Pabrik Plastik Dekat Situ Cilodong Belum Punya Dokumen Kajian Lingkungan

Reporter

Editor

Selasa, 23 Februari 2010 14:08 WIB

TEMPO Interaktif, Depok - Pabrik pengolahan plastik daur ulang yang terletak di dekat Situ Cilodong, Depok, ternyata belum memiliki dokumen kajian lingkungan.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Depok Rachmat Soebagio mengatakan, pihaknya telah meminta kepada pemilik pabrik untuk mengurus dokumen kajian lingkungan. Permintaan tersebut disampaikan sebulan yang lalu ketika staf dari BLH mendatangi pabrik tersebut. Tetapi, sampai saat ini pemilik pabrik belum juga menyerahkan berkas-berkas yang diperlukan untuk pembuatan izin.

“Sudah hampir sebulan kita tunggu, belum datang juga untuk serahkan berkas-berkas,” ujar Rahmat kepada Tempo di ruangannya, Selasa (23/2).

Setidaknya ada empat syarat yang harus dipenuhi oleh suatu pabrik untuk mendapatkan dokumen lingkungan. Pertama berkas yang berisi izin lingkungan dari tetangga sekitar pabrik. Kedua, berkas yang menunjukkan bahan-bahan yang dikelola oleh pabrik tersebut. Ketiga, mesin-mesin yang digunakan oleh pabrik tersebut, dan yang terakhir sarana-sarana yang dimilik pabrik tersebut.

Rahmat menduga, pemilik pabrik kesulitan dalam mendapatkan berkas yang pertama yakni izin lingkungan. Hal tersebut disebabkan, sebagian warga sekitar pabrik yang berlokasi di RT01/RW02, Kelurahan Kalibaru, Cilodong, mengeluhkan bau busuk dari pabrik ini. “Mungkin mereka kesulitan dapat tanda tangan persetujuan warga,” katanya.

Adapun Kepala Sub Bidang Tata Lingkungan BLH Kota Depok Citra Indah menjelaskan, berdasarkan kunjungannya ke pabrik tersebut, ia melihat sistem instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang dimiliki pabrik tersebut sangat baik. “Mereka gunakan alat yang bagus sekali,” ujarnya.

Hanya saja, ia melihat manajemen pengelolaan pabrik tersebut kurang berjalan lancar sehingga sampah plastik yang ditumpuk di tempat tersebut menimbulkan bau tidak sedap. “Masalahnya, pabrik ini menerima plastik-plastik yang masih kotor, jadi mungkin air bekas cucian plastik-plastik ini timbulkan bau busuk,” ujarnya.

Selain itu, Citra juga menduga tingginya curah hujan membuat bau sampah tersebut menguap dan tercium ke warga sekitar. Oleh karena itu, pihaknya berencana mengunjungi daerah sekitar pabrik guna melakukan uji kebaukan. “Nanti kita akan lihat sampai radius berapa meter, bau itu mengganggu warga,” katanya.

Sebelumnya sebagian warga RT01/RW02, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilodong, mengeluhkan bau busuk yang timbul dari pabrik plastik PT Matrindo. Bau tersebut tidak hanya menimbulkan bau tidak nyaman di hidung, tetapi juga membuat pusing dan muntah-muntah.

TIA HAPSARI

Berita terkait

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

2 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

24 hari lalu

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

Peneliti BRIN tengah mengembangkan metode baru daur ulang baterai litium. Diharapkan bisa mengurangi limbah baterai.

Baca Selengkapnya

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

39 hari lalu

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

Antropomorfisme memiliki arti pengenalan ciri-ciri manusia hingga empati kepada binatang, tumbuh-tumbuhan, atau benda mati.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

43 hari lalu

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Masyarakat adat suku Awyu mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dalam sengketa izin lingkungan perusahaan sawit PT ASL di Boven Digoel, Papua Selatan.

Baca Selengkapnya

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

54 hari lalu

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

Tersangka Barlian merupakan aktor intelektual kasus perusakan dan perambahan hutan di kawasan hutan produksi Sungai Sembulan Bangka.

Baca Selengkapnya

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

13 Februari 2024

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya bertemu Duta Besar Norwegia Rut Kruger Giverin membahas capaian emisi.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

31 Januari 2024

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

Saat SMA, Anies Baswedan mewawancarai Emil Salim. Kini, mereka bertemu kembali untuk berdiskusi. Sehari sebelumnya, Ganjar bertemu Emil pula.

Baca Selengkapnya

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

29 Januari 2024

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

Capres Anies dan Capres Ganjar menemui mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Emil Salim jelang pencoblosan Pilpres. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

28 Januari 2024

Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

Selain persoalan lingkungan, Ganjar mengatakan dirinya juga membahas pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan

Baca Selengkapnya

Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

25 Januari 2024

Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

Tim kampanye tiga pasangan capres-cawapres bicara tentang perlindungan lingkungan hidup. Timnas Anies Baswedan menilai UU Cipta Kerja harus direvisi.

Baca Selengkapnya