Nurhayati mengakui bahwa salah seorang anggota keluarganya pernah menerima telepon gelap yang meminta dibelikan pulsa Rp 500 ribu. Namun, mereka belum bisa memastikan apakah orang tersebut merupakan pelaku penculikan Izan. "Kata polisi, tidak ada kaitannya dengan Izan," katanya.
Kabar yang diperoleh pihak keluarga dari pihak kepolisian juga idem dito. Kepada pihak keluarga, kata Nurhayati, polisi mengaku belum mengetahui identitas orang dicurigai sebagai pelaku. "Tapi katanya mereka sudah mendapat gambaran tentang sketsa pelaku," ujarnya.
Sketsa pelaku diperoleh polisi dari Yayan, seorang tukang ojek yang mengaku pernah melihat pelaku. Namun, gambaran wajah tersebut belum memberikan petunjuk apapun seperti yang diduga sebelumnya. "Belum bisa dipastikan apakah tukang susu ataukah teman dekat saya," katanya.
Menurut polisi, kata Nurhayati, sketsa pelaku telah disebar ke sejumlah wilayah di Jakarta Timur seperti Kelapa Dua, Cijantung, Kampung Rambutan dan Kampung Melayu. "Keluarga kami juga sudah menyebar foto Izan ke berbagai tempat. Kami juga diperbantukan rekan sekantor," katanya.
Izan diculik dari rumahnya diJalan Gongseng Raya Gg . H . Noin, RT 04 / RW 01 , Kelurahan Baru, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur pada Jumat (26/11) sekitar pukul 14 .00 WIB. Ketika itu, korban yang ditinggal sebentar oleh neneknya tiba- tiba menghilang dari rumahnya.
Nurhayati mengakui bahwa musibah itu telah menyita perhatian seluruh keluarga. Tidak terkecuali dengan waktu kerjanya dan suaminya. Namun, ia cukup bersyukur lantaran pihak kantor memberi keleluasaan dengan memberikannya waktu cuti. "Hampir setiap hari suami saya harus ke kantor polisi," keluhnya.
RIKY FERDIANTO