Temuan Polisi di Kampung Boncos Palmerah: Dari Sabu Hingga Tembok Rahasia
Reporter
Andika Dwi
Editor
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Kamis, 18 Juli 2024 19:38 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Reserse Narkoba Polres Jakarta Barat menggerebek Kampung Boncos, Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat, pada Rabu siang, 17 Juli 2023. Penggerebekan ini dilakukan untuk mencari jaringan pengedaran narkoba di wilayah tersebut.
Kapolres Jakarta Barat Komisaris Besar M. Syahduddi mengatakan awal mula penggerebekan itu berbekal dari informasi adanya dua kilogram sabu yang akan disuplai ke Kampung Boncos.
“Berdasarkan informasi tersebut, Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat dan juga Polsek Palmerah, melakukan serangkaian kegiatan penindakan dan penertiban terhadap peredaran narkotika di kawasan Kampung Boncos ini,” kata Syahduddi, Rabu, 17 Juli 2024.
Menurut dia, Kawasan Kampung Boncos menjadi salah satu target operasi utama karena wilayah itu terkenal dengan adanya peredaran narkoba. Aktivitas penyalahgunaan narkotika di kampung tersebut selalu muncul meski tempat itu sudah digrebek berkali-kali.
“Kawasan ini menjadi salah satu zona merah peredaran narkotika di wilayah Jakarta Barat yang sudah kami identifikasi sering terjadi peredaran ataupun penyalahgunaan narkotika,” ujarnya.
Lantas, apa saja temuan polisi di Kampung Boncos Palmerah tersebut? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.
Temuan Polisi di Kampung Boncos
Dari hasil penggerebekan itu, Polres Jakarta Barat menangkap 42 orang yang positif narkoba jenis sabu. Mereka langsung dites urine ketika tertangkap dalam razia narkoba di Kampung Boncos.
Selain itu, polisi juga menyita barang bukti berupa beberapa paket plastik klip, senjata tajam, pistol korek api, beberapa ponsel, beberapa alat timbang digital, sejumlah alat hisap sabu atau bong, dan puluhan korek api. Penyitaan barang bukti ini dibantu dengan pengerahan unit K-9 (anjing pelacak) yang bertugas mencari barang bukti narkotika di lokasi.
Aparat keamanan juga menangkap dua tersangka inisial IS dan HS yang sebelumnya dibekuk di tempat parkir sebuah hotel wilayah Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat. Polisi berhasil menyita 10 kilogram sabu dari tangan mereka.
Menurut keterangan tersangka, kata Syahduddi, dua kilogram dari 10 kilogram sabu itu akan diedarkan ke Kampung Boncos. Sementara delapan kilogram sisanya akan disimpan pelaku sebagai stok untuk diedarkan selama kurang lebih satu bulan.
Ada Tembok Rahasia untuk Transaksi Narkotika
Kasat Reserse Narkoba Polres Jakarta Barat AKBP Indrawienny Panjiyoga mengungkapkan, ada “tembok rahasia” di sebuah lapak transaksi narkotika di Kampung Boncos, Palmerah. Tembok ini biasanya digunakan pengedar untuk kabur saat transaksi narkotika diketahui aparat kepolisian.
Melansir dari Antaranews, tembok di salah satu sudut lapak nampak sudah dijebol hingga tembok berupa susunan batu bata. Tembok itu menghubungkan lapak dengan lapangan di sebelahnya. Tembok lapak itu dijadikan jendela yang dilengkapi besi oleh penghuni lapak sebagai kamuflase.
Menurut pria yang identitasnya belum diungkap oleh pihak kepolisian, tembok itu digunakannya untuk melarikan diri jika sewaktu-waktu transaksinya diketahui oleh aparat. “Kalau ditembusi ke sana (ke balik tembok) sudah lapangan, itu kan enggak disemen lagi,” kata seorang terduga pelaku yang diamankan polisi dalam penggerebekan lapak itu.
Penyidik Kepolisian kemudian menyita sebuah pouch bag atau tas kecil berwarna biru dari tembok rahasia tersebut. Di dalamnya ditemukan lima paket klip sabu.
Kapolres Jakarta Barat Kombes M. Syahduddi mengatakan, razia di Kampung Boncos sudah kerap kali dilakukan. Namun, peredarannya terus terjadi. Ia menegaskan akan terus melakukan upaya penindakan di daerah tersebut secara berkelanjutan.
Adapun pada kesempatan kali ini, penggerebekan dilakukan polisi dalam Operasi Nila Jaya 2024. Syahduddi menyatakan, Polres Jakarta Barat akan terus berupaya melakukan penindakan penyalahgunaan obat terlarang itu di sekitar wilayah ibu kota.
“Dalam Operasi Nila Jaya ini, ketika kawasan ini menjadi target operasi, kami juga melakukan serangkaian kegiatan penyelidikan yang mengarah pada adanya pasokan narkotika di tempat ini,” ucapnya.
RADEN PUTRI
Pilihan Editor: Profil Wali Kota Semarang Hevearita alias Mbak Ita yang Tengah Disidik KPK