Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Editor

Suseno

Senin, 22 April 2024 20:36 WIB

Beberapa nelayan Natuna yang ditangkap di Malaysia. Foto Istimewa

TEMPO.CO, Batam - Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Aliansi Nelayan Natuna (ANNA) membantah para nelayan itu memasuki perairan Malaysia.

Ketua ANNA Hendri membenarkan informasi tersebut. Ia mendapatkan informasi penangkapan tersebut dari pemberitaan televisi. "Yang ditangkap tiga kapal dengan total 8 nelayan," kata Hendri, kepada Tempo.co, Senin 22 April 2024.

Hendri melanjutkan, setelah mendapat informasi itu, ia berupaya meminta konfirmasi dari berbagai pihak. Ia juga melapor kepada instansi terkait. "Saya sudah konfirmasi Konjen (Konsulat Jenderal Republik Indonesia Kuching, Sarawak, Malaysia) di sana,” katanya. “Setelah saya lapor mereka baru tahu."

Seorang pejabat Konjen RI di Kuching, kata Hendri, menegaskan sudah mendapat konfirmasi tentang penangkapan nelayan Indonesia itu. Namun ia belum menerima laporan resmi dari Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) . “Lalu saya sampaikan kasus ini sudah di pengadilan, setelah itu Konjen RI mengkonfirmasi ke pengadilan, ternyata benar, pengadilan sedang pengurusan surat penahanan sementara," kata Hendri.

Hendri meminta Konjen RI untuk membantu nelayan tersebut, terutama untuk memberikan pendampingan hukum. Tetapi Konjen menyampaikan tidak bisa membantu untuk memberikan pengacara. "Katanya tidak bisa dibantu dengan pengacara, kecuali hukuman mati," katanya.

Advertising
Advertising

Hendri juga sudah menindaklanjuti penangkapan nelayan Natuna ini kepada pemerintah setempat, baik provinsi maupun kabupaten. "Kalau kami apalah daya, kami mau urus tak bisa," kata Hendri.

Hendri menjelaskan, kabar tentang penangkapan nelayan Natuna itu diketahui dari sesama nelayan. "Nelayan itu ditangkap pada pukul 16.30 WIB, Selasa, 16 April 2024,” katanya. “Jam segitulah mereka kontak (memberi tahu) nelayan lain. Mereka menyampaikan sudah ditarik ke Malaysia."

Adapun lokasi penangkapan berada di 104 bujur timur dan 110 lintang utara. "Kalau menurut nelayan wilayah itu masih Indonesia,” kata Hendri. “Atau kalau masih wilayah sengketa harusnya tak boleh ditangkap, tapi diusir saja."

Hendri mendesak pemerintah Indonesia melakukan pendekatan diplomasi kepada otoritas Malaysia, supaya nelayan yang ditangkap dibebaskan dan kapalnya dikembalikan. Sebab, nelayan yang ditangkap itu hanya orang-orang kecil. Mereka menangkap ikan hanya menggunakan pancing ulur.

Hendri berharap, pemerintah jangan membiarkan kejadian serupa terjadi setiap tahun. Sebab, nelayan yang ditangkap di Malaysia selalu mendapatkan hukuman.

Saat dihubungi Tempo, Senin 11 April 2024. Konjen RI untuk Kuching Malaysia mengatakan sampai saat ini masih memeriksa informasi tentang penangkapan terhadap Nelayan Natuna tersebut. Mereka akan menyampaikan rilis kepada media dalam waktu dekat.

Video Viral Nelayan Dirantai

Video penangkapan nelayan Natuna ini menjadi viral di media sosial. Saat 8 orang nelayan ini berada di Mahkamah Malaysia, mereka terlihat digiring dengan tangan diborgol dan dirantai. Sontak video ini mengundang reaksi dari netizen. Mereka menyayangkan perlakuan terhadap nelayan Natuna tersebut. "Nelayan Natuna tidak boleh menangkap ikan di luar, kalau nelayan luar boleh pula menangkap ikan di Natuna, sungguh sadis pemerintah," ujar akun bernama Ferdi Sanah. "Ini betul dirantai," kata akun lainnya.

Salah satunya potongan video tersebut tersebar di grup Facebook Berita Natuna, setidaknya sampai pukul 16.30 WIB, Senin 22 April 2023, video penangkapkan kapal nelayan Natuna sudah ditonton 12 ribu akun.

Berita terkait

Sensasi Tidur Bersanding dengan Batu Granit di Natuna Dive Resort

22 jam lalu

Sensasi Tidur Bersanding dengan Batu Granit di Natuna Dive Resort

Di Natuna Dive Resort yang mengusung tema eco-wisata ini, ada beberapa ruangan kamar yang langsung bersandingan dengan batu granit

Baca Selengkapnya

Hendak Ambil Tangkapan Ikan, Nelayan di Bangkalan Malah Temukan Buaya 3 Meter

2 hari lalu

Hendak Ambil Tangkapan Ikan, Nelayan di Bangkalan Malah Temukan Buaya 3 Meter

Buaya masuk ke hutan mangrove di Bangkalan saat air pasang diduga karena tertarik oleh ikan-ikannya yang terperangkap jala nelayan.

Baca Selengkapnya

Geopark Natuna Minim Diketahui Masyarakat Setempat, Ternyata Ini Sebabnya

3 hari lalu

Geopark Natuna Minim Diketahui Masyarakat Setempat, Ternyata Ini Sebabnya

Natuna didaftarkan sebagai geopark untuk diplomasi

Baca Selengkapnya

Pertama Digelar, Natuna Geopark Marathon 2024 Diikuti 840 Peserta dari Dalam dan Luar Negeri

4 hari lalu

Pertama Digelar, Natuna Geopark Marathon 2024 Diikuti 840 Peserta dari Dalam dan Luar Negeri

Natuna yang masuk dalam daftar Geopark Nasional akan memfokuskan diri dalam kegiatan-kegiatan sport tourism.

Baca Selengkapnya

Pemkab Kukar Berhasil Tuntaskan Program 25 Ribu Nelayan Produktif

4 hari lalu

Pemkab Kukar Berhasil Tuntaskan Program 25 Ribu Nelayan Produktif

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) berhasil menjalankan program 25 ribu nelayan produktif, bahkan melebihi target pencapaian.

Baca Selengkapnya

Bupati Natuna Akui Harga Tiket ke Natuna Mahal, Promosi Pariwisata Harus Digencarkan

5 hari lalu

Bupati Natuna Akui Harga Tiket ke Natuna Mahal, Promosi Pariwisata Harus Digencarkan

Event olahraga lari yang diadakan pertama kali di Natuna, Natuna Geopark Marathon 2024, akan membantu meningkatkan pariwisata.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

23 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

26 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

29 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

30 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya