Kasus Mayat di Kali Bekasi, Satu Keluarga Berencana Tuntut Kepolisian

Minggu, 29 September 2024 04:13 WIB

Proses penyerahan temuan lima jenazah di Kali Bekasi kepada pihak keluarga, bertempat di RS Polri Kramat Jati, Kamis, 26 September 2024. TEMPO/Dian Rahma Fika Alnina

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu orang tua dari tujuh jenazah yang ditemukan di Kali Bekasi, Maulana Taruna, mengatakan berencana menggugat kepolisian demi mencari keadilan bagi mendiang putranya, VST. Ia mengklaim mendapat fakta-fakta dugaan kekeliruan Polisi dalam membubarkan remaja yang dicurigai hendak tawuran pada Sabtu malam, 21 September 2024.

Maulana menyatakan memiliki bukti-bukti dan saksi-saksi yang mengetahui kejadian sebenarnya. Maulana menuding polisi banyak menutupi fakta dan melakukan kekeliruan pada saat membubarkan.

Berdasarkan keterangan dari saksi yang berada di TKP saat itu, kata Maulana, ada beberapa anak yang sempat meminta tolong, salah satunya VST. Namun, kata dia, polisi saat itu membiarkan. “Kenapa anak saya waktu minta tolong didiamkan? Saat tenggelam didiamkan, bukan ditolongin, malah disenterin, diliatin,” ucap Maulana pada Tempo, Sabtu, 28 September 2024.

Maulana menyebut ada beberapa anak yang sempat diselamatkan oleh petugas keamanan Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Bekasi. “Kenapa masyarakat bisa menolong? Bisa menemukan. Coba kalau waktu tercebur, langsung ditolong oleh aparat, mungkin tidak akan ada korban” ujar Maulana.

Maulana mengatakan ia mendapat teror dan ancaman agar tidak bercerita dan mengungkap apapun yang diketahuinya ke media. Dalam ancaman itu disebutkan jika Maulana dan keluarga jenazah yang lain tidak akan selalu bersama dengan media.

Advertising
Advertising


“Pokoknya dibilang, bapak (maulana) ini katanya gak mungkin selalu sama media, bapak ini gak mungkin selalu bersama-sama, pasti ada sendirinya, ada lengahnya” bunyi ancaman berdasarkan cerita Maulana.

“Coba tolonglah jangan sampai selalu dipublikasikan lagi. Jangan mau di media, udah sampai sini saja, udah ikhlasin aja” ucap Maulana menggebu-gebu.

Teror ini dilakukan dalam bentuk telepon. Maulana cerita, setiap kali setelah selesai menelepon, nomor dan riwayat teleponnya hilang. “Ya telepon aja, dia (nomornya) langsung hilang. Saya pun gak ngerti” kata Maulana.

Bahkan, Maulana menyebut orang tua jenazah yang lain juga mengalami hal yang sama. Awalnya mereka berani cerita-cerita ke media, tapi setelah kejadian itu, semua bungkam dan tidak mau ditemui lagi.

“Besokannya, kata teman-teman media lain, mereka sudah membungkam. Gak mau, gak aktif. Tutup pintu dan gak mau ngomong” Ucap Maulana.

Meski mendapat teror, Maulana menyatakan akan tetap maju dan menempuh jalur hukum untuk membuktikan kelalaian polisi ini. Saat ini, ia sedang mengumpulkan semua bukti dan saksi. “Secepatnya, minggu-minggu ini, akan kami proses” ucap Maulana.

Sebelumnya, Sebanyak tujuh mayat remaja pria ditemukan di Kali Bekasi, Perumahan Pondok Gede Permai, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Ahad, 22 September 2024.

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Karyoto mengatakan ketujuh jasad itu merupakan remaja yang terlibat tawuran pada Sabtu, 21 September 2024. "Mereka menceburkan diri ke sungai karena ketakutan adanya patroli yang lewat atau yang menegurnya. Menegurnya sejauh mana ini sedang kami dalami," katanya di Bekasi, Ahad, 22 September 2024.

Pilihan Editor: Aksi Premanisme di Diskusi Diaspora, IPW: Harus Diproses Hukum

Berita terkait

Cara Ridwan Kamil Cegah Tawuran Anak Muda di Jakarta

16 menit lalu

Cara Ridwan Kamil Cegah Tawuran Anak Muda di Jakarta

Ridwan Kamil berjanji libatkan anak muda menjadi panitia Car Free Night dalam rangka mencegah tawuran.

Baca Selengkapnya

SETARA Institute Kecam Aksi Premanisme Bubarkan Diskusi FTA oleh Orang Tak Dikenal, Singgung Polisi Tak Berbuat Apa-apa

28 menit lalu

SETARA Institute Kecam Aksi Premanisme Bubarkan Diskusi FTA oleh Orang Tak Dikenal, Singgung Polisi Tak Berbuat Apa-apa

SETARA Institute mengecam pembubaran paksa diskusi Forum Tanah Air oleh kelompok tak dikenal. Polisi disebut hanya menonton tindakan anarkis itu.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Turun Tangan Selidiki Kasus Penemuan Mayat di Kali Bekasi

1 jam lalu

Komnas HAM Turun Tangan Selidiki Kasus Penemuan Mayat di Kali Bekasi

Komnas HAM ikut memantau penemuan tujuh mayat di Kali Bekasi pada 22 September 2024 yang diduga terkait penanganan aksi tawuran oleh polisi

Baca Selengkapnya

SETARA Institute Kecam Aksi Premanisme dan Pembubaran Paksa Diskusi di Kemang

12 jam lalu

SETARA Institute Kecam Aksi Premanisme dan Pembubaran Paksa Diskusi di Kemang

SETARA Institute mengecam aksi premanisme dan pembubaran diskusi secara paksa di Hotel Grand Kemang pagi ini

Baca Selengkapnya

Cerita Eks Amir Jamaah Islamiyah Para Wijayanto soal Evaluasi dan Alasan Pembubaran JI

21 jam lalu

Cerita Eks Amir Jamaah Islamiyah Para Wijayanto soal Evaluasi dan Alasan Pembubaran JI

Amir atau pimpinan tertinggi terakhir Jamaah Islamiyah atau JI, Para Wijayanto menceritakan proses evaluasi hingga alasan deklarasi pembubaran organisasi.

Baca Selengkapnya

7 Mayat di Kali Bekasi Sudah Teridentifikasi, Polisi Uji Labfor CCTV di Sekitar Lokasi

22 jam lalu

7 Mayat di Kali Bekasi Sudah Teridentifikasi, Polisi Uji Labfor CCTV di Sekitar Lokasi

Kepolisian masih menunggu hasil uji labfor CCTV di sekitar Kali Bekasi untuk mengungkap kronologi meninggalnya tujuh remaja.

Baca Selengkapnya

Polres Cilegon Kenakan Pasal Berlapis di Kasus Bocah Tewas Dilakban

23 jam lalu

Polres Cilegon Kenakan Pasal Berlapis di Kasus Bocah Tewas Dilakban

Polres Cilegon mengenakan pasal berlapis terhadap kelima pelaku pembunuhan APH, bocah tewas dilakban.

Baca Selengkapnya

Kompolnas Hormati Hasil Ekshumasi Afif Maulana, Tegaskan Tidak Ada Penyiksaan oleh Polisi

23 jam lalu

Kompolnas Hormati Hasil Ekshumasi Afif Maulana, Tegaskan Tidak Ada Penyiksaan oleh Polisi

Kompolnas berharap hasil investigasi dari ekshumasi dan autopsi ulang jasad Afif Maulana dapat diterima oleh semua pihak.

Baca Selengkapnya

Kasus 7 Mayat di Kali Bekasi, Polisi akan Minta Keterangan Keluarga untuk Lacak Aktivitas Terakhir Korban

1 hari lalu

Kasus 7 Mayat di Kali Bekasi, Polisi akan Minta Keterangan Keluarga untuk Lacak Aktivitas Terakhir Korban

Polisi akan mendalami aktivitas yang dilakukan para korban sebelum kejadian untuk memperjelas penyebab kematian tujuh mayat di Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Satu Keluarga Korban Kasus Mayat di Kali Bekasi Bakal Tempuh Jalur Hukum

1 hari lalu

Satu Keluarga Korban Kasus Mayat di Kali Bekasi Bakal Tempuh Jalur Hukum

Keluarga korban mayat di Kali Bekasi minta hasil pemeriksaan terhadap anggota Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Bekasi Kota dipublikasikan.

Baca Selengkapnya