Perampok di Kelapa Gading Gunakan Revolver

Reporter

Editor

Senin, 1 Februari 2010 16:24 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -Polisi menduga senjata api yang digunakan pada perampokan klinik di Jalan Boulevard Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pertengahan Januari lalu, berjenis revolver.

Pasalnya, polisi tidak menemukan selongsong peluru bekas tembakkan ke udara oleh pelaku saat beraksi. "Berarti selongsong tetap tersimpan di senjata," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara, Komisaris Adex Yudiswan, melalui telepon, Senin (1/2).

Hanya, Adex, belum bisa memastikan apakah senjata yang dipakai pelaku merupakan senjata api organik atau bukan. "Belum tentu organik, bisa saja senjata api rakitan," ujarnya.

Namun, sebelumnya sempat muncul kabar bahwa pelaku perampokan adalah oknum polisi yang bertugas di luar wilayah Jakarta Utara. Kabar itu diperkuat oleh informasi dari sumber Tempo yang dekat dengan Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara, bahwa identitas pelaku memang mengarah kepada oknum polisi.

"Karena senjata yang dipakai merupakan senjata organik," kata sumber ini beberapa waktu lalu. Saat dikonfirmasi soal identitas pelaku yang diduga oknum polisi, Adex langsung membatah. Alasannya, belum ada bukti yang mengarah ke identitas tersebut. "Dugaan memang bisa mengarah ke siapa saja," kata dia.

Ia hanya bisa memastikan bahwa polisi tetap akan menindak siapa pun pelaku perampokan itu. "Kalau ada buktinya, siapa pun pelakunya pasti kami sikat. Termasuk polisi sekali pun," ujar Adex.

Polisi menduga pelaku perampokan dua tempat pada Kamis (14/1) sekitar pukul 22.00 WIB, adalah orang yang sama. Perampokan di Klinik Medika tersebut terjadi sekitar setengah jam sesudah aksi serupa di Restoran Bakmi Nyonya Oey, di jalan yang sama.

WAHYUDIN FAHMI

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

18 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

19 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

1 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

2 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

3 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya