Admin Judi Online Depok Akui Sistemnya Sudah Diatur Curang

Rabu, 6 November 2024 07:00 WIB

Petugas menata barang bukti berupa uang tunai pecahan rupiah saat konferensi pers pengungkapan kasus judi online di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Sabtu 2 November 2024. Bareskrim Polri membongkar situs judi online slot yang dikendalikan oleh WNA asal China dengan mengamankan tiga orang tersangka serta barang bukti uang senilai Rp70 miliar dan dua unit mobil. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

TEMPO.CO, Depok - Rahmat (20 tahun), admin judi online, berpesan kepada masyarakat untuk tidak percaya terhadap judi online. Menurut dia, sistem judi online dapat dimanipulasi kemenangan dan kekalahan akun korbannya.

Hal tersebut disampaikan Rahmat ketika diwawancara saat pers rilis di Mapolres Metro Depok, Jalan Margonda, Kecamatan Pancoran Mas, Selasa, 5 November 2024.

Rahmat mengaku mendapat link dan belajar jadi pengelola atau admin situs judi online dari kenalannya, Rahardian. Bahkan, ia diajarkan untuk membuat link.

Ia tidak menampik situs yang dikelolanya merupakan judi online. Bahkan pria yang berstatus mahasiswa ini mengaku mencari orang sebagai promotor. "Iya (mencari orang untuk menjadi promotor di situs judi onlinenya)," jawab Rahmat.

Rahmat mengaku sudah menjalani pekerjaan haram tersebut sejak delapan bulan lalu. Ia pun menyetor uang hasil judi online ke bandar, Rahardian. "Itu dia (setor) ke Rahardian," kata Rahmat.

Advertising
Advertising

Rahmat mengaku menyesal menjalankan bisnis haram tersebut. Padahal sebelumnya ia sudah bekerja di salah satu perusahaan ritel. Sedangkan software judi online yang dikelola Rahmat dan komplotannya dibeli dari orang di Thailand dengan jasa Rp 600 ribu per bulan.

Ditanya perputaran uang judi online-nya mengalir ke Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Rahmat membantah hal tersebut. "Enggak ada. (Uangnya) dipakai buat kebutuhan sehari-hari," ujar Rahmat.

Dari mengelola situs judi online, ujar Rahmat, uang yang didapat saat ini tidak banyak. Namun saat 2023 ketika masih ramai, komplotannya bisa mendulang Rp 50 juta hingga Rp 70 juta per bulan. "Kalau sekarang sudah turun, Rp 15 sampai Rp 20 juta per bulan. Itu bareng-bareng," kata Rahmat.

Rahmat mengakui sistem judi online sebenarnya curang karena admin bisa mengatur satu akun untuk menang atau kalah dalam permainan. "Judi online itu ada settingan dari panelnya. Jadi di panel itu sudah ada ID yang kami setting menang berkali-kali atau bisa kita kalahin berkali-kali. Jadi pesan saya jangan mudah percaya dengan judi online," ucap Rahmat.

Sebelumnya, Satreskrim Polres Metro Depok mengamankan lima pemuda yang berprofesi sebagai admin judi online dan berkantor di rumah kontrakan Jalan Pedati, Mekarjaya, pada Senin malam, 4 November 2024. Kelima pelaku tersebut yakni Chikal Puja Pratama PP (22 tahun), Tengku Zikri Hardi Nata (20 tahun) dan Muhammad Krishna (21 tahun), ketiganya merupakan warga Depok, kemudian Rahmat (21 tahun) warga Cengkareng Jakarta Barat dan Hafiz Ilham Ramadan (20 tahun) warga Bandar Lampung.

Pilihan Editor: Massa Aksi 411 Kecam Cawe-Cawe Jokowi dalam Seleksi Pimpinan KPK

Berita terkait

Satu Tersangka Pelindung Judi Online Tak Lolos Seleksi Pegawai Kominfo, tapi Tetap Dipekerjakan

19 menit lalu

Satu Tersangka Pelindung Judi Online Tak Lolos Seleksi Pegawai Kominfo, tapi Tetap Dipekerjakan

Polda Metro Jaya tengah mendalami siapa yang memberikan izin terhadap AK untuk mengakses bebas laman judi online.

Baca Selengkapnya

Top 3 Nasional: Meutya Hafid Cerita Kondisi Kantor Digeledah dalam Kasus Judi Online, Budi Gunawan Jadi Ketua Kompolnas

5 jam lalu

Top 3 Nasional: Meutya Hafid Cerita Kondisi Kantor Digeledah dalam Kasus Judi Online, Budi Gunawan Jadi Ketua Kompolnas

Penggeledahan Komdigi oleh polisi untuk menyelidiki kasus judi online hingga Budi Gunawan diangkat jadi ketua Kompolnas paling banyak dibaca.

Baca Selengkapnya

Modus Komplotan Pegawai Kementerian Komdigi Bersekongkol dengan Para Pengelola Judi Online

5 jam lalu

Modus Komplotan Pegawai Kementerian Komdigi Bersekongkol dengan Para Pengelola Judi Online

Para komplotan pegawai Kementerian Komdigi, yang dulu bernama Kominfo menarik setoran dari para situs judi online agar lolos dari pemblokiran.

Baca Selengkapnya

5 Perkembangan Kasus Pegawai Komdigi Pasang Badan Terhadap 1.000 Situs Judi Online

6 jam lalu

5 Perkembangan Kasus Pegawai Komdigi Pasang Badan Terhadap 1.000 Situs Judi Online

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memberhentikan sementara sejumlah pegawai yang telah ditangkap karena mengamankan situs-situs judi online

Baca Selengkapnya

Polres Depok Tetapkan Dokter Klinik Kecantikan WSJ Beauty Sebagai Tersangka Malpraktik

14 jam lalu

Polres Depok Tetapkan Dokter Klinik Kecantikan WSJ Beauty Sebagai Tersangka Malpraktik

Polres Depok telah melimpahkan berkas kasus dugaan malpraktik klinik kecantikan WSJ Beauty ke Kejaksaan Negeri.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 5 Admin Judi Online Berkantor di Rumah Kontrakan

15 jam lalu

Polres Metro Depok Tangkap 5 Admin Judi Online Berkantor di Rumah Kontrakan

Polres Metro Depok menangkap lima pemuda yang menjadi admin laman judi online.

Baca Selengkapnya

Pegawai Kemenkomdigi Kawal Judi Online, Polda Metro Jaya Ungkap 3 Dalangnya

17 jam lalu

Pegawai Kemenkomdigi Kawal Judi Online, Polda Metro Jaya Ungkap 3 Dalangnya

Polda Metro Jaya menyatakan komplotan pegawai Kemenkomdigi yang mengawal judi online didalangi 3 orang.

Baca Selengkapnya

Tersangka Kasus Judi Online Libatkan Pegawai Komdigi Bertambah, Total Kini 15 Orang

18 jam lalu

Tersangka Kasus Judi Online Libatkan Pegawai Komdigi Bertambah, Total Kini 15 Orang

Dari 15 tersangka kasus judi online, 11 di antaranya merupakan pegawai Kementerian Komdigi, sedangkan 4 lainnya warga biasa.

Baca Selengkapnya

Membidik Pejabat Kementerian Komunikasi dan Digital yang Melindungi Situs Judi Online

18 jam lalu

Membidik Pejabat Kementerian Komunikasi dan Digital yang Melindungi Situs Judi Online

Benarkah ada pejabat lain Kementerian Komunikasi dan Digital yang terlibat melindungi situs judi online?

Baca Selengkapnya

Meutya Hafid Bakal Audit Sistem Komdigi, Tunggu Penyidikan Polisi Rampung

19 jam lalu

Meutya Hafid Bakal Audit Sistem Komdigi, Tunggu Penyidikan Polisi Rampung

Meutya Hafid mengatakan pemblokiran situs saja tak cukup untuk memberantas judi online. Dia tengah mengaudit SDM dan akan mengaudit sistem Kemenkomdigi.

Baca Selengkapnya