Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina, Korban Minta Seluruh Uang Dikembalikan

Reporter

M. Faiz Zaki

Editor

Suseno

Rabu, 22 Mei 2024 19:11 WIB

Pengumuman yang jadi bukti penipuan beasiswa di Filipina yang dilaporkan oleh Aloysius Bernanda Gunawan. Sumber: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Korban penipuan program beasiswa S3 ke Filipina meminta agar Direktur Utama PT Pelatihan dan Sertifikasi Indonesia (PSI) Bambang Tri Cahyono mengembalikan seluruh uang yang sudah ia setorkan. “Saya sudah menyerahkan uang 30 juta rupiah tapi baru dikembalikan 15 juta,” ujar A, 32 tahun, yang berasal dari Jawa Barat, saat dihubungi Rabu, 22 Mei 2024.

A mengetahui program beasiswa itu dari iklan yang beredar di media sosial pada November 2023. Penyelenggara menyebut program ini bekerja sama dengan Philippine Women's University (PWU) dan pembelajaran dimulai pada Maret 2024. Adapun biaya yang dikenakan untuk mengikuti program ini relatif murah yaitu Rp 30 juta. Karena tertarik, A kemudian menghubungi kontak yang tertera di iklan tersebut dan terhubung dengan Bambang Tri Cahyono.

Baca: Cerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta

Setelah berkomunikasi dengan Bambang, A dimasukkan ke dalam grup WhatsApp yang beranggotakan calon-calon peserta program beasiswa parsial. Setelah mendapatkan penjelasan dari Bambang secara langsung tentang program tersebut, A membayar Rp 30 juta pada akhir Desember 2023. “Materi yang saya terima mulai dari testimoni angkatan I dan II, kemudian kegiatan-kegiatan antara Profesor Bambang dengan pihak PWU di Indonesia,” kata A.

A merupakan satu dari 207 orang yang ikut dalam angkatan V dalam program ini. Komunikasi rutin dilakukan melalui grup WhatsApp. Mendekati waktu pembelajaran, A dan calon mahasiswa tidak kunjung mendapatkan kepastian tentang kelanjutan program beasiswa tersebut. Mereka hanya disodori Letter of Admission (LoA) yang keasliannya tidak diakui oleh Philippine Women's University.

Advertising
Advertising

Pada 2 Maret 2024, kata A, tiba-tiba Bambang mengumumkan pendaftaran angkatan V gagal. Namun dia tidak menjelaskan secara detail perihal pembatalan tersebut. “Terus kami ini mau direlokasi ke kampus lain,” ucapnya. Kampus yang dimaksud adalah ASEAN University International (AUI). A tidak setuju karena keputusan itu tidak sesuai dengan kesepakatan awal.

Akhirnya, kata A, Bambang bersedia mengembalikan uang calon mahasiswa dalam waktu satu bulan. Sejumlah korban bahkan mendatangi apartemen Bambang di Jakarta untuk meminta uang mereka dikembalikan. Namun saat itu Bambang tidak dapat ditemui.

Pada Maret lalu, hanya 12 orang saja yang uangnya dikembalikan lunas dan sembilan orang dikembalikan 50 persen. “Ada juga satu orang yang dikembalikan Rp 20 juta,” kata A.

Baca: Polisi Sudah Periksa 5 Saksi di Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Pada 8 April 2024, beberapa korban melaporkan Bambang Tri Cahyono ke Polres Metro Bekasi Kota atas dugaan penipuan dan penggelapan. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi Kota Ajun Komisaris Besar Polisi Muhammad Firdaus menuturkan, uang yang hilang itu diduga dialihkan untuk kepentingan trading oleh Bambang. “Kerugian dari seluruh korban lebih kurang Rp 6,2 miliar,” ujarnya.

Tempo berupaya menghubungi Bambang Tri Cahyono untuk meminta konfirmasi. Namun ia tak kunjung merespon telepon maupun pesan instan yang dikirim ke nomor telepon selularnya. Begitu juga dengan pengacara Bambang, Suhendar.

Berita terkait

Kasus Penipuan Berkedok Investasi Skincare, Nama Kabaharkam Polri dan Kapolda Jatim Dicatut

12 jam lalu

Kasus Penipuan Berkedok Investasi Skincare, Nama Kabaharkam Polri dan Kapolda Jatim Dicatut

Penipuan berkedok investasi skincare terjadi di Surabaya. Pelaku mencatut nama Kabaharkam Poldri dan Kapolda Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Cerita Hanaa Kena Tipu Rp 60 Juta Berkedok Investasi Skincare

1 hari lalu

Cerita Hanaa Kena Tipu Rp 60 Juta Berkedok Investasi Skincare

Penipuan dengan modus investasi skincare seperti yang dialami Hanaa ini ternyata acap terjadi.

Baca Selengkapnya

Jadwal Pendaftaran Beasiswa LPDP Tahap 2

1 hari lalu

Jadwal Pendaftaran Beasiswa LPDP Tahap 2

Pendaftaran beasiswa LPDP tahap 2 dimulai sejak Rabu lalu. Pendaftaran berlangsung hingga Juli 2024.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Kecam Cina atas Insiden Maritim dengan Filipina di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Uni Eropa Kecam Cina atas Insiden Maritim dengan Filipina di Laut Cina Selatan

Uni Eropa menuduh Cina atas insiden maritim dengan Filipina yang terjadi di lepas pantai pulau-pulau yang disengketakan di Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Parlemen Filipina akan Selidiki Operasi Propaganda Anti-vaksin Cina oleh Pentagon

1 hari lalu

Parlemen Filipina akan Selidiki Operasi Propaganda Anti-vaksin Cina oleh Pentagon

Pentagon menjalankan kampanye propaganda pada 2020- 2021 untuk merendahkan vaksin Sinovac dari Cina di Filipina dan negara lain

Baca Selengkapnya

LPDP Tahap II Sudah Dibuka, Apa Bedanya Beasiswa Reguler, PTUD dan Parsial?

2 hari lalu

LPDP Tahap II Sudah Dibuka, Apa Bedanya Beasiswa Reguler, PTUD dan Parsial?

LPDP beasiswa umum terbagi menjadi tiga jenis, yakni reguler, perguruan tinggi utama dunia (PTUD), dan parsial. Perbedaannya bisa diketahui dari definisi, skema, dan sumber pendanaannya.

Baca Selengkapnya

Kisah Jamaah Asal Bogor Rogoh Rp 240 Juta Cuma jadi Haji Cengkareng Lantaran Ditipu Travel

3 hari lalu

Kisah Jamaah Asal Bogor Rogoh Rp 240 Juta Cuma jadi Haji Cengkareng Lantaran Ditipu Travel

Mulanya, Mukmin dan belasan calon jamaah haji asal Bogor lainnya disuruh menunggu jadwal keberangkatan dan menanti visa keluar.

Baca Selengkapnya

Pecah Kongsi, Wapres Filipina Sara Duterte Mundur dari Kabinet Ferdinand Marcos Jr.

3 hari lalu

Pecah Kongsi, Wapres Filipina Sara Duterte Mundur dari Kabinet Ferdinand Marcos Jr.

Wakil Presiden Filipina Sara Duterte pada Rabu 19 Juni 2024 mengundurkan diri dari kabinet Presiden Ferdinand Marcos dan jabatan penting lainnya

Baca Selengkapnya

4 Polisi Filipina Divonis Bersalah atas Pembunuhan saat Perang Narkoba

4 hari lalu

4 Polisi Filipina Divonis Bersalah atas Pembunuhan saat Perang Narkoba

Empat polisi Filipina dinyatakan bersalah pada Selasa 18 Juni 2024 karena membunuh seorang ayah dan anak, kata pejabat pengadilan.

Baca Selengkapnya

Filipina Menggenjot Wisata Halal, Incar Turis dari Negara Arab

4 hari lalu

Filipina Menggenjot Wisata Halal, Incar Turis dari Negara Arab

Filipina berupaya menarik lebih banyak pengunjung Muslim dengan memastikan bahwa mereka memiliki akses terhadap produk dan layanan halal

Baca Selengkapnya