Kurir Narkoba yang Bawa 45 Bungkus Sabu di RS Fatmawati Baru Pertama Kali Beraksi
Reporter
M. Faiz Zaki
Editor
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Sabtu, 6 Juli 2024 17:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menangkap kurir narkoba inisial AS, 22 tahun, yang hendak mengantarkan 45 bungkus sabu dari Rumah Sakit Fatmawati di Jakarta Selatan ke Bintaro Sektor 9 di Tangerang Selatan.
Kepala Subdirektorat I Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Bariu Bawana mengatakan, kurir tersebut baru pertama kali beraksi.
“Karena faktor ekonomi, dia status pekerjaannya di pasar,” kata Bariu saat dihubungi, Sabtu, 6 Juli 2024.
Dia belum bisa menjelaskan secara rinci bagaimana AS menerima tawaran pekerjaan sebagai kurir narkoba. Saat ini penyidik masih meminta keterangan AS dan menelusuri orang yang menawarkan pekerjaan tersebut. “Upahnya nanti saya update ya,” ujar Bariu.
Kasus ini berawal saat polisi menangkap AS di parkiran RS Fatmawati pada pukul 09.30, Kamis, 4 Juli 2024. Saat itu AS hendak membawa sebuah mobil merek Datsun warna abu-abu bernomor polisi B 2431 BKC.
Polisi yang memantau AS langsung menangkap di lokasi dan ditemukan tas hitam berisi 45 bungkus sabu di dalam mobil. Narkotika itu dibungkus dengan kemasan teh Cina dan kopi.
Bariu mengatakan, AS diduga tidak mengenal orang yang memarkirkan mobil berisi sabu tersebut. Ketika diinterogasi, AS mengaku akan mengantar mobil berisi narkoba itu ke kawasan ruko di Bintaro Sektor 9, Tangerang Selatan.
Polisi pun melanjutkan pengejaran dengan membawa mobil beserta AS untuk menangkap penerima paket di kawasan ruko tersebut. Namun saat di Bintaro Sektor 9, tidak ada orang yang dicurigai sebagai penerima.
Bariu Bawana mengatakan penyidik masih menelusuri siapa saja orang-orang yang diduga terlibat. “Ini masih pengembangan,” tuturnya.
Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Donald Parlaungan Simanjuntak mengatakan, satu bungkus sabu tersebut memiliki berat kotor satu kilogram. Nilai jual per bungkus diperkirakan mencapai Rp 1 miliar.
Narkotika itu diduga milik jaringan penyelundup asal Malaysia. Namun sebelum sampai ke Jakarta, paket sabu ini berasal dari Sumatera Selatan.
“Kalau pengakuan sementara ini berasal dari Palembang, tapi itu masih kami dalami,” kata Donald saat ditemui di kawasan ruko Bintaro Sektor 9, Tangerang Selatan, Kamis, 4 Juli 2024.
Pilihan Editor: Mayat Pegawai Koperasi Dicor di Toko, Polisi Periksa Istri Tersangka Utama