Siswa Berkebutuhan Khusus di Depok Jadi Korban Bullying hingga Lukai Diri Sendiri, Orang Tua Lapor Polisi

Jumat, 4 Oktober 2024 11:58 WIB

Ilustrasi perisakan/bullying. Shutterstock

TEMPO.CO, Depok - Seorang siswa berkebutuhan khusus di SMP Negeri 8 Depok berinisial R, 15 tahun, diduga menjadi korban perundungan atau bullying di sekolahnya. Akibat perundungan itu, siswa kelas IX itu sampai melukai diri sendiri dengan memukul kaca.

Ayah korban, Fahmi mengungkapkan anaknya merupakan siswa inklusi atau berkebutuhan khusus di SMP Negeri 8, sehingga ada kapasitas psikologis yang harus dijaga. "Pada tanggal 1 Oktober kemarin, saat upacara, ada pem-bully-an pada anak saya," kata Fahmi usai membuat laporan ke Polres Metro Depok, Kamis petang, 3 Oktober 2024.

Pada saat upacara, R mengalami perundungan fisik, yaitu pemukulan, ditendang dari belakang, serta dilempar batu mengenai mata dan mukanya.

"Habis itu anak saya ini mencoba ingin membalas, tetapi dia tidak bisa karena anak ini emang tipikal autis ringan ya. Jadi dia melampiaskan amarahnya dengan memukul kaca (jendela kelas)" kata Fahmi.

Akibat memukul kaca, urat jempol tangan kiri R putus sehingga dia dibawa ke RS Bhayangkara Brimob Kelapa Dua Depok untuk menjalani operasi.

Advertising
Advertising

"Alhamdulillah itu bisa tersambung kembali. Urat jempolnya karena memukul kaca itu ya, tetapi kalau untuk fisik dia, punggungnya sakit katanya. Ternyata keterangan tadi dia bilang dia sempat mengingat itu ada ditendang dari belakang," tutur Fahmi.

Fahmi menyayangkan, pada saat kejadian 1 Oktober itu tidak ada pihak sekolah yang melakukan konfirmasi ke rumah sakit atau mendatangi dirinya, selaku orang tua R. "Baru tanggal 2, kepala sekolahnya datang," ujarnya.

Ia juga menyayangkan pernyataan kepala SMP Negeri 8 Depok yang menurutnya kurang berkenan, lantaran menganggap peristiwa yang menimpa R hanya masalah biasa. Kepala sekolah juga tidak menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa yang dialami siswa berkebutuhan khusus itu di sekolahnya.

"Dia (kepala sekolah) bilang 'anak ini masih sadar kan' gitu. Itu saya sempat kecewa dengan Kepala Sekolah," katanya.

Fahmi mengatakan, berdasarkan keterangan anaknya, ada sekitar 7 siswa dari kelas lain yang melakukan perundungan. Dia menduga anaknya tidak hanya sekali ini menjadi korban bullying.

"Ya makanya dari kemarin sempat anak saya mengeluh kadang-kadang suka sakit. Kalau teman sekelasnya malah melindungi anak saya," tutur Fahmi.

Ia pun menduga pada 1 Oktober kemarin merupakan puncak amarah R, sehingga tidak dapat menahan emosinya lagi sampai memukul kaca. "Sudah lebih dari sekali seperti itu," kata Fahmi.

Setelah perundungan tersebut, Fahmi mengaku anaknya tidak mau masuk sekolah dulu. Dia akan menunggu pendampingan psikologis dari dinas sosial Pemkot Depok terhadap anak menjadi korban bullying di sekolah itu.

Atas bullying tersebut, Fahmi pun membuat laporan ke Polres Metro Depok dan akan membuat visum ke RS Bhayangkara Brimob Kelapa Dua."Semoga saya mewakili siswa-siswa yang lain, orang tua orang lain, supaya dia lebih nyaman meninggalkan anaknya yang berkebutuhan khusus," ucap Fahmi.

Pilihan Editor: Imbas Kebakaran pada Tengah Malam, Mal Ciputra Tutup Sementara

Berita terkait

Polisi Limpahkan Tersangka Kasus Penganiayaan Anak di Daycare Depok Meita Irianty

2 hari lalu

Polisi Limpahkan Tersangka Kasus Penganiayaan Anak di Daycare Depok Meita Irianty

Tersangka kasus penganiayaan anak di Daycare Depok, Meita Irianty, akan segera menjalani persidangan.

Baca Selengkapnya

Polisi Gadungan Kuras Warisan Taruna Akmil Divonis 2 Tahun 4 Bulan Penjara, Email dan iCloud Dimusnahkan

3 hari lalu

Polisi Gadungan Kuras Warisan Taruna Akmil Divonis 2 Tahun 4 Bulan Penjara, Email dan iCloud Dimusnahkan

Yoga Prasetyo, 24 tahun, polisi gadungan dan terdakwa kasus penipuan taruna akademi militer atau Akmil di Depok divonis 2 tahun 4 bulan penjara.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Pastikan Program Berobat Pakai KTP Depok Tetap Jalan Terus

4 hari lalu

Imam Budi Hartono Pastikan Program Berobat Pakai KTP Depok Tetap Jalan Terus

Calon Wali Kota Depok Imam Budi Hartono akan melanjutkan program berobat hanya menggunakan KTP dan perluasan perlindungan kesehatan untuk pekerja.

Baca Selengkapnya

Pengunjung Alun-alun Wilayah Barat Depok di Akhir Pekan Tembus 15 Ribu Orang

4 hari lalu

Pengunjung Alun-alun Wilayah Barat Depok di Akhir Pekan Tembus 15 Ribu Orang

Taman Alun-alun dan Hutan Kota Wilayah Barat Depok pada akhir pekan kemarin pengunjungnya mencapai 15 ribu orang lebih.

Baca Selengkapnya

KPAI Akui Marak Kasus Bullying di Sekolah Elite, Pengaduan Mulai Bermunculan

5 hari lalu

KPAI Akui Marak Kasus Bullying di Sekolah Elite, Pengaduan Mulai Bermunculan

KPAI menilai regulasi pencegahan bullying di satuan pendidikan, termasuk di sekolah-sekolah elite, belum optimal

Baca Selengkapnya

Kemenkes Bilang Perundungan di Kedokteran Terjadi karena Minimnya Pengawasan

6 hari lalu

Kemenkes Bilang Perundungan di Kedokteran Terjadi karena Minimnya Pengawasan

Kemenkes memberikan sejumlah rekomendasi kepada rumah sakit vertikal untuk memasang sistem fingerprint dan CCTV untuk mencegah perundungan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Minta FK dan Rumah Sakit Buat Action Plan Cegah Perundungan

7 hari lalu

Kemenkes Minta FK dan Rumah Sakit Buat Action Plan Cegah Perundungan

Kemenkes minta rumah sakit vertikal dan Fakultas Kedokteran membuat action plan guna mencegah perundungan.

Baca Selengkapnya

Susun Permendikbud Anti-perundungan, Kemendikbud Libatkan Perguruan Tinggi Hingga Kemenkumham

8 hari lalu

Susun Permendikbud Anti-perundungan, Kemendikbud Libatkan Perguruan Tinggi Hingga Kemenkumham

Kemdikburistek melibatkan sejumlah lembaga dalam menyusun Permendikbud anti-perundungan

Baca Selengkapnya

Monitoring Kasus Perundungan, KPAI Panggil Binus School Simprug dan Kemendikbud

9 hari lalu

Monitoring Kasus Perundungan, KPAI Panggil Binus School Simprug dan Kemendikbud

KPAI memanggil pihak sekolah dan Kemendikbud untuk memastikan perlindungan anak dalam kasus perundungan di Binus School Simprug.

Baca Selengkapnya

Permendikbud Anti-perundungan Akan Atur Peran Satgas hingga Mekanisme Penanganan Kekerasan

9 hari lalu

Permendikbud Anti-perundungan Akan Atur Peran Satgas hingga Mekanisme Penanganan Kekerasan

Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Chatarina Muliana Girsang mengatakan Permendikbud anti-perundungan akan mengatur peran satgas juga mekanisme penanganan kekerasan.

Baca Selengkapnya