Bantah Ada Bullying ke Siswa Berkebutuhan Khusus, SMP 8 Depok: Hanya Melempar Kerikil, Bukan Batu

Jumat, 4 Oktober 2024 18:39 WIB

Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarpras SMP Negeri 8 Depok Siti Rukiah saat dikonfirmasi soal aksi bullying di sekolah tersebut, Jumat, 4 Oktober 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Bidang Sarana Prasarana SMP Negeri 8 Depok Siti Rukiah membantah telah terjadi bullying di sekolah tersebut terhadap R (15 tahun). Siswa berkebutuhan khusus itu diduga mengalami bullying hingga melukai diri sendiri.

Siti Rukiah mengungkapkan insiden yang menimpa siswa kelas IX SMP Negeri 8 Depok itu hanya bercanda.

"Mereka bercanda usai upacara Hari Kesaktian Pancasil," kata Siti saat ditemui di SMP Negeri 8 Depok, Jalan Komplek Timah, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Jumat, 4 Oktober 2024.

Siti juga membantah siswanya melakukan pelemparan batu terhadap korban, ia mengatakan para siswa hanya menggunakan kerikil kecil saja.

"Tidak ada bullying. Hanya melempar Kerikil kecil saja, bukan batu," tukas Siti.

Advertising
Advertising

Siti menerangkan, setelah mengetahui R terluka dan harus mendapatkan penanganan medis, pihak sekolah segera mengantar korban ke RS Bhayangkara Brimob Kelapa Dua. Depok

"Di sini ada UKS, tapi dengan luka yang serius, kami langsung membawa siswa itu ke rumah sakit terdekat," terang Siti.

Kemudian, lanjut Siti, ketika di rumah sakit, luka yang diderita korban lantaran memukul kaca jendela sekolah harus dioperasi dan membutuhkan persetujuan dari orang tua.

"Kami yang antar ke rumah sakit, itu ada bukti tanda tangan, pihak dokter menunggu persetujuan dari orang tua siswa untuk menjalani operasi jahit atas luka di jemari siswa. Kami telah menelpon kedua orang tua siswa tapi tidak ada jawaban," ucap Siti.

Sebelumnya, Seorang siswa berkebutuhan khusus di SMP Negeri 8 Depok berinisial R, 15 tahun, diduga menjadi korban perundungan atau bullying di sekolahnya. Akibat perundungan itu, siswa kelas IX itu sampai melukai diri sendiri dengan memukul kaca.

Ayah korban, Fahmi mengungkapkan anaknya merupakan siswa inklusi atau berkebutuhan khusus di SMP Negeri 8, sehingga ada kapasitas psikologis yang harus dijaga. "Pada tanggal 1 Oktober kemarin, saat upacara, ada pem-bully-an pada anak saya," kata Fahmi usai membuat laporan ke Polres Metro Depok, Kamis petang, 3 Oktober 2024.

Pilihan Editor: Siswa Berkebutuhan Khusus di Depok Jadi Korban Bullying hingga Lukai Diri Sendiri, Orang Tua Lapor Polisi

Berita terkait

Siswa Berkebutuhan Khusus di Depok Jadi Korban Bullying hingga Lukai Diri Sendiri, Orang Tua Lapor Polisi

11 jam lalu

Siswa Berkebutuhan Khusus di Depok Jadi Korban Bullying hingga Lukai Diri Sendiri, Orang Tua Lapor Polisi

Siswa berkebutuhan khusus di SMP Negeri 8 Depok diduga menjadi korban bullying teman sekolahnya hingga pukul kaca jendela kelas.

Baca Selengkapnya

Polisi Limpahkan Tersangka Kasus Penganiayaan Anak di Daycare Depok Meita Irianty

3 hari lalu

Polisi Limpahkan Tersangka Kasus Penganiayaan Anak di Daycare Depok Meita Irianty

Tersangka kasus penganiayaan anak di Daycare Depok, Meita Irianty, akan segera menjalani persidangan.

Baca Selengkapnya

Polisi Gadungan Kuras Warisan Taruna Akmil Divonis 2 Tahun 4 Bulan Penjara, Email dan iCloud Dimusnahkan

4 hari lalu

Polisi Gadungan Kuras Warisan Taruna Akmil Divonis 2 Tahun 4 Bulan Penjara, Email dan iCloud Dimusnahkan

Yoga Prasetyo, 24 tahun, polisi gadungan dan terdakwa kasus penipuan taruna akademi militer atau Akmil di Depok divonis 2 tahun 4 bulan penjara.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Pastikan Program Berobat Pakai KTP Depok Tetap Jalan Terus

4 hari lalu

Imam Budi Hartono Pastikan Program Berobat Pakai KTP Depok Tetap Jalan Terus

Calon Wali Kota Depok Imam Budi Hartono akan melanjutkan program berobat hanya menggunakan KTP dan perluasan perlindungan kesehatan untuk pekerja.

Baca Selengkapnya

Pengunjung Alun-alun Wilayah Barat Depok di Akhir Pekan Tembus 15 Ribu Orang

4 hari lalu

Pengunjung Alun-alun Wilayah Barat Depok di Akhir Pekan Tembus 15 Ribu Orang

Taman Alun-alun dan Hutan Kota Wilayah Barat Depok pada akhir pekan kemarin pengunjungnya mencapai 15 ribu orang lebih.

Baca Selengkapnya

KPAI Akui Marak Kasus Bullying di Sekolah Elite, Pengaduan Mulai Bermunculan

5 hari lalu

KPAI Akui Marak Kasus Bullying di Sekolah Elite, Pengaduan Mulai Bermunculan

KPAI menilai regulasi pencegahan bullying di satuan pendidikan, termasuk di sekolah-sekolah elite, belum optimal

Baca Selengkapnya

Kemenkes Bilang Perundungan di Kedokteran Terjadi karena Minimnya Pengawasan

7 hari lalu

Kemenkes Bilang Perundungan di Kedokteran Terjadi karena Minimnya Pengawasan

Kemenkes memberikan sejumlah rekomendasi kepada rumah sakit vertikal untuk memasang sistem fingerprint dan CCTV untuk mencegah perundungan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Minta FK dan Rumah Sakit Buat Action Plan Cegah Perundungan

7 hari lalu

Kemenkes Minta FK dan Rumah Sakit Buat Action Plan Cegah Perundungan

Kemenkes minta rumah sakit vertikal dan Fakultas Kedokteran membuat action plan guna mencegah perundungan.

Baca Selengkapnya

Susun Permendikbud Anti-perundungan, Kemendikbud Libatkan Perguruan Tinggi Hingga Kemenkumham

8 hari lalu

Susun Permendikbud Anti-perundungan, Kemendikbud Libatkan Perguruan Tinggi Hingga Kemenkumham

Kemdikburistek melibatkan sejumlah lembaga dalam menyusun Permendikbud anti-perundungan

Baca Selengkapnya

Monitoring Kasus Perundungan, KPAI Panggil Binus School Simprug dan Kemendikbud

9 hari lalu

Monitoring Kasus Perundungan, KPAI Panggil Binus School Simprug dan Kemendikbud

KPAI memanggil pihak sekolah dan Kemendikbud untuk memastikan perlindungan anak dalam kasus perundungan di Binus School Simprug.

Baca Selengkapnya