TEMPO Interaktif, Jakarta - Kondisi pasar tradisonal di Jakarta sangat memprihatinkan. Sebanyak 97 dari 153 pasar tercatat dalam kondisi rusak. “Sebagian besar rusak,” ujar Direktur PD Pasar Jaya, Djangga Lubis, Senin (29/3).
Djangga menerangkan, kerusakan disebabkan oleh usia bangunan dan instalasi jaringan listrik dan saluran pipa air yang umumnya berusia diatas 20-30 tahun. “Bahkan, tidak jarang memicu musibah kebakaran,” ujarnya.
Berdasarkan catatan petugas, kata Djangga, kerusakan tampak di sejumlah pasar seperti Pasar Minggu, Pasar Cikini, Gondangdia dan Cidodol. “Tidak ada pilihan lain. Semuanya harus segera direnovasi,” ujarnya.
Meski demikian, Djangga mengakui upaya perbaikan tidak bisa dilakukan dalam waktu cepat. Sebab, kemampuan pendanaan yang dimiliki PD Pasar Jaya sangat minim. “Kemampuan kami sangat terbatas,” ujarnya.
Konsep peremajaan pasar tidak selalu dilakukan secara mandiri. Beberapa solusi diantaranya bisa ditempuh atas inisiatif pedagang atau kerjasama dengan sejumlah developer. “Tapi itu pilihan terakhir,” ujarnya.
RIKY FERDIANTO
Djangga menerangkan, kerusakan disebabkan oleh usia bangunan dan instalasi jaringan listrik dan saluran pipa air yang umumnya berusia diatas 20-30 tahun. “Bahkan, tidak jarang memicu musibah kebakaran,” ujarnya.
Berdasarkan catatan petugas, kata Djangga, kerusakan tampak di sejumlah pasar seperti Pasar Minggu, Pasar Cikini, Gondangdia dan Cidodol. “Tidak ada pilihan lain. Semuanya harus segera direnovasi,” ujarnya.
Meski demikian, Djangga mengakui upaya perbaikan tidak bisa dilakukan dalam waktu cepat. Sebab, kemampuan pendanaan yang dimiliki PD Pasar Jaya sangat minim. “Kemampuan kami sangat terbatas,” ujarnya.
Konsep peremajaan pasar tidak selalu dilakukan secara mandiri. Beberapa solusi diantaranya bisa ditempuh atas inisiatif pedagang atau kerjasama dengan sejumlah developer. “Tapi itu pilihan terakhir,” ujarnya.
RIKY FERDIANTO
