Usut Kematian Santri, Polres Mataram Periksa Pihak Pondok Pesantren Al-Aziziyah

Jumat, 5 Juli 2024 08:08 WIB

Foto arsip-Pondok Pesantren Al-Aziziyah. Foto: ANTARA/Dhimas B.P.

TEMPO.CO, Mataram - Tim penyidik Polresta Mataram mulai memeriksa perwakilan Pondok Pesantren Al-Aziziyah terkait kematian santriwati NI, 14 tahun. Perwakilan ponpes yang diperiksa terdiri dari dua orang santri, pembina asrama putri, dan wali kelas NI.

Herman Sorenggana, kuasa hukum Ponpes Al-Aziziyah, mengatakan pengurus pondok sangat berkepentingan agar kasus sakit hingga meninggalnya NI diketahui dengan jelas.

"Seperti juga harapan pihak keluarga, kami juga berkepentingan agar kasus ini menjadi jelas, agar tidak menjadi fitnah." Kata Herman di sela-sela pemeriksaan kliennya, Kamis, 4 Juli 2024.

Menurut Herman, sejauh ini dari informasi yang diperoleh pihak pondok tidak ada tindak kekerasan yang menyebabkan NI sakit hingga meninggal. "Tidak pernah ada yang bercerita, tidak pernah ada yang melihat adanya kekerasan yang menimpa almarhumah," kata Herman.

Herman mengakui di Pondok Pesantren Al-Aziziyah memang berlaku hukuman bagi santri yang melanggar, tapi bukan hukuman fisik, "Hukuman mengaji, membersihkan toilet atau halaman misalnya, mengepel kamar, itu jenis sanksinya,” katanya.

Advertising
Advertising

Herman menjelaskan, rekaman salah satu CCTV pondok memperlihatkan NI masih sehat saat dijemput keluarganya pada 14 Juni 2024. Dalam video itu NI terlihat berjalan dengan membawa sendiri tas dan barang bawaannya menuju mobil. "Dia tidak dipapah, tidak dibopong,” ujar dia.

Herman menuturkan pihak pondok belum memeriksa rekaman CCTV lain yang ada di dalam pondok. "Jika dibutuhkan sebaiknya diperiksa bersama dengan penyidik,” katanya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Mataram Komisaris I Made Yogi Purusa Utama mengakui tim penyidik UPPA Polresta Mataram sudah memeriksa empat orang perwakilan pondok, termasuk di antaranya dua orang santri.

"Untuk para santri karena masih di bawah umur mereka didampingi wali dan Peksos (Pekerja Sosial)," Kata Yogi, "Ada beberapa saksi lagi dari pihak pondok yang akan kami periksa."

Sebelum ini, Kata Yogi pihaknya sudah memeriksa sebanyak 10 saksi lain, terdiri dari tujuh orang tenaga kesehatan (nakes), orang tua almarhumah, rekan santri serta orang tuanya yang menjemput NI dari Pondok.

NI meninggal dunia Sabtu, 29 Juni 2024 setelah sempat kritis di RSUD Dr Soedjono Selong. Berdasarkan cerita orang tuanya, NI yang duduk di kelas VIII MTs diduga mengalami perundungan di dalam pondok.

Pilihan Editor: Kapolda Sumbar Siap Hadapi Laporan LBH Padang ke Divisi Propam soal Kematian AM

Berita terkait

Bantah Ada Bullying ke Siswa Berkebutuhan Khusus, SMP 8 Depok: Hanya Melempar Kerikil, Bukan Batu

1 hari lalu

Bantah Ada Bullying ke Siswa Berkebutuhan Khusus, SMP 8 Depok: Hanya Melempar Kerikil, Bukan Batu

SMP Negeri 8 Depok membantah telah terjadi bullying terhadap salah seorang siswa berkebutuhan khusus. Mereka disebut bercanda melempar kerikil.

Baca Selengkapnya

Siswa Berkebutuhan Khusus di Depok Jadi Korban Bullying hingga Lukai Diri Sendiri, Orang Tua Lapor Polisi

1 hari lalu

Siswa Berkebutuhan Khusus di Depok Jadi Korban Bullying hingga Lukai Diri Sendiri, Orang Tua Lapor Polisi

Siswa berkebutuhan khusus di SMP Negeri 8 Depok diduga menjadi korban bullying teman sekolahnya hingga pukul kaca jendela kelas.

Baca Selengkapnya

KPAI Akui Marak Kasus Bullying di Sekolah Elite, Pengaduan Mulai Bermunculan

6 hari lalu

KPAI Akui Marak Kasus Bullying di Sekolah Elite, Pengaduan Mulai Bermunculan

KPAI menilai regulasi pencegahan bullying di satuan pendidikan, termasuk di sekolah-sekolah elite, belum optimal

Baca Selengkapnya

Kemenkes Bilang Perundungan di Kedokteran Terjadi karena Minimnya Pengawasan

8 hari lalu

Kemenkes Bilang Perundungan di Kedokteran Terjadi karena Minimnya Pengawasan

Kemenkes memberikan sejumlah rekomendasi kepada rumah sakit vertikal untuk memasang sistem fingerprint dan CCTV untuk mencegah perundungan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Minta FK dan Rumah Sakit Buat Action Plan Cegah Perundungan

8 hari lalu

Kemenkes Minta FK dan Rumah Sakit Buat Action Plan Cegah Perundungan

Kemenkes minta rumah sakit vertikal dan Fakultas Kedokteran membuat action plan guna mencegah perundungan.

Baca Selengkapnya

Susun Permendikbud Anti-perundungan, Kemendikbud Libatkan Perguruan Tinggi Hingga Kemenkumham

9 hari lalu

Susun Permendikbud Anti-perundungan, Kemendikbud Libatkan Perguruan Tinggi Hingga Kemenkumham

Kemdikburistek melibatkan sejumlah lembaga dalam menyusun Permendikbud anti-perundungan

Baca Selengkapnya

Monitoring Kasus Perundungan, KPAI Panggil Binus School Simprug dan Kemendikbud

10 hari lalu

Monitoring Kasus Perundungan, KPAI Panggil Binus School Simprug dan Kemendikbud

KPAI memanggil pihak sekolah dan Kemendikbud untuk memastikan perlindungan anak dalam kasus perundungan di Binus School Simprug.

Baca Selengkapnya

Permendikbud Anti-perundungan Akan Atur Peran Satgas hingga Mekanisme Penanganan Kekerasan

11 hari lalu

Permendikbud Anti-perundungan Akan Atur Peran Satgas hingga Mekanisme Penanganan Kekerasan

Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Chatarina Muliana Girsang mengatakan Permendikbud anti-perundungan akan mengatur peran satgas juga mekanisme penanganan kekerasan.

Baca Selengkapnya

Permendikbud Anti-perundungan Diminta Muat SOP Pelaporan di Kampus dan Ruang Aman bagi Pelapor

11 hari lalu

Permendikbud Anti-perundungan Diminta Muat SOP Pelaporan di Kampus dan Ruang Aman bagi Pelapor

Pengamat pendidikan Edi Subkhan mengatakan Permendikbud Anti-Perundungan harus memuat SOP penanganan kekesaran.

Baca Selengkapnya

Kasus Bullying Binus School Simprug, Ayah Korban Dicecar 18 Pertanyaan oleh Penyidik

11 hari lalu

Kasus Bullying Binus School Simprug, Ayah Korban Dicecar 18 Pertanyaan oleh Penyidik

Dalam kasus dugaan perundungan di Binus School Simprug, Jaksel, pihak korban telah mengajukan tambahan satu nama anak pelaku bullying.

Baca Selengkapnya