Profil dan Kekayaan Wamen Hukum Eddy Hiariej, Pernah Jadi Tersangka Kasus Korupsi

Editor

Febriyan

Kamis, 24 Oktober 2024 16:18 WIB

KPK menetapkan Wakil Menteri Hukum dan HAM Eddy Hiariej menjadi tersangka gratifikasi. Dia diduga menerima gratifikasi senilai Rp 8 miliar dari Direktur PT Citra Lampia Mandiri Helmut Hermawan. KPK menduga suap tersebut diberikan agar Eddy membantu Helmut dalam perebutan kepemilikan PT CLM. Selain itu, gratifikasi diduga diberikan agar Eddy membantu Helmut dalam kasus pidana yang menjeratnya di Badan Reserse Kriminal Polri. Namun, hingga kini Eddy masih belum ditahan. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Edward Omar Sharif Hiariej atau yang akrab disebut Eddy Hiariej menjadi Wakil Menteri Hukum dalam Kabinet Merah Putih yang dibentuk Presiden Prabowo Subianto. Eddy sebelumnya pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia di era Presiden Joko Widodo.

Eddy lahir di Ambon, Maluku pada 10 April 1973. Setelah lulus Sekolah Menengah Atas pada 1992, dia menempuh jenjang pendidikan tinggi di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Dia sempat gagal lulus tes Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN), namun akhirnya duduk di Fakultas Hukum UGM pada 1993

Eddy menyelesaikan pendidikan strata 1 pada 1998 dan langsung. Dia kemudian mengabdi sebagai dosen di UGM. Eddy menempuh pendidikan strata 2 empat tahun berselang dan lulus pada 2004. Eddy meraih gelar doktor dari kampus yang sama pada 2009 dan akhirnya diangkat sebagai Guru Besar Ilmu Hukum Pidana FH UGM pada usia 37 tahun, tepatnya pada tahun 2010.

Selain sebagai dosen, Eddy juga dikenal rajin menerbitkan buku. Dia pernah menulis buku berjudul Asas Legalitas dan Penemuan Hukum dalam Hukum Pidana (2009), Teori dan hukum Pembuktian (2012), Prinsip-prinsip Hukum Pidana (2016), Pengantar Hukum Pidana Internasional (2009), Hukum Acara Pidana (2015), Pengadilan Atas beberapa Kejahatan Serius Terhadap HAM (2010) dan sebagainya.

Meski tergolong masih muda, ia sudah sering terlibat sebagai saksi ahli di berbagai persidangan. Satu di antaranya adalah bersaksi di kasus yang menjerat eks Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, pada tahun 2017.

Advertising
Advertising

Karier politik hingga tersandung kasus korupsi

Sebelum masuk kabinet untuk pertama kalinya, Eddy sempat menjadi saksi ahli pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dalam sidang sengketa hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 di Mahkamah Konstitusi. Pada 23 Desember 2020, Jokowi pun mengangkatnya sebagai Wamenkumham, mendampingi Yasonna Laoly yang menjabat sebagai menteri.

Eddy mengundurkan diri dari posisinya tiga tahun kemudian, tepatnya pada 6 Desember 2023. Dia mundur setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkannya sebagai tersangka kasus dugaan gratifikasi.

KPK menduga Eddy menerima aliran dana dari pengusaha Helmut Hermawan dalam pengurusan sengketa kepempilikan PT Citra Lampia Mandiri. Perusahaan itu memiliki konsesi tambang nikel seluas 2.660 hektare di Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Menurut penyidikan KPK saat itu, Eddy menerima aliran dana melalui dua orang dekatnya, Yogi Arie Rukmana dan Yosi Andika Mulyadi. Eddy diduga memperjual-belikan kekuasaannya untuk memihak salah satu kubu yang bersengketa.

Tak terima dengan penetapan status tersangka itu, Eddy Hiariej mengajukan gugatan praperadilan terhadap KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Hakim tunggal Estiono pun mengabulkan gugatan Edy dan menyatakan penetapan tersangka oleh KPK tidak sah.

KPK sempat menyatakan akan kembali menetapkan Eddy sebagai tersangka pasca putusan praperadilan itu. Pasalnya, putusan itu hanya mempermasalahkan prosedur hukum, bukan substansi perkara. Namun, hingga saat ini KPK tak kunjung mengeluarkan surat perintah penyidikan baru terhadap Eddy.

Pilihan editor: Bukti Lama Sprindik Baru untuk Eddy Hiariej

Selanjutnya, kekayaan Eddy Hiariej

<!--more-->

Berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di laman KPK, Eddy tercatat memiliki harta kekayaan sebesar Rp 20.694.496.446. Jumlah itu terpampang dalam LHKPN yang dikumpulkan Eddy pada 2 Maret 2023.

Eddy mengaku memiliki harta berupa tanah dan bangunan senilai Rp 23 miliar, alat transportasi dan mesin senilai Rp 1,210 miliar, kas dan setara kas sebesar Rp 1.933.937.234, serta utang Rp 5.449.440.788.

Eddy mengaku memiliki empat properti di Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta, dengan rincian sebagai berikut:

1. Tanah dan bangunan seluas 375 meter persegi senilai Rp 10 miliar

2. Tanah dan bangunan seluas 162 meter persegi bernilai Rp 5 miliar

3. Tanah seluas 53 meter persegi bernilai Rp 5 miliar

4. Tanah dan bangunan seluas 214 meter senilai Rp 3 miliar.

Sementara untuk kendaraan, Eddy mengaku hanya memiliki 3 mobil, yaitu:

1. Honda Odyssey tahun 2014 senilai Rp 314 juta.

2. Mini Cooper 5 Door A/T tahun 2014 senilai Rp 468 juta.

3. Jeep Cherokee Limited tahun 2014 senilai Rp 428 juta.

Dalam LHKPN itu Eddy Hiariej tak mencantumkan kepemilikan surat berharga atau pun harta bergerak lainnya.

Dalam Kabinet Merah Putih, Eddy Hiariej akan menjadi pendamping Menteri Hukum Supratman Andi Atgas yang merupakan politikus Partai Gerindra. Kementerian Hukum merupakan pecahan dari Kementerian Hukum dan HAM. Presiden Prabowo memecah kementerian itu menjadi tiga, yaitu: Kementerian Hukum, Kementerian HAM serta Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.

Berita terkait

Serba-serbi Kontroversi Yusril Ihza Mahendra Sebelum dan Sesudah Menjabat Menko

7 menit lalu

Serba-serbi Kontroversi Yusril Ihza Mahendra Sebelum dan Sesudah Menjabat Menko

Yusril Ihza Mahendra melontarkan pernyataan kontroversi soal peristiwa 1998.

Baca Selengkapnya

Presiden Prabowo Naik Maung Putih saat Tiba di Akmil Magelang

1 jam lalu

Presiden Prabowo Naik Maung Putih saat Tiba di Akmil Magelang

Ratusan warga bersiap dan prajurit berjaga di sekitar Akmil Magelang untuk menyapa Prabowo.

Baca Selengkapnya

Sebelum ke Akmil, Punggawa Kabinet Prabowo Jalani Pembekalan di Padepokan Garuda Yaksa: Berikut Padepokan Lain

2 jam lalu

Sebelum ke Akmil, Punggawa Kabinet Prabowo Jalani Pembekalan di Padepokan Garuda Yaksa: Berikut Padepokan Lain

Para menteri baru, wamen dan kepala badan, hari ini ke Akmil Magelang. Sebelumnya, padepokan Garuda Yaksa yang di Hambalang, Bogor, menjadi sorotan.

Baca Selengkapnya

Kompolnas: Kriteria Wakapolri yang Mampu Kerja Sama dan Berpengalaman

2 jam lalu

Kompolnas: Kriteria Wakapolri yang Mampu Kerja Sama dan Berpengalaman

Kompolnas, Senioritas serta pengalaman calon Wakapolri di berbagai satker/satwil Polri juga menentukan

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla soal Kabinet Prabowo yang Dikritik Gemuk: Sulit Koordinasinya, Tapi Kita Doakan

3 jam lalu

Jusuf Kalla soal Kabinet Prabowo yang Dikritik Gemuk: Sulit Koordinasinya, Tapi Kita Doakan

Jusuf Kalla turut menanggapi soal kabjnet Prsbowk yang dinilai gemuk.

Baca Selengkapnya

Cerita Meutya Hafid soal Menteri Naik Hercules Menuju Akmil Magelang: Doanya Kencang

3 jam lalu

Cerita Meutya Hafid soal Menteri Naik Hercules Menuju Akmil Magelang: Doanya Kencang

Meutya Hafid menceritakan kesempatan ini bukan kali pertama dia menaiki Hercules.

Baca Selengkapnya

Karier Yovie Widianto, Musikus yang Menjadi Staf Khusus Presiden

4 jam lalu

Karier Yovie Widianto, Musikus yang Menjadi Staf Khusus Presiden

Yovie Widianto, telah dilantik di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa, 22 Oktober 2024

Baca Selengkapnya

Anggota Kabinet Prabowo Naik Bus ke Akmil Magelang, Pelatihan Bakal Dimulai Besok

4 jam lalu

Anggota Kabinet Prabowo Naik Bus ke Akmil Magelang, Pelatihan Bakal Dimulai Besok

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan bahwa anggota Kabinet Merah Putih sudah tiba di Lanud Adisutjipto.

Baca Selengkapnya

Disebut Jadi Menteri Pertanian karena Haji Isam, Apa Kata Amran Sulaiman?

4 jam lalu

Disebut Jadi Menteri Pertanian karena Haji Isam, Apa Kata Amran Sulaiman?

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman membantah bahwa ia masuk kabinet karena Haji isam.

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Eks Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek soal Dugaan Korupsi Izin Tambang

4 jam lalu

KPK Panggil Eks Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek soal Dugaan Korupsi Izin Tambang

Menurut jubir KPK, pemeriksaan Awang Faroek berlangsung di Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya