TEMPO Interaktif, Jakarta - Tiga laki-laki dan satu wanita warga Kramat diringkus polisi pasca tawuran yang melibatkan puluhan warga pukul 02.00 WIB dini hari tadi di Jalan Kramat Pulo Dalam, Kramat, Senen, Jakarta Pusat.
"Keempatnya ditangkap Polres Jakarta Pusat," tutur Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Senen Inspektur Dua Suratmo siang ini. Mereka adalah, Ahmad Kadafi, 19 tahun, Siti Umaroh, 18 tahun, Muhammad Abdu, 17 tahun dan Dimas, 23 tahun.
Suratmo menerangkan, tawuran berawal dari insiden pelemparan peti telor terhadap Kadafi dan kekasihnya Siti, saat melintasi wilayah RW 08, dengan motor. Kadafi waktu itu berniat mengisi bensin diiringi dua motor lain yang ditunggangi teman-temannya.
Lemparan peti tersebut membuat Kadafi dan Siti terhempas ke tanah. Teman-teman Kadafi bukannya menolong malah melarikan diri dari tempat kejadian. Kadafi pun akhirnya berlari meninggalkan kuda besinya di tempat kejadian--meski mengalami luka di pelipisnya. Begitu juga dengan Siti, yang mengalami luka bocor di kepala.
Kadafi dan teman-temannya kemudian mengadu kepada pemuda RW 07 dan 05--yang merupakan musuh bebuyutan RW 08--atas kejadian itu. Massa yang dihimpun Kadafi pun menghampiri belasan anak muda tanggung yang nongkrong di wilayah RW 08--Jalan Kramat Pulo Dalam. "Dari situ tawuran batu pun tak terhindarkan," ujar Suratmo.
Aksi tawuran sendiri berhenti setelah polisi datang ke lokasi kejadian. "Kasus saat ini dilimpahkan ke Polres," Suratmo memberi tahu. Hal itu diamini Kasatreskrim Kompol Budi Sartono, yang menjelaskan jika kasus ini masih dalam tahap penyelidikan. "Penyelidikan akan mengungkap penyebab rentetan tawuran yang sering terjadi di wilayah ini," ujar Budi di kesempatan terpisah.
Camat Senen Hidayatullah mengaku, pusing dengan tawuran warga yang masih terus terjadi meski sudah kerap melakukan mediasi sejak dulu, antara kedua kubu tersebut. "Malah orangtua sampai ikut tawuran," ujarnya siang tadi.
HERU TRIYONO