Peneliti LIPI Nilai Kontruksi Jalan RE Martadinata Buruk
Sabtu, 25 September 2010 17:26 WIB
Otto menerangkan, bukti nyata dari kontruksi yang lemah adalah tidak adanya pondasi besi atau baja yang saling mengikat di lapisan pertama jalan. Lapisan paling bawah ini, dikatakan Otto, cuma berupa beton setebal 15 senti meter--diikuti lapisan material lain seperti aspal dan juga batu kerikil.
Lapisan pertama ini pada akhirnya tidak kuat menahan beban jalan yang sudah berulang kali diaspal. Dalam makalah kecil Otto yang berjudul "Penyebab Amblesnya Jalan RE Martadinata" disebutkan bahwa beban jalan bisa mencapai 10 ton per meter perseginya. "Jalan ini dilewati kendaraan jenis truk kontener," tuturnya.
Dugaan kelemahan kontruksi lainnya dijelaskan Otto adalah tidak adanya penyangga yang kuat--yang ditanam di samping jalan, sebagai penahan longsornya badan jalan. "Idealisnya rekontruksi seperti ini memang memakan biaya banyak. Namun tidak akan menyebabkan bencana seperti ini," cetusnya.
Faktor lain adalah adanya pengerukan sungai Kali Japat sedalam 10 meter sebagai tempat bermanuvernya kapal barang di dekat Jalan RE Martadinata. Pengerukan ini ujar Otto membuat lumpur di bawah jalan itu bermigrasi menempati ruang yang kosong--sebagai dampak pengerukan.
Kontruksi seperti yang dijelaskan di atas, dalam pandangan Otto, diandaikannya seperti bom waktu. "Kalau pengawasan dan pengendaliannya lemah maka bencana tinggal menunggu waktu saja," katanya.
HERU TRIYONO