TEMPO Interaktif, Bekasi - Volume sampah yang dibuang ke Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, hingga hari kedua Tahun Baru 2010, ini bertambah 985 ton dari sampah reguler yang diproduksi Jakarta 6.400 ton per hari.
Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Eko Bharuna mengatakan, volume sampah itu masih terus meningkat hingga Ahad (3/1) besok. "Penyebabnya, pengunjung tempat hiburan masih berdatangan," kata Eko kepada Tempo, Sabtu (2/12).
Lokasi ramai sampah antara lain, ring satu Monumen Nasional (Monas) terus disesaki warga dari dalam maupun luar Kota Jakarta. Tempat rekreasi Taman Impian Ancol, Taman Mini, dan juga Kebun Binatang Ragunan.
Pengelolaan sampah di tiga lokasi terakhir tanggungjawab manajemen masing-masing tempat hiburan. Pemerintah DKI, kata Eko, hanya membantu mengangkut sampahnya ke Bekasi.
Adapun sampah di kawasan Monas, sepenuhnya beban pemerintah DKI. Di lokasi itu, pihaknya telah menyediakan 250 tong sampah. Jenis sampah paling banyak adalah bekas makanan dan bungkusan plastik. Sampah tersebut berserakan di taman dan jalan-jalan umum.
Meski telah disediakan tempat sampah, namun kesadaran warga membuang sampah di tempat itu minim. Hampir semua tempat sampah di kawasan Monas hanya terisi sampah 1/4 saja, lebih banyak berserakan di taman. "Kami minta warga secara sadar membuang sampahnya di lokasi khusus sampah," ujarnya.
Untuk mengangkut sampah selama libur Tahun Baru, Pemerintah DKI mengerahkan 600 unit truk. Sampah tidak bisa habis dalam sekali waktu karena pengunjung terus membuang di tempat-tempat umum hingga hari terakhir liburan.
Sementara itu, volume sampah di Kota Bekasi saat perayaan Tahun Baru bertambah sekitar 50 ton dari volume sampah reguler 300 ton per hari. Sebanyak 102 orang petugas sapu dikerahkan membersihkan sampah di tempat umum.
Di antaranya Jalan Achmad Yani, Jalan Ir H Juanda, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Cut Meutia, Jalan Chairil Anwar, Jalan M Hasibuan, Jalan Kartini, Jalan Joyo Martono, dan Kecamatan Medan Satria.
"Petugas sapu bekerja sejak pukul 03.00 dini hari, mereka kami beri intensif lebih," kata Abi Hurairah, Kepala Bidang Persampahan Dinas Kebersihan Kota
Bekasi.
Menurut Abi, volume sampah pada tahun ini masih lebih besar dibanding pada perayaan Tahun Baru setahun sebelumnya. Jenis sampah paling banyak dari pasar tradisional, di antaranya, Pasar Baru, Pasar Kranji, Pasar Jatiasih, Pondok Gede, Pasar Sumber Arta, dan Pasar Bantar Gebang. Adapun sampah dari perumahan, relatif sedikit.
Untuk mengangkut sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) Sumur Batu, Dinas Kebersihan mengerahkan 89 unit truk. Terdiri dari 18 unit dump truk, dan 71 mobil amroll, setiap unit mengangkut 1,5 ton sampah.
HAMLUDDIN