Satgas Operasi Damai Cartenz Akhiri Penegakan Hukum di Paniai, Warga yang Mengungsi Aman

Kamis, 20 Juni 2024 13:30 WIB

Kabag Humas Operasi Satgas Damai Cartenz 2024 AKBP Bayu Suseno. Dok: Satgas Damai Cartenz.

TEMPO.CO, Jakarta - Satuan tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz melakukan operasi penegakan hukum di Kabupaten Paniai sejak 14 Juni lalu dan berakhir pada 17 Juni 2024. Selama operasi tersebut, lebih dari 300 warga dari Distrik Bibida, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, mengungsi ke Gereja Madi Distrik Paniai Timur sejak 11 Juni 2024.

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024 AKBP Bayu Suseno mengatakan saat timnya meninggalkan Paniai, masyarakat yang mengungsi dalam kondisi aman. "Masyarakat masih berada di tempat aman yaitu di Gereja Bibida dan rumah dinas bupati," ujar dia, Kamis, 20 Juni 2024 kepada Tempo.

Dalam operasi yang berlangsung selama empat hari tersebut, terjadi baku tembak antara TNI-Polri dan OPM. Untuk mengetahui lebih lanjut kondisi pengungsi, ia meminta untuk langsung menghubungi Kapolres Paniai, AKBP Abdus Syukur. Namun, Abdus belum merespons, pesan yang dikirimkan Tempo.

Satu anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Baganiok Murib meninggal dalam operasi tersebut. Baganiok adalah anggota OPM dari Intan Jaya yang diklaim Bayu telah melakukan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat di Paniai selama tiga bulan terakhir. Lalu, ada satu korban masyarakat sipil yang diduga dibunuh oleh OPM. Belum diketahui identitasnya, namun jenazah saat ini berada di Rumah Sakit Umum Daerah Paniai untuk dilakukan visum.

Sebelumnya, operasi penegakan hukum di Distrik Bibida dilakukan TNI-Polri karena eskalasi penyerangan TPNPB-OPM diklaim meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Menurut Bayu, TNI-Polri berhasil menduduki markas OPM pimpinan Undius Kagoya di Distrik Bibida Kabupaten Paniai pada 14 Juni 2024. Sementara, OPM diklaim melarikan diri ke arah hutan wilayah Kabupaten Intan Jaya.

Sebelum operasi penegakan hukum tersebut, satu warga sipil juga mati ditembak OPM di Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai pada 11 Juni 2024. Ia adalah Rusli, sopir angkot (40 tahun). Konflik yang tidak berkesudahan di Papua terus menelan korban. Berdasarkan laporan koran Tempo, 1 Juni 2024, dalam rentan waktu Januari - 1 Juni 2024 ada 54 kasus kekerasan di wilayah Papua. Korbannya adalah warga sipil, TPNPB-OPM, juga aparat keamanan Indonesia.

Advertising
Advertising

Dalam rentang waktu tersebut, 12 warga sipil meninggal dan 16 mengalami luka. Sementara, dari TPNPB-OPM tercatat ada 11 orang yang meninggal dan 2 luka luka. Kemudian dari aparat keamanan ada 9 orang meninggal dan 3 luka-luka.

Pilihan Editor: Kronologi Penggerebekan Uang Palsu Senilai Rp 22 Miliar di Kantor Akuntan Publik di Jakarta Barat

Berita terkait

Diskriminasi Terhadap Warga Papua jadi Isu Advokasi Paling Berisiko Mendapatkan Ancaman

4 jam lalu

Diskriminasi Terhadap Warga Papua jadi Isu Advokasi Paling Berisiko Mendapatkan Ancaman

Ada 2.652 korban dari diskriminasi terhadap warga Papua sepanjang November 2014 hingga Desember 2023.

Baca Selengkapnya

IShowSpeed Pamitan dari Siaran Langsung di Asia Tenggara, di Indonesia Cetak Sejarah

1 hari lalu

IShowSpeed Pamitan dari Siaran Langsung di Asia Tenggara, di Indonesia Cetak Sejarah

YouTuber IShowSpeed berpamitan dari siaran langsungnya di Asia Tenggara. Siaran langsung di Indonesia mencetak sejarah.

Baca Selengkapnya

Wamentan Sudaryono Minta Australia Bantu Olah Lahan Rawa 2 Juta Hektare untuk Program Cetak Sawah

2 hari lalu

Wamentan Sudaryono Minta Australia Bantu Olah Lahan Rawa 2 Juta Hektare untuk Program Cetak Sawah

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengusulkan agar Australia bisa mendukung pengelolaan lahan rawa 2 juta hektare untuk program cetak sawah.

Baca Selengkapnya

Pesan Haris Azhar Usai MA Tolak Kasasi Jaksa di Kasus Lord Luhut

2 hari lalu

Pesan Haris Azhar Usai MA Tolak Kasasi Jaksa di Kasus Lord Luhut

MA menolak kasasi yang diajukan oleh jaksa dalam perkara 'Lord Luhut' dengan terdakwa dua aktivis HAM, Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti

Baca Selengkapnya

Saatnya Mengakhiri Konflik di Tanah Papua

2 hari lalu

Saatnya Mengakhiri Konflik di Tanah Papua

Pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, bisa menjadi langkah awal pemerintah mengakhiri konflik di tanah Papua.

Baca Selengkapnya

TNI Pastikan Tak Ada Penarikan Pasukan di Papua Setelah Pilot Susi Air Dibebaskan

2 hari lalu

TNI Pastikan Tak Ada Penarikan Pasukan di Papua Setelah Pilot Susi Air Dibebaskan

Keberhasilan membebaskan pilot Susi Air dianggap mesti menjadi preseden bagi pemerintah, khususnya TNI-Polri, dalam penanganan konflik di Papua.

Baca Selengkapnya

Menang di MA, Fatia dan Haris Azhar Minta Investigasi Dugaan Konflik Kepentingan Luhut di Papua

2 hari lalu

Menang di MA, Fatia dan Haris Azhar Minta Investigasi Dugaan Konflik Kepentingan Luhut di Papua

Kemenangan ini tidak hanya mengakhiri proses hukum terhadap mereka, tapi juga membuka kembali isu dugaan conflict of interest Luhut di Papua.

Baca Selengkapnya

Egianus Dianggap Musuh TPNPB karena Abaikan Kesepakatan Penyerahan Pilot Susi Air

3 hari lalu

Egianus Dianggap Musuh TPNPB karena Abaikan Kesepakatan Penyerahan Pilot Susi Air

TPNPB-OPM marah karena Egianus Kogeya menyerahkan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, di luar kesepakatan markas pusat.

Baca Selengkapnya

Siapa Martias Fangiono, Raja Sawit yang Babat Hutan Papua untuk Proyek Tebu Jokowi

3 hari lalu

Siapa Martias Fangiono, Raja Sawit yang Babat Hutan Papua untuk Proyek Tebu Jokowi

Sosok Martias Fangiono diduga menjadi aktor dibalik proyek swasembada tebu Pemerintahan Jokowi yang babat hutan di Papua.

Baca Selengkapnya

BNPT Segera Bentuk Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme di Papua Barat

3 hari lalu

BNPT Segera Bentuk Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme di Papua Barat

Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme atau FKPT merupakan mitra strategis BNPT di bidang pencegahan terorisme, sekaligus memberdayakan perempuan, anak, dan remaja.

Baca Selengkapnya