Latar Belakang Pembakaran Kios dan Gedung Sekolah, TPNPB-OPM: Pemilik Kios Duluan Keluarkan Pistol

Senin, 27 Mei 2024 07:09 WIB

Pasukan TPNPB-OPM menyiapkan prosesi pembakaran mayat Detius Kogoya, personil Komando Daerah Pertahanan (Kodap) VIII Intan Jaya. Detius tewas setelah baku tembak dalam penyerangan di Kampung Madi, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, pada 21 dan 22 Mei 2024. Dalam penyerangan itu kelompok bersenjata ini membakar 12 bilik kios dan sejumlah bangunan sekolah. Dok. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM menuding pemilik kios di Pertigaan Kopo Kampung Madi, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, lebih dulu memicu konflik. Konflik ini berakhir dengan pembakaran belasan kios dan gedung sekolah.

"Bakar kios karena orang yang di kios itu mengeluarkan pistol. Makanya anggota TPNPB-OPM menyerang dan Bakar kios-kios itu," kata juru bicara Manajemen Markas Pusat Komando Nasional TPNPB-OPM, Sebby Sambom, melalui sambungan telepon pada Sabtu malam, 25 Mei 2024.

Kelompok kriminal bersenjata atau KKB--sebutan TNI dan polisi untuk TPNPB-OPM--melakukan penyerangan pada Selasa malam, 21 Mei 2024. Serangan itu dilakukan dengan membakar 12 bilik kios tersebut. Penyerangan berlangsung hingga Rabu pagi, 22 Mei 2024. Diikuti pembakaran gedung sekolah Pendidikan Anak Usia Dini, sekolah dasar, SMP YPPGI Kepas Kopo, pukul 02.55 WIT.

Selain itu, Sebby menyebut pemilik toko kecil itu merupakan personil aparat TNI dan polisi. Mereka menyamar sebagai masyarakat biasa. "Kios dan lain-lain itu kan topeng untuk menyamar memata-matai TPNPB-OPM. Agar TNI mudah mengejar, menembak," tutur Sebby.

Dia mengatakan, wilayah Paniai merupakan daerah perang. TPNPB melarang masyarakat sipil beraktivitas di daerah yang sudah ditunjuk sebagai wilayah konflik bersenjata. "Semua warga imigran kami telah perintahkan tinggalkan wilayah konflik bersenjata," katanya. Siapa pun yang tetap berada di wilayah perang, kata dia, akan dianggap sebagai mata-mata.

Advertising
Advertising

Sebby menyebutkan sejumlah daerah masuk wilayah perang, seperti Puncak Jaya, Puncak Papua, Intan Jaya, Ndugama, Yahukimo, Pegunungan Bintang, Paniai, dan Maybrat. Sehingga masyarakat di wilayah tersebut diperintahkan untuk angkat kaki. "Kami sudah perintahkan warga imigran Indonesia dari Maluku sampai Sumatera wajib tinggalkan wilayah itu," ujar dia.

Menurut dia, jika warga yang disebut imigran itu masih berada di wilayah perang, maka mereka akan dianggap sebagai mata-mata. Atau dalam sebutan Sebby, Indonesian security forces. "Pasukan keamanan Indonesia itu termasuk intelijen, mata-mata, spionase, infiltran, semua termasuk," ujar dia.

Dia menjelaskan, pembatasan wilayah perang merupakan bertujuan membatasi gerakan terorisme atau intelijen Indonesia di wilayah Papua. Dia menyatakan bahwa keputusan itu merupakan upaya TPNPB-OPM untuk membela diri. Hak itu harus diakui oleh Persatuan Bangsa-Bangsa. "Jadi kami berdiri, melawan, sebagai bentuk pembelaan diri," ucap pria beranak tiga tersebut.

Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ignatius Benny Ady Prabowo dalam keterangan tertulis, mengatakan saat itu dua anggota KKB mendatangi sebuah kios dan membeli rokok. Dia orang yang berboncengan dengan sepeda motor itu langsung melepas tembakan ke pemilik kios, Arwin.

“Setelah menerima rokok, salah satu KKB mengeluarkan senjata api dan langsung melakukan penembakan," tutur dia, Rabu, 22 Mei lalu. Namun, tembakan itu tak menembus kepala Arwin. Tima panas itu mengena helm Arwin. "Beruntung tembakan tersebut tidak mengenai Arwin hanya mengenai helm yang digantung di dalam rumah,” ucap dia.

Namun dalam insiden baku tembak antara TNI-Polri dan TPNPB-OPM, satu anggota kelompok bersenjata tewas. Dia ditemukan di dalam got dengan kondisi terluka. Nyawanya tak tertolong setelah dibawa ke rumah sakit. "Dalam kontak-senjata tersebut satu anggota pasukan elite Kodap VIII Intan Jaya bernama Detius Kogoya alias Masyarakat Kogoya gugur," ucap Sebby dalam keterangan tertulis pada Rabu, 22 Mei lalu.

Dia menyatakan, sebelum itu TPNPB-OPM menembak mati seorang pemilik kios yang disebut sebagai anggota intel. "Berhasil membunuh seorang anggota TNI yang menyamar sebagai penjaga kios di perbatasan Kota Enarotali, Madi, serta membakar kios milik korban," ujar dia.

Pilihan Editor: Bakar Gedung Sekolah di Paniai, TPNPB-OPM: Papua Merdeka Anak-anak Kami Sekolah di Eropa

Berita terkait

Pertemuan Wartawan Tribrata TV Sebelum Tewas Terbakar di Rumahnya Sendiri

1 jam lalu

Pertemuan Wartawan Tribrata TV Sebelum Tewas Terbakar di Rumahnya Sendiri

Wartawan Tribrata TV di Kabupaten Karo disebut sempat bertemu dengan anggota TNI sebelum kebakaran terjadi. Begini ceritanya.

Baca Selengkapnya

2 Tahun Lalu Gempar Pembunuhan Brigadir Yosua di Tangan Atasannya, Motif Ferdy Sambo dan Gerombolannya

2 jam lalu

2 Tahun Lalu Gempar Pembunuhan Brigadir Yosua di Tangan Atasannya, Motif Ferdy Sambo dan Gerombolannya

Hari ini, genap dua tahun Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat tewas di tangan atasannya, Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Telusuri Motif Pembakaran Rumah Wartawan Tribrata TV di Tanah Karo

4 jam lalu

Polisi Masih Telusuri Motif Pembakaran Rumah Wartawan Tribrata TV di Tanah Karo

Polisi belum mengungkap motif pembakaran rumah wartawan Tribrata TV.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Tembak Mati Anggota TPNPB-OPM Basoka Lawiya

11 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Tembak Mati Anggota TPNPB-OPM Basoka Lawiya

Satgas Damai Cartenz menyatakan menembak mati seorang anggota TPNPB-OPM Basoka Lawiya karena melawan saat akan ditangkap.

Baca Selengkapnya

22 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat, Panglima Wanti-wanti Soal Kesadaran Tanggung Jawab

2 hari lalu

22 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat, Panglima Wanti-wanti Soal Kesadaran Tanggung Jawab

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menerima laporan kenaikan pangkat 22 Perwira Tinggi atau Pati TNI di Aula Gatot Soebroto, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur pada Jumat, 5 Juli 2024. Adapun rincian yang mendapat kenaikan pangkat di antaranya sebelas Pati TNI Angkatan Darat (AD), empat Pati TNI Angkatan Laut (AL), dan tujuh Pati TNI Angkatan Udara (AU).

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Akan Serahkan Polantas yang Ketahuan Pungli di Jalan Tol ke Bid Propam

2 hari lalu

Polda Metro Jaya Akan Serahkan Polantas yang Ketahuan Pungli di Jalan Tol ke Bid Propam

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman "Kami akan serahkan ke Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam)"

Baca Selengkapnya

3 Tantangan Polri: Ungkap Pembunuhan Vina dan Eky, Kematian Afif Maulana, dan Pabrik Narkoba di Malang

3 hari lalu

3 Tantangan Polri: Ungkap Pembunuhan Vina dan Eky, Kematian Afif Maulana, dan Pabrik Narkoba di Malang

Polri hadapi berbagai tantangan menyelesaikan sejumlah kasus. Setidaknya kasus pembunuhan Vina, kematian Afif Maulana, dan pabrik narkoba di Malang.

Baca Selengkapnya

Kronologi Tindakan Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari terhadap Anggota PPLN, Langgar Kode Etik Lalu Dipecat

3 hari lalu

Kronologi Tindakan Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari terhadap Anggota PPLN, Langgar Kode Etik Lalu Dipecat

DKPP memecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari atas pelanggaran kode etik berupa tindakan asusila terhadap anggota PPLN. Begini kilas balik kasus tersebut.

Baca Selengkapnya

Kababinkum TNI Sebut Sanksi bagi Prajurit Terlibat Judi Online Bisa Sampai Pemecatan

3 hari lalu

Kababinkum TNI Sebut Sanksi bagi Prajurit Terlibat Judi Online Bisa Sampai Pemecatan

Prajurit TNI yang terlibat judi online bisa berujung pemecatan, setelah melalui proses pengadilan.

Baca Selengkapnya

KKJ Minta Polri dan TNI Usut Pembakaran Rumah yang Sebabkan Jurnalis dan Keluarganya Meninggal di Karo

3 hari lalu

KKJ Minta Polri dan TNI Usut Pembakaran Rumah yang Sebabkan Jurnalis dan Keluarganya Meninggal di Karo

Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) mendesak aparat mengusut tuntas kasus pembakaran rumah jurnalis di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Baca Selengkapnya