Saksi Ungkap Tarif Pungli Agar Bisa Pindah dari Ruang Isolasi Rutan KPK Rp 25 Juta

Reporter

Dinda Shabrina

Rabu, 25 September 2024 12:21 WIB

Mantan petugas Rutan KPK berstatus Pegawai Negeri Yang Dipekerjakan, Sopian Hadi, seusai menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Rabu, 26 Juni 2024. Ketiganya diperiksa sebagai tersangka dalam perkara penyidikan dugaan tindak pidana korupsi penerimaan uang sekitar Rp6,3 miliar dalam bentuk pemerasan dari para tahanan korupsi di lingkungan Rumah Tahanan Negara Cabang KPK 2019-2023. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Penghuni rumah tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (rutan KPK) Adi Jumal Widodo mengungkapkan bahwa sosok melon yang melakukan pungutan liar (pungli) ialah salah satu pegawai rutan KPK, Sopian Hadi. Adi Jumal menyampaikan bahwa Sopian Hadi alias melon itu mendatanginya saat ia masih di ruang isolasi.

“Sopian Hadi atau Melon itu mendatangi saya bersama temannya (juga pegawai rutan). Dia menyampaikan kurang lebih dia sudah menghubungi keluarga saya, dalam hal ini istri (Arum Indri). Saya diminta untuk mengirim dana Rp 25 juta. Tetapi saya masih diam (tidak merespons),” kata Adi saat menyampaikan kesaksiannya untuk sidang lanjutan kasus pungli di rutan KPK, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin, 23 September 2024.

Adi juga mengatakan bahwa Sopian tak hanya sekali mendatanginya ke ruang isolasi. Sopian mendatangi Adi beberapa kali untuk menanyakan kepastian apakah Adi berkenan untuk pindah dari ruang isolasi dengan mengirimkan Rp 25 juta.

Sopian Hadi itu, kata Adi, juga berupaya menghubungi istri Adi, Arum Indri, untuk menanyakan kepastian. Namun, setelah beberapa hari, Adis dan istrinya masih berusaha untuk menawar harga di bawah Rp 25 juta.

“Kita sempat terjadi tawar-menawar. Istri saya juga sempat menawar, bagaimana kalau Rp 10 juta, Melon menolak. Kalau Rp 15 juta, dia juga menolak, tetap tidak diberikan,” ungkap Adi.

Advertising
Advertising

Melalui proses negosiasi itu, Adi mengungkapkan bahwa Melon alias Sopian Hadi sempat mengatakan bahwa bayaran untuk pindah dari sel isolasi harga pas yang tidak bisa ditawar. “Semua harga di sini sama. Tidak ada perbedaan, mau menteri atau pegawai swasta,” kata Adi menirukan kalimat yang diucapkan Sopian Hadi.

Selain itu, Adi juga mengungkapkan ia mendapatkan ancaman selama di dalam sel isolasi rutan KPK. Ancaman itu juga datang dari Melon. Adi mengatakan jika ia tak membayar uang sejumlah Rp 25 juta, maka selamanya ia tak akan bisa pindah dari sel isolasi ke sel lain yang lebih baik agar bisa berbaur bersama tahanan lainnya.

“Iya, kalau tidak bisa bayar, saya diancam akan terus ditempatkan di ruang isolasi. Tidak digabung dengan tahanan lain. Itu yang dikatakan Melon,” ujar Adi.

Pilihan Editor: Pegawai Rutan KPK Minta Teman Buka Rekening untuk Tampung Setoran Pungli, Beri Upah Rp 100 ribu

Berita terkait

KPK Periksa Pejabat ESDM dan 10 Saksi Lainnya di Kasus Abdul Gani Kasuba Hari Ini

1 jam lalu

KPK Periksa Pejabat ESDM dan 10 Saksi Lainnya di Kasus Abdul Gani Kasuba Hari Ini

Penyidik KPK memanggil 11 orang saksi untuk diperiksa terkait dengan kasus dugaan korupsi eks Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba.

Baca Selengkapnya

PN Jakarta Selatan Tak Terima Gugatan Praperadilan Dirut ASDP Ira Puspadewi

3 jam lalu

PN Jakarta Selatan Tak Terima Gugatan Praperadilan Dirut ASDP Ira Puspadewi

Dengan begitu status Ira Puspadewi sebagai tersangka dugaan korupsi di ASDP masih sah.

Baca Selengkapnya

KPK Pastikan Tak Ada Konflik Internal soal Pengumuman Hasil Klarifikasi Jet Pribadi Kaesang

7 jam lalu

KPK Pastikan Tak Ada Konflik Internal soal Pengumuman Hasil Klarifikasi Jet Pribadi Kaesang

Tessa Mahardhika mengatakan, rapat pimpinan KPK soal hasil analisis klarifikasi dugaan gratifikasi Kaesang sudah dilakukan.

Baca Selengkapnya

Tetap Maju di Pilkada, Bupati Situbondo Gugat KPK Usai Ditetapkan Tersangka

7 jam lalu

Tetap Maju di Pilkada, Bupati Situbondo Gugat KPK Usai Ditetapkan Tersangka

Menghadapi gugatan praperadilan Bupati Situbondo Karna Suswandi, juru bicara KPK Tessa memastikan KPK tidak berpolitik.

Baca Selengkapnya

Alasan KPK Belum Umumkan Hasil Klarifikasi Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang

7 jam lalu

Alasan KPK Belum Umumkan Hasil Klarifikasi Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang

Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika mengatakan laporan hasil analisis klarifikasi jet pribadi Kaesang masih dalam proses administrasi.

Baca Selengkapnya

KPK Pastikan Sudah Ada Tersangka Dalam Dugaan Korupsi Baru di Kaltim

8 jam lalu

KPK Pastikan Sudah Ada Tersangka Dalam Dugaan Korupsi Baru di Kaltim

Ketua KPK Sementara Nawawi Pomolango mengatakan komisi telah membuka penyidikan baru dugaan tindak pidana korupsi di Provinsi Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Sindir Jokowi hingga Prabowo, Ketua KPK Usul Konflik Kepentingan Masuk UU Tipikor

9 jam lalu

Sindir Jokowi hingga Prabowo, Ketua KPK Usul Konflik Kepentingan Masuk UU Tipikor

Ketua KPK Nawawi Pomolango bicara konflik kepentingan dan singgung Jokowi yang gencar bagikan bansos saat anaknya, Gibran, maju di Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Hasil Seleksi Capim KPK Diserahkan Pekan Depan, Ini Harapan Nawawi Pomolango

9 jam lalu

Hasil Seleksi Capim KPK Diserahkan Pekan Depan, Ini Harapan Nawawi Pomolango

Ketua sementara KPK Nawawi Pomolango berharap panitia seleksi menghasilkan pimpinan yang bernyali jaga independensi KPK

Baca Selengkapnya

Periksa 10 Saksi, KPK Dalami Keterlibatan Anggota DPRD di Kasus Korupsi Pemkot Semarang

14 jam lalu

Periksa 10 Saksi, KPK Dalami Keterlibatan Anggota DPRD di Kasus Korupsi Pemkot Semarang

Tim Penyidik KPK memeriksa 10 saksi dugaan tindak pidana korupsi di lingkungan Pemkot Semarang pada Senin, 23 September 2024.

Baca Selengkapnya

Sidang Pungli di Rutan KPK, Eks Sekretaris MA Nurhadi Sering Didatangi Petugas Curhat Minta Uang

21 jam lalu

Sidang Pungli di Rutan KPK, Eks Sekretaris MA Nurhadi Sering Didatangi Petugas Curhat Minta Uang

Bersaksi di sidang pungli di Rutan KPK, Nurhadi ungkap tradisi harus memberikan uang kepada petugas yang datang ke kamar.

Baca Selengkapnya