BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

Jumat, 17 Mei 2024 00:35 WIB

Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama Polri dan kepolisian Filipina membekuk gembong narkoba wilayah Asia, Gregor Johann Haas, di Cebu, Filipina, Rabu, 15 Mei 2024. Sumber: Instagram Kepala Divisi Hubungan Internasional, Inspektur Jenderal Krishna Murti, @krishnamurti_bd91.

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama Divisi Hubungan Internasional Polri dan kepolisian Filipina menangkap buron kartel narkoba Meksiko, Gregor Johann Haas. Pria berkewarganegaraan Australia yang diduga kerap menyelundupkan narkoba di wilayah Asia itu ditangkap di Cebu, Filipina, pada Rabu, 15 Mei 2024.

Kepala Biro Humas dan Protokol BNN, Brigadir Jenderal Sulistyo Pudjo Hartono, menjelaskan Gregor saat ini masih ditahan di Filipina. Tapi, dia mengatakan akan segera menjemput buron itu ke Indonesia. “Untuk mempertanggungjawabkan perbuatan dan mengungkap jaringannya di Indonesia,” ujar dia saat ditemui di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Kamis, 16 Mei 2024.

Menurut Pudjo, upaya menjemput Gregor ke Indonesia saat ini sedang dikoordinasikan oleh pimpinan BNN dengan aparat terkait, yaitu dari aparat penegak hukum Filipina dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Filipina. “Segera kita akan bawa ke Indonesia yang bersangkutan,” kata dia.

Dari informasi yang didapatkan Tempo, Gregor Johann Hass memiliki identitas samaran, yakni Fernando Tremendo Chimenea. Dalam identitas palsu itu, dia mengaku berkebangsaan Spanyol dan lahir pada 18 November 1988. Identitas ini berbeda dengan paspornya atas nama Gregor Johann Haas, yang tertulis lahir pada 23 Maret 1978.

Di Indonesia, Gregor bertempat tinggal di Gili Trawangan, Lombok Utara. Kasus penyelundupan narkoba yang dilakukan oleh Gregor di Indonesia terjadi pada 5 Desember 2023 dengan barang bukti sabu 5 kilogram. Pudjo menyebutkan masih menyelidiki Gregor yang memiliki jaringan di luar Indonesia.

Advertising
Advertising

"Tapi kita belum bisa ungkap secara umum karena ini masih menyangkut jaringan yang tidak hanya di Indonesia tapi juga di tempat lain seperti negara asal dan tempat ditangkapnya," kata dia.

Pilihan Editor: Bima Arya Sebut Depok Panas, Mohammad Idris : Perubahan Iklim

Berita terkait

Asal-usul 5 Oktober Ditetapkan sebagai HUT TNI

2 jam lalu

Asal-usul 5 Oktober Ditetapkan sebagai HUT TNI

HUT TNI merupakan sebuah momen penting dalam sejarah Indonesia yang menandai kelahiran kekuatan militer negara ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Maaf Berkali-kali di Ujung Jabatan, Begini Kata Istana dan Pengamat Politik

4 jam lalu

Jokowi Minta Maaf Berkali-kali di Ujung Jabatan, Begini Kata Istana dan Pengamat Politik

Setelah 10 tahun, Jokowi minta maaf nyaris pada setiap kunjungannya. Istana bilang bentuk kerendahan hati, pengamat sebut pidato omong kosong.

Baca Selengkapnya

BNN: Ada 100 Lebih WNI yang Terancam Hukuman Pidana Narkoba di Luar Negeri

14 jam lalu

BNN: Ada 100 Lebih WNI yang Terancam Hukuman Pidana Narkoba di Luar Negeri

Kepala BNN menyebut nama seorang perempuan yang merupakan dari sindikat narkoba internasional yang beroperasi di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap 2 Tersangka Kasus Begal di Jalan Perimeter Utara Bandara, Dicekoki Tramadol Sebelum Beraksi

18 jam lalu

Polisi Tangkap 2 Tersangka Kasus Begal di Jalan Perimeter Utara Bandara, Dicekoki Tramadol Sebelum Beraksi

Berbekal rekaman CCTV milik Otoritas Bandara Soekarno-Hatta itu, mereka menangkap kedua tersangka begal di Jakarta Barat, dan satu lagi masih buron.

Baca Selengkapnya

Aliansi BEM Bertemu Kapolda Banten, Berharap Polri Netral untuk Ciptakan Pilkada Damai

19 jam lalu

Aliansi BEM Bertemu Kapolda Banten, Berharap Polri Netral untuk Ciptakan Pilkada Damai

Mahasiswa mengingatkan agar kepolisian tetap netral sehingga tercipta pilkada yang kondusif.

Baca Selengkapnya

Kejagung Tangkap Zainal Muttaqin Buron Kasus Penggelapan

22 jam lalu

Kejagung Tangkap Zainal Muttaqin Buron Kasus Penggelapan

Kejagung menangkap eks Wakil Komisaris Utama di PT Duta Manuntung, Zainal Muttaqin, buron penggelapan sekaligus terpidana 4 tahun 6 bulan.

Baca Selengkapnya

Marcos dan Duterte Duel dalam Pemilu Sela Filipina

3 hari lalu

Marcos dan Duterte Duel dalam Pemilu Sela Filipina

Pemilu sela Filipina berujung pada duel antara keluarga Marcos dan Duterte.

Baca Selengkapnya

Presiden Meksiko Bikin Undian Jam Tangan untuk Wartawan sebelum Lengser dari Jabatan

3 hari lalu

Presiden Meksiko Bikin Undian Jam Tangan untuk Wartawan sebelum Lengser dari Jabatan

Presiden Meksiko Anders Manuel Lopez Obrador mengundi jam tangannya kepada para wartawan menjelang akhir jabatannya.

Baca Selengkapnya

KPK Cegah Eks Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak ke Luar Negeri, Dasar Hukum Larangan Tersebut

6 hari lalu

KPK Cegah Eks Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak ke Luar Negeri, Dasar Hukum Larangan Tersebut

KPK cegah Eks Gubernur Kaltim Awang Faroek bepergian ke luar negeri, bagaimana dasar hukum dan prosedur pencegahan seseorang bepergian ke luar negeri?

Baca Selengkapnya

Duduk Perkara Pasukan Bawah Tanah Jokowi Polisikan Roy Suryo Buntut Sebut Akun Fufufafa 99 Persen Milik Gibran

6 hari lalu

Duduk Perkara Pasukan Bawah Tanah Jokowi Polisikan Roy Suryo Buntut Sebut Akun Fufufafa 99 Persen Milik Gibran

Pakar telematika Roy Suryo dilaporkan Pasukan Bawah Tanah Jokowi ke Bareskrim Polri buntut menyebut pemilik akun Fufufafa adalah Gibran.

Baca Selengkapnya