Warga Kampung Guji Demo Kantor Gubernur

Reporter

Editor

Kamis, 8 April 2010 12:50 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta--Puluhan warga Guci Baru kembali menggelar aksi. Mereka menuntut pencabutan Surat Perintah Bongkar atas rumah yang telah mereka tempati sejak puluhan tahun lalu. “Kami kehilangan tempat tinggal,” ujar Robik Maulana, Koordinator Aksi ketika ditemui di depan gedung Balaikota, siang ini.

Aksi warga merupakan respon atas penerbitan Surat Perintah Bongkar yang dikeluarkan Walikota Jakarta Barat pada tanggal 5 Februari lalu. Surat itu memerintahkan warga untuk membongkar rumah mereka atau ditertibkan secara paksa.

Surat perintah dibuat karena telah terjadi kesepakatan antara warga dengan pihak yang mengaku sebagai pemilik tanah. Bahkan, sebanyak 180 kepala keluarga mengaku telah menerima uang penggantian atas tanah dan bangunan.

Tapi penjelasan itu dinilai Robik mengada-ada. Sebab, kata dia, pihak Kelurahan Duri Kepa menjelaskan bahwa tanah tersebut hingga kini belum memiliki keterangan resmi yang dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional.

Menurut Robik, rumah yang telah mereka tempati merupakan tanah garapan yang telah dihuni oleh ratusan warga lebih dari 30 tahun silam. Wilayah ini dulunya merupakan tanah terlantar berupa empang dengan kedalaman air lebih dari 1,5 meter.

Alasan itulah yang membuat warga menolak untuk membongkar hunian mereka. “Kami juga menuntut Gubernur Fauzi Bowo untuk mengganti Walikota Jakarta Barat karena gagal mengeluarkan kebijakan yang pro rakyat,” ujarnya.

Lahan yang disengketakan warga berada di Jl. Guji Baru, Kelurahan Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Lahan seluas 1,8 hektar tersebut saat ini dihuni oleh sekitar 400 kepala keluarga dengan lebih dari 1000 jiwa.

Asisten Pembangunan Walikota Jakarta Barat, Tri Kurniadi mengaku telah merespon tuntutan warga. Langkah yang ditempuh adalah dengan mengagendakan proses mediasi sebanyak dua kali. “Tapi keduanya ditolak. Mereka enggan hadir,” ujarnya.

Tri mengaku heran dengan sikap tersebut. Mestinya, kata dia, warga yang mengaku memiliki hak atas lahan tersebut berkenan menjelaskan bukti kepemilikan dengan pihak pemerintah. “Biar kita bisa saling adu data,” ujarnya.

Hal Serupa disampaikan Kepala Sub Bagian Penegakan Hukum I Made Suarjaya. Menurut dia, sengketa kepemilikan lahan hendaknya diselesaikan melalui jalur formal. “Kalau keberatan, silahkan ajukan upaya hukum,” katanya.

RIKY FERDIANTO

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

4 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

11 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

11 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

12 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

18 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

18 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

18 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

18 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

18 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

47 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya