Dituding Langgar Imbauan Lisan Pj Gubernur Bali, People's Water Forum 2024 Alami Intimidasi dan Dipaksa Bubar

Selasa, 21 Mei 2024 07:58 WIB

Ilustrasi wisatawan asing Bali. Dok. Kemenpar

TEMPO.CO, Jakarta - The People’s Water Forum (PWF) 2024 kembali mengalami intimidasi dan pemaksaan pembubaran. Aksi intimidasi terhadap organisasi tandingan World Water Forum (WWF) 2024 yang sama-sama diselenggarakan di Bali itu dilancarkan oleh puluhan massa yang mengaku berasal dari ormas Patriot Garuda Nusantara (PGN) di Denpasar, Bali, pada Senin, 20 Mei 2024.

Koordinator Nasional Koalisi Rakyat untuk Hak atas Air (KRUHA) Reza Sahib menuturkan, massa PGN beberapa kali mendatangi tempat kegiatan dan meminta pelaksanaan PWF 2024 dihentikan. Padahal, dia mengatakan PWF 2024 adalah sebuah forum masyarakat sipil yang ditujukan sebagai ruang untuk mengkritisi privatisasi air, dan mendorong pengelolaan air untuk kesejahteraan rakyat.

Dalam membubarkan kegiatan, Reza mengatakan ormas PGN menggunakan cara-cara yang memaksa dan melanggar hukum. Dia mencatat, kelompok ini telah merampas banner, baliho, dan atribut agenda secara paksa. "Bahkan melakukan kekerasan fisik kepada beberapa peserta forum," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin, 20 Mei 2024.

Reza menilai tindakan ormas itu dilakukan tanpa dasar akademis yang jelas. PGN beralasan mereka membubarkan kegiatan itu karena dianggap melanggar imbauan lisan Penjabat Gubernur Bali tentang penyelenggaran World Water Forum di Bali. Menurut Reza, imbauan itu tidak memiliki kekuatan hukum memaksa. Dia justru menilai imbauan itu melanggar ketentuan konstitusi yang menjamin adanya kebebasan berkumpul, berekspresi, dan menyampaikan pendapat.

Intimidasi ini bukan kali pertama diterima panitia PWF. Sebelumnya, beberapa panitia mendapatkan intimidasi dan teror dari aparat negara yang meminta untuk tidak mengadakan agenda PWF. Pembatalan beberapa tempat acara juga dilakukan, karena pengelola tempat mendapatkan intimidasi.

Advertising
Advertising

Fenomena ini, menurut Reza, telah membuktikan tidak adanya komitmen negara untuk memajukan dan menghormati kebebasan berekspresi bagi rakyatnya. Negara justru berdalih mengamankan investasi dari pemodal, segala cara dilakukan agar tidak ada 'gangguan' yang tercipta dari luar.

Atas dugaan intimidasi itu, PWF 2024 mendesak kepada pemerintah menghentikan segala bentuk intimidasi, dan kekerasan dalam pelaksanaan PWF 2024, baik yang dilakukan oleh aparat negara, maupun dilakukan oleh organisasi kemasyarakatan. Mereka juga mendesak negara menjamin dan memenuhi hak konstitusional warga negara untuk dapat melakukan kritik tanpa ada tekanan.

Pilihan Editor: Nurul Ghufron Minta Dewas KPK Ikuti Putusan Sela PTUN Tunda Sidang Putusan Etik

Berita terkait

Selain PBNU, Bahlil Janji Bagi Izin Pertambangan pada Ormas lain

10 jam lalu

Selain PBNU, Bahlil Janji Bagi Izin Pertambangan pada Ormas lain

Menteri Bahlil Lahadalia mengatakan izin usaha pertambangan (IUP) tak hanya diberikan kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU.

Baca Selengkapnya

BNPT Sebut Ada Perubahan Teror di Indonesia dari Hard ke Soft Attack

20 jam lalu

BNPT Sebut Ada Perubahan Teror di Indonesia dari Hard ke Soft Attack

BNPT menyebut aksi-aksi teror sebelumnya adalah serangan fisik. Kini generasi muda menjadi target

Baca Selengkapnya

Henry's Steakhouse Aryaduta Bali Mempersembahkan From Grill to Greatness

1 hari lalu

Henry's Steakhouse Aryaduta Bali Mempersembahkan From Grill to Greatness

Di Henry's Steakhouse, Aryaduta Bali memberikan komitmen untuk memberikan pengalaman bersantap yang berkesan.

Baca Selengkapnya

Bali Dorong Desain Bangunan Impas Energi di Seluruh Wilayahnya

2 hari lalu

Bali Dorong Desain Bangunan Impas Energi di Seluruh Wilayahnya

Untuk lebih meningkatkan kesadaran dan penerapan bangunan impas energi di Bali, sebuah pameran telah digelar dan katalog diluncurkan.

Baca Selengkapnya

10 Hal yang Bisa Dilakukan di Bali, Salah Satunya Belanja di Pasar Seni

2 hari lalu

10 Hal yang Bisa Dilakukan di Bali, Salah Satunya Belanja di Pasar Seni

Bukan hanya berenang dan menikmati sunset saja, ini 10 hal yang bisa dilakukan di Bali. Mulai dari hiking, belanja, hingga wisata kuliner.

Baca Selengkapnya

Tidak Hanya Makepung di Bali, 4 Daerah Ini Memiliki Tradisi Pacuan Kerbau

3 hari lalu

Tidak Hanya Makepung di Bali, 4 Daerah Ini Memiliki Tradisi Pacuan Kerbau

Makepung atau pacuan kerbau populer di Bali. Di beberapa daerah lain punya tradisi ini seperti Balap Munding di Tasikmalaya dan Pacu Jawi di Sumbar.

Baca Selengkapnya

Afgan Ungkap Serunya Syuting Video Klip Escape Bareng Jessi di Bali

4 hari lalu

Afgan Ungkap Serunya Syuting Video Klip Escape Bareng Jessi di Bali

Afgan mengaku sangat menikmati momen-momen keseruannya bersama Jessi syuting video klip Escape di sebuah villa di Bali.

Baca Selengkapnya

Deretan Jalan di Belanda dengan Nama Indonesia, Ada Munirpad, Kartinistraat, hingga Balistraat

6 hari lalu

Deretan Jalan di Belanda dengan Nama Indonesia, Ada Munirpad, Kartinistraat, hingga Balistraat

Tidak sedikit nama jalan di Belanda yang menggunakan nuansa Indonesia, baik dari tokoh maupun pulau. Lantas, apa saja nama jalan di Belanda yang bernuansa Indonesia?

Baca Selengkapnya

Melukat Jadi Wisata Spiritual yang Diminati Wisatawan di Bali, Begini Proses dan Tata Caranya

7 hari lalu

Melukat Jadi Wisata Spiritual yang Diminati Wisatawan di Bali, Begini Proses dan Tata Caranya

Melukat adalah ritual khas yang ditujukan untuk membersihkan diri dan biasa dilakukan oleh umat Hindu maupun masyarakat Bali. Ini tata caranya.

Baca Selengkapnya

Banyak Turis Tak Bayar Pungutan Wisatawan Asing, Bali Baru Kantongi Rp124 Miliar dalam 3 Bulan

7 hari lalu

Banyak Turis Tak Bayar Pungutan Wisatawan Asing, Bali Baru Kantongi Rp124 Miliar dalam 3 Bulan

Penerimaan pungutan wisatawan asing dinilai belum sesuai dengan jumlah turis yang datang ke Bali.

Baca Selengkapnya