Sebanyak 21 Jemaah Ahmadiyah Beralih Memeluk Islam  

Reporter

Editor

Selasa, 15 Maret 2011 14:56 WIB

ANTARA/Arief Priyono

TEMPO Interaktif, Bogor - Sebanyak 21 Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) di Kampung Ciaruteun Udik, Desa Ciaruteun Udik, Kecamatan Cibumbulang menyatakan diri kembali memeluk Islam, Selasa (15/3).

Prosesi masuknya JAI kedalam Agama Islam dilakukan di Mesjid Al-Hasan di Kam. Ciaruteun Udik Rt1/2, Des. Ciaruteun Udik, Kec. Cibumbulang, Kab Bogor, sekitar pukul 13.30WIB, dipimpin oleh Ketua MUI Desa Ciaruteun Udik KH. Ujang Acik.

Sebelum membaca dua kalimah syahadat, 21 anggota JAI di hadapan Kapolres Bogor Ajun Komisaris Besar Polisi Dadang Raharja, Ketua MUI Kecamatan Muchtar, aparat Desa, para tokoh desa ketua Rt dan Rw, serta dihadapan ratusan warga yang hadir mengucapkan janji kalau mereka telah keluar dari JAI.

Seusai pembacaan janji, ke 21 JAI selanjutnya membaca dua kalimah syahadat yang dipandu oleh Ket. MUI Desa Ciaruteun Udik. Ke 21 anggota JAI terdiri dari 7 orang wanita dan 13 pria dari berbagai usia, meliputi 16 desawa, 5 orang anak-anak.

Salah seorang mantan JAI, Nurhasan (53) menuturkan kejadian ini merupakan kekuasaan yang Maha Kuasa, ia juga mengungkapkan setelah memeluk Islam dirinya merasa tidak terasing lagi. ''Merasa tidak terasing, banyak saudara dan bisa hidup damai di kampung ini (Kam. Ciaruteun),'' kata Nurhasan seusai prosesi ikrar.

Ia juga menyampaikan sebenarnya sejak dulu dirinya sudah berkeinginan memeluk Islam. ''Alhamdulillah sekarang sudah tercapai,'' ujarnya.

Mulai saat ini, lanjut Nurhasan, dirinya akan menggelar salat Jumat bersama umat Islam di Kampung Ciaruteun Udik. ''Insyaallah nanti akan jumatan bersama umat Islam lainnya,'' kata Nurhasan.

Advertising
Advertising

Ketika ditanya apakah ada paksaan untuk memeluk Islam, dengan tegas Nurhasan menyatakan bahwa keinginannya untuk memeluk Islam datang dari hati nuraninya. ''Tidak ada paksaan, murni dari hati nurani,'' ujarnya.

Kapolres Bogor Ajun Komisaris Besar Polisi Dadang Raharja, juga menegaskan masuknya JAI tersebut bukan karena paksaan atau mobilisasi pihak tertentu untuk memaksa ke 21 JAI. ''Mereka masuk Islam dengan sukarela,'' ujar Dadang.

Ketua MUI Desa Ciaruteun Udik KH. Ujang Acik, menjelaskan proses pengislaman ini merupakan yang kedua kalinya. ''Sebelumnya pada sabtu lalu ada dua orang yang mengucapkan syahadat,'' ujar Ujang.

Ujang juga menjelaskan ke depan ada lima orang lagi yang akan masuk Islam.

DIKI SUDRAJAT

Berita terkait

Pemerintah Diminta Perhatikan Jemaah Ahmadiyah NTB Saat Lebaran

6 Juni 2018

Pemerintah Diminta Perhatikan Jemaah Ahmadiyah NTB Saat Lebaran

Penyerangan dan pengrusakan terhadap rumah jemaah Ahmadiyah di Grebek, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat terjadi pada 19 dan 20 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Ahmadiyah Disebut Kerap Alami Kekerasan Berbasis Agama Sejak 1998

21 Mei 2018

Ahmadiyah Disebut Kerap Alami Kekerasan Berbasis Agama Sejak 1998

Tindakan intoleran terhadap jemaah Ahmadiyah yang baru-baru ini terjadi adalah aksi penyerangan, perusakan, dan pengusiran di Lombok Timur, NTB.

Baca Selengkapnya

Ahmadiyah Meminta Polisi Memproses Pelaku Penyerangan di Lombok

21 Mei 2018

Ahmadiyah Meminta Polisi Memproses Pelaku Penyerangan di Lombok

Jamaah Ahmadiyah meminta langkah cepat Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi seperti pernyataannya di media sosial.

Baca Selengkapnya

Perusak Rumah Warga Ahmadiyah di NTB Diperkirakan 50 Orang

21 Mei 2018

Perusak Rumah Warga Ahmadiyah di NTB Diperkirakan 50 Orang

Massa merusak 24 rumah warga Ahmadiyah. Polisi mengevakuasi penduduk ke kantor Kepolisian Resor Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Setara: Persekusi Ahmadiyah Merupakan Tindakan Biadab

20 Mei 2018

Setara: Persekusi Ahmadiyah Merupakan Tindakan Biadab

Setara Institute mengecam persekusi yang menimpa komunitas Jamaah Ahmadiyah di Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Sekelompok Orang Serang dan Usir Penganut Ahmadiyah di NTB

20 Mei 2018

Sekelompok Orang Serang dan Usir Penganut Ahmadiyah di NTB

Sekelompok orang melakukan penyerangan, perusakan, dan pengusiran terhadap warga penganut Ahmadiyah di Desa Greneng, Lombok Timur.

Baca Selengkapnya

Jemaah Ahmadiyah Minta di Kolom Agama E-KTP Ditulis Islam

25 Juli 2017

Jemaah Ahmadiyah Minta di Kolom Agama E-KTP Ditulis Islam

Jemaah Ahmadiyah minta dalam kolom agama e-KTP ditulis Islam.

Baca Selengkapnya

Warga Ahmadiyah di Manislor Desak Pemerintah Terbitkan E-KTP

24 Juli 2017

Warga Ahmadiyah di Manislor Desak Pemerintah Terbitkan E-KTP

Jemaah Ahmadiyah di Kuningan meminta Ombudsman mendorong pemerintah daerah setempat untuk menerbitkan e-KTP bagi warga Manislor yang juga Ahmadiyah.

Baca Selengkapnya

Tjahjo Kumolo Dukung Ahmadiyah Dapat E-KTP, Kolom Agama Kosong

24 Juli 2017

Tjahjo Kumolo Dukung Ahmadiyah Dapat E-KTP, Kolom Agama Kosong

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mendukung jemaah Ahmadiyah untuk tetap mendapatkan kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP.

Baca Selengkapnya

Human Rights Watch: Larangan Atas Ahmadiyah Melahirkan Kekerasan

14 Juni 2017

Human Rights Watch: Larangan Atas Ahmadiyah Melahirkan Kekerasan

Sejak ada SKB tiga menteri, kata Andreas, semakin banyak masyarakat Indonesia yang intoleran.

Baca Selengkapnya