ucapkan Kode-kode Khusus saat Aniaya Adik Tingkat Hingga Tewas

Polisi melibatkan ahli bahasa untuk mengungkap kode-kode khusus yang diucapkan taruna STIP Kemenhub saat menganiaya adik tingkat hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan 3 Taruna STIP Kemenhub sebagai Tersangka Baru Kekerasan Terhadap Adik Tingkat Hingga Tewas

2 jam lalu

Polisi Tetapkan 3 Taruna STIP Kemenhub sebagai Tersangka Baru Kekerasan Terhadap Adik Tingkat Hingga Tewas

Tiga taruna tingkat dua STIP Kemenhub tersebut dianggap terlibat dalam kekerasan terhadap adik tingkat Putu Satria Ananta hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Pembubaran Ibadah Rosario Mahasiswa di Tangsel, Wali Kota: Komunikasi yang Tersumbat

2 jam lalu

Pembubaran Ibadah Rosario Mahasiswa di Tangsel, Wali Kota: Komunikasi yang Tersumbat

Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie meminta seluruh ketua RT dan RW menjalin komunikasi yang lebih baik dengan warganya

Baca Selengkapnya

Sejumlah Kasus Kematian di Kampus Akibat Penganiayaan, Terakhir Taruna di STIP Jakarta

4 jam lalu

Sejumlah Kasus Kematian di Kampus Akibat Penganiayaan, Terakhir Taruna di STIP Jakarta

Mahasiswa STIP Jakarta bernama Putu Satria Rastika dinyatakan meninggal setelah dianiaya seniornya. Ini bukan kejadian pertama kematian di kampus.

Baca Selengkapnya

Menuai Protes dan Kritik dari Mahasiswa, Ini Kilas Balik Penerapan UKT

4 jam lalu

Menuai Protes dan Kritik dari Mahasiswa, Ini Kilas Balik Penerapan UKT

Seluruh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia sudah menerapkan sistem UKT ini sejak 2013.

Baca Selengkapnya

Warga Tepis Isu Pengeroyokan Mahasiswa Unpam Saat Berdoa Rosario di Kampung Poncol

5 jam lalu

Warga Tepis Isu Pengeroyokan Mahasiswa Unpam Saat Berdoa Rosario di Kampung Poncol

Warga Kampung Poncol, Kelurahan Babakan Kota Tangerang Selatan menyebut mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) di wilayah ini kerap berkumpul.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahfud Md Dongkol Putusan MK: Tapi Saya juga Marah Saat Jadi Ketua MK Tapi Diprotes

6 jam lalu

Cerita Mahfud Md Dongkol Putusan MK: Tapi Saya juga Marah Saat Jadi Ketua MK Tapi Diprotes

Mahfud Md bercerita soal dirinya yang dongkol saat MK menyatakan jika tak ada kecurangan dalam pelaksanaan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

7 jam lalu

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

Setelah puluhan kampus di Amerika, kini sivitas akademika Universitas Andalas (Unand) gelar aksi bela Palestina dengan tema Unand Student For Justice.

Baca Selengkapnya

MK Bacakan Putusan Dismissal Sengketa Pileg pada 21-22 Mei

20 jam lalu

MK Bacakan Putusan Dismissal Sengketa Pileg pada 21-22 Mei

MK akan memberi tahu kelengkapan tambahan yang dibutuhkan dari pemohon jika perkara mereka lanjut ke pembuktian berikutnya setelah dismissal.

Baca Selengkapnya

Kecam Pembubaran Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, TPKB Desak Pemerintah Jamin Kebebasan Beragama dan Beribadah

23 jam lalu

Kecam Pembubaran Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Saat Doa Rosario, TPKB Desak Pemerintah Jamin Kebebasan Beragama dan Beribadah

TPKB sebut pembubaran mahasiswa Katolik Universitas Pamulang itu menunjukkan minimnya penghormatan keberagaman, kebhinnekaan dan pluralisme.

Baca Selengkapnya