Anggap Citra MK Sudah Jelek, TPDI Dukung Partai-Partai Gulirkan Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024

Sabtu, 24 Februari 2024 13:18 WIB

Koordinator TPDI Petrus Selestinus. ANTARA/Riza Harahap

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia atau TPDI dan Perekat Nusantara, Petrus Selestinus, mendukung wacana pengguliran hak angket oleh sejumlah partai di DPR RI untuk mengungkap dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Petrus menilai hak angket saat ini adalah langkah yang tepat karena citra Mahkamah Konstitusi (MK) saat ini sedang tercoreng isu nepotisme lantaran ada adik ipar Presiden Jokowi sekaligus paman Gibran Rakabuming Raka, Anwar Usman, di barisan hakim konstitusi. Citra MK per hari ini, kata dia, semakin membuat tingkat ketidakperccayaan publik terhadapnya semakin luas dan merata.

"Dengan demikian, penggunaan hak angket atau hak interpelasi bahkan hak menyatakan pendapat oleh DPR menjadi sangat penting, urgensi, dan strategis," ucapnya.

Wacana penggunaan hak angket ini muncul dari elite partai-partai yang jagoannya kalah di Pemilihan Presiden 2024. Partai-partai itu adalah PDIP, NasDem, PKS, dan PKB.

Dalam Pilpres 2024, PDIP bersama PPP mengusung pasangan Ganjar-Mahfud. Sementara NasDem, PKS, dan PKB mengusung duet Anies-Muhaimin Iskandar. Dua pasangan ini kalah dari Prabowo-Gibran yang diusung oleh Partai Golkar, Gerindra, PAN, dan Demokrat.

Advertising
Advertising

Petrus juga membantah pernyataan pakar hukum tata negara serta Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Yusril Ihza Mahendra. Yusril menilai pihak yang kalah di Pilpres tidak dapat menggunakan hak angket DPR untuk mengusut kecurangan pemilu, dan semestinya mencari penyelesaian ke MK. Menurut Petrus, pernyataan Yusril itu merupakan pendapat yang membodohi masyarakat, sesat, dan partisan.

Ia menuding terjadi kecurangan Pemilu 2024 yang terstruktur, sistematis, dan masif atau TSM. Karena itu, ia menilai hanya ada dua cara untuk mengusut kecurangan pemilu tersebut, yakni hak angket DPR serta kekuatan massa. "Lewat kekuatan massa, mendesak Presiden Jokowi mundur, pilpres dibatalkan, dan pilpres diulang," ujarnya.

Pilihan Editor: Uji Materi UU Pemilu, Ahli Hukum UI Sebut Presiden Nepotisme jika Kampanyekan Keluarga

Berita terkait

Cak Imin Khawatir Kecurangan Pilpres Bakal Terulang di Pilkada 2024

11 jam lalu

Cak Imin Khawatir Kecurangan Pilpres Bakal Terulang di Pilkada 2024

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mengaku khawatir segala bentuk kecurangan yang terjadi pada Pilpres 2024 bakal terulang pada Pilkada mendatang.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

12 jam lalu

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

Prabowo mengatakan dirinya hanya butuh 3-4 tahun untuk menyejahterakan Indonesia. Ini janji Prabowo-Gibran saat kampanye pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Respons Usulan Apindo soal Pembentukan Kementerian Perumahan dan Perkotaan

16 jam lalu

Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Respons Usulan Apindo soal Pembentukan Kementerian Perumahan dan Perkotaan

Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Dradjad Wibowo, buka suara perihal usulan Apindo agar pemerintahan baru membentuk Kementerian Perumahan dan Perkotaan.

Baca Selengkapnya

PKS Ingatkan Prabowo yang Minta Pemerintahannya Tidak Diganggu: Kontrol Pemerintah Wajib

16 jam lalu

PKS Ingatkan Prabowo yang Minta Pemerintahannya Tidak Diganggu: Kontrol Pemerintah Wajib

PKS mengingatkan Prabowo mengenai fungsi kontrol yang harus tetap dilakukan dalam pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU RI Disebut Ajarkan Parpol Mengakali Putusan MK Nomor 12

20 jam lalu

Ketua KPU RI Disebut Ajarkan Parpol Mengakali Putusan MK Nomor 12

Pernyataan Ketua KPU RI dinilai sebagai desain baru untuk mengamankan kedudukan caleg terpilih dalam pemilu yang menjadi peserta Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Respons Banyak Pihak Soal Jumlah Menteri Prabowo-Gibran, Mahfud Md: Terlalu Banyak yang Dijanjikan Posisi Menteri

21 jam lalu

Respons Banyak Pihak Soal Jumlah Menteri Prabowo-Gibran, Mahfud Md: Terlalu Banyak yang Dijanjikan Posisi Menteri

Wacana jumlah menteri Prabowo-Gibran yang mengalami penambahan ditanggapi berbagai pihak, mulai dari Jokowi sampai Mahfud MD.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Sebut Prabowo Sudah Ikut Diskusi untuk RAPBN 2025

23 jam lalu

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Sebut Prabowo Sudah Ikut Diskusi untuk RAPBN 2025

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo, menyebut Presiden terpilih Prabowo Subianto sudah dilibatkan dalam diskusi untuk RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Pesan Prabowo untuk Mereka yang Tak Mau Diajak Bekerja Sama di Pemerintahannya

1 hari lalu

Pesan Prabowo untuk Mereka yang Tak Mau Diajak Bekerja Sama di Pemerintahannya

Prabowo mengatakan kerja sama adalah kunci kemajuan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ada Usulan Tambah 40 Kementerian, Indonesia Pernah Punya Kabinet 'Super Gemoy' 100 Menteri

1 hari lalu

Ada Usulan Tambah 40 Kementerian, Indonesia Pernah Punya Kabinet 'Super Gemoy' 100 Menteri

Di tengah usulan pada Prabowo-Gibran untuk menambah nomenklatur menjadi 40 kementerian, RI pernah punya kabinet 100 menteri.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahfud Md Dongkol Putusan MK: Tapi Saya juga Marah Saat Jadi Ketua MK Tapi Diprotes

2 hari lalu

Cerita Mahfud Md Dongkol Putusan MK: Tapi Saya juga Marah Saat Jadi Ketua MK Tapi Diprotes

Mahfud Md bercerita soal dirinya yang dongkol saat MK menyatakan jika tak ada kecurangan dalam pelaksanaan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya