KPK Gelar Rapat Koordinasi Soal Tata Kelola Pertambangan dengan Pemprov NTB

Reporter

Febriyan

Editor

Febriyan

Kamis, 3 Oktober 2024 21:19 WIB

Kepala Satuan Tugas Koordinasi dan Supervisi Wilayah V KPK, Dian Patria, saat ditemui wartawan usai rapat di Kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kamis, 3 Oktober 2024. Foto: Humas KPK.

TEMPO.CO, Mataram - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar rapat koordinasi pembenahan tata kelola pertambangan dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis dan Jumat, 3-4 Oktober 2024. Rapat ini bertujuan untuk memperbaiki tata kelola tambang di sana.

Rapat koordinasi awal digelar di Kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Pemprov NTB pada hari ini, Kamis, 3 Oktober 2024. Kepala Satuan Tugas Koordinasi dan Supervisi (Korsup) Wilayah V KPK, Dian Patria, menyatakan rapat ini untuk menyamakan persepsi seluruh pemangku kepentingan demi menyelamatkan lingkungan hidup di NTB.

Dian menyatakan pertambangan jika tak dikelola dengan benar akan berdampak terhadap kerusakan lingkungan hidup. Dalam konteks NTB, menurut dia, kerusakan lingkungan hidup itu akan berdampak lebih luas lagi karena daerah itu merupakan salah satu destinasi wisata yang namanya tengah naik daun.

"Wisata berarti bicara alam. Nah alam yang indah, pendapatan banyak berasal dari wisata. Tapi kalau pengalaman yang kita lihat di lapangan, kok ada laut dirusak, dibiarkan (rusak). Tambak-tambak bertebaran. pencurian terumbu karang, bom ikan. Di daratan lagi, ada tambang hari ini ya. Ada tambang resmi, ada juga yang ilegal ya. Ilegal kan sudah sama-sama tahu (dampak kerusakannya)," kata Dian usai rapat.

Untuk memperbaiki tata kelola tambang, Dian menyatakan perlu adanya persamaan persepsi dari berbagai pihak, mulai dari Pemerintah Provinsi NTB, pemerintah kabupaten/kota, Kementerian ESDM, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan sampai dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional. "Nah, besok kita undang para pihak untuk menyamakan persepsi," kata Dian.

Advertising
Advertising

Dian menyatakan dalam rapat besok pihaknya tak hanya akan membahas soal tambang ilegal yang sudah jelas melanggar hukum. Dia menyatakan tambang yang memiliki izin pun, tetap harus mendapatkan perhatian. Dia menyatakan pemerintah daerah harus memastikan para pemilik Izin Usaha Pertambangan (IUP) patuh terhadap berbagai peraturan mulai dari soal lingkungan, tata ruang hingga pajak. "Itu kita dorong. Jadi kepatuhan keuangan, lingkungan, tata ruang," ujarnya.

Selain itu, Dian juga menyatakan KPK mendukung langkah Pemerintah Provinsi NTB yang tengah mengajukan izin Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) ke Kementerian ESDM. Menurut dia, saat ini ada 11 blok WPR yang izinnya tinggal menunggu persetujuan dari Kementerian ESDM. "Kalau sudah ditetapkan oleh Menteri (sebagai WPR), baru nanti Pemerintah Provinsi bisa menggunakan IPR (Izin Pertambangan Rakyat)," kata Dian.

Soal keberadaan tambang rakyat tanpa izin yang sudah marak beroperasi di NTB saat ini, Dian menyatakan perlu dilakukan penertiban. Menurut dia, penertiban tak hanya kepada pihak yang menjadi operator di lapangan, tetapi pada aktor besar yang berada di baliknya. Dia meyakini ada aktor besar yang berada di balik operasional tambang rakyat tanpa izin tersebut.

"Kita harus fokus kepada the man behind the gun, yaitu siapa yang besar-besar ini. Masyarakat hanya kerja, kalau saya selalu melihatnya begitu. Kalau mereka melanggar, siapa sebenarnya yang mengatur ini? Bukan dengan masyarakatnya, masyarakat butuh makan kan," ujarnya.

Karena itu, dia menyatakan seluruh permasalahan ini akan menjadi bahan pembahasan dalam rapat pada Jumat besok. Dian menyatakan KPK telah menyiapkan semua rencana aksi yang harus dilakukan untuk menertibkan pertambangan di NTB. "Jadi itu ada rencana aksinya semua. Ada target-targetnya. Besok kita sampaikan di depan peserta," kata Dian.

Berita terkait

ICW Minta Audiensi dengan Komisi III DPR Bahas Rekam Jejak Capim KPK

4 jam lalu

ICW Minta Audiensi dengan Komisi III DPR Bahas Rekam Jejak Capim KPK

Tujuan audiensi dengan legislator Senayan itu untuk memberikan masukan tentang rekam jejak daftar calon komisioner dan Dewan Pengawas KPK.

Baca Selengkapnya

Capim KPK: Penyerahan Nama hingga Sorotan dari IM57+ Institute

5 jam lalu

Capim KPK: Penyerahan Nama hingga Sorotan dari IM57+ Institute

Nama capim KPK yang lolos seleksi akhir pansel sudah di tangan Jokowi hingga kini belum diserahkan ke DPR

Baca Selengkapnya

Istana: Tak Masalah Jokowi atau Prabowo yang Serahkan Nama Capim KPK ke DPR

9 jam lalu

Istana: Tak Masalah Jokowi atau Prabowo yang Serahkan Nama Capim KPK ke DPR

Staf Khusus Presiden bidang Hukum, Dini Purwono, mengatakan, proses penyerahan nama Capim KPK dan Calon Dewas ke DPR sifatnya hanya administratif.

Baca Selengkapnya

Penyidik KPK Periksa 4 Saksi Dugaan Korupsi di Pemerintah Kota Bandung

11 jam lalu

Penyidik KPK Periksa 4 Saksi Dugaan Korupsi di Pemerintah Kota Bandung

Keempat saksi diperiksa penyidik KPK perihal sejumlah paket pekerjaan di Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung serta peran mereka.

Baca Selengkapnya

MAKI Larang Jokowi Kirim Hasil Akhir Capim dan Calon Dewas KPK ke DPR: Kewenangan Prabowo

12 jam lalu

MAKI Larang Jokowi Kirim Hasil Akhir Capim dan Calon Dewas KPK ke DPR: Kewenangan Prabowo

Koordinator MAKI, Boyamin Saiman mengajukan somasi ke Presiden Jokowi untuk tidak menyerahkan hasil seleksi akhir Capim dan Dewas KPK ke DPR.

Baca Selengkapnya

KPK Berharap Anggota DPR Baru Prioritaskan RUU Perampasan Aset yang Tak Tuntas Sejak 2012

18 jam lalu

KPK Berharap Anggota DPR Baru Prioritaskan RUU Perampasan Aset yang Tak Tuntas Sejak 2012

KPK berharap para anggota DPR baru bisa prioritaskan pengesahan RUU Perampasan Aset. Begini penjelasan tentang RUU Perampasan Aset.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Profil 10 Nama Calon Dewan Pengawas KPK, Kuasa Hukum Bos Duta Palma Minta Kejagung Kembalikan Kelebihan Wajib Bayar

18 jam lalu

Top 3 Hukum: Profil 10 Nama Calon Dewan Pengawas KPK, Kuasa Hukum Bos Duta Palma Minta Kejagung Kembalikan Kelebihan Wajib Bayar

Para calon Dewan Pengawas KPK ini akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di DPR.

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi terhadap Capim dan Calon Dewas KPK yang Lolos Seleksi Akhir

1 hari lalu

Ragam Reaksi terhadap Capim dan Calon Dewas KPK yang Lolos Seleksi Akhir

KPK berharap Komisi III DPR dapat memilih calon pimpinan KPK yang terbaik.

Baca Selengkapnya

KPK Berharap Capim Terpilih Berintegritas, Eks Penyidik Sebut Ada Proses Politis

1 hari lalu

KPK Berharap Capim Terpilih Berintegritas, Eks Penyidik Sebut Ada Proses Politis

Tessa mengatakan, KPK berharap setelah nama 10 capim KPK ini diserahkan, para wakil rakyat di Komisi III dapat memilih yang terbaik.

Baca Selengkapnya

Korupsi PT Timah, Saksi Sebut Penambang Timah Ilegal Jadi Alasan Terbitnya Program SHP

1 hari lalu

Korupsi PT Timah, Saksi Sebut Penambang Timah Ilegal Jadi Alasan Terbitnya Program SHP

Saksi di sidang korupsi timah menyebut PT Timah menerima hasil pelimbang tambang ilegal.

Baca Selengkapnya