Kementerian Perhubungan Minta Pembatasan Truk Dievaluasi

Reporter

Editor

Minggu, 22 Mei 2011 07:36 WIB

Sejumlah truk melintas di kawasan Tomang, Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Suroyo Alimoeso meminta uji coba pembatasan waktu truk masuk jalan tol dalam kota, yang akan diberlakukan sampai 10 Juni mendatang, segera dievaluasi. "Pembatasan truk ini hanya memindahkan kemacetan ke kawasan Serpong dan Priok," katanya.

Suroyo mengatakan, dalam membuat kebijakan pembatasan truk, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta semestinya mengakomodasi semua kepentingan kendaraan, bukan hanya kepentingan pemilik kendaraan pribadi. Dia memandang, bagaimana pun kelancaran operasionalisasi truk mempengaruhi roda ekonomi Indonesia, khususnya Jakarta. "Kendaraan pribadi sebenarnya tidak prioritas," katanya.

Menurut Suroyo, kebijakan ini sebenarnya belum menemukan titik temu dari semua instansi. Karena itu, ia meminta Kepolisian Daerah Metro Jaya dan Dinas Perhubungan DKI mencabut kebijakan tersebut. "Jalan tol itu statusnya nasional, meski masuk wilayah Jakarta. Jadi, kebijakannya tetap dari kami," ujarnya.

Dia mengakui pertumbuhan jalan dan kendaraan amat tak berimbang, sehingga kemacetan terjadi. Ia mengatakan, seusai Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN, stafnya melakukan studi mengenai pembatasan truk. Hasilnya, beban ekonomi operasionalisasi truk malah bertambah. "Pemerintah bertindak untuk kepentingan semua orang," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah DKI Jakarta tetap melanjutkan uji coba pembatasan waktu truk masuk tol dalam kota, meski Kementerian Perhubungan sudah melayangkan surat imbauan pencabutan pembatasan truk.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono, kebijakan itu sudah disepakati semua pemangku kepentingan (stakeholder) dalam rapat di Kementerian Perekonomian pekan lalu. "Termasuk Kementerian Perhubungan," kata Udar.

Kemarin, Sabtu 21 Mei 2011, Ketua Organda DKI Jakarta Soedirman menyatakan kecewa terhadap kebijakan uji coba pembatasan truk yang tetap dilanjutkan hingga 10 Juni mendatang. Pihaknya menyayangkan imbauan dari Kementerian Perhubungan mengenai pencabutan uji coba pembatasan truk tidak digubris Pemerintah DKI Jakarta. Padahal surat itu ditandatangani Direktur Jenderal Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso. "Dan itu atas perintah Menteri Freddy Numberi," tutur Soedirman.

Pembatasan truk masuk tol dalam kota ini semula diberlakukan pada pelaksanaan KTT ASEAN, awal Mei lalu. Truk dilarang melintas di ruas tol Tomang-Cawang, Pluit-Tomang, Cawang-Tanjung Priok, Cawang-Pasar Rebo, dan Cawang-Cikunir pada pukul 05.00-22.00. Dengan larangan itu, kata Soedirman, pihaknya setiap hari merugi Rp 12 miliar karena perjalanan truk terhambat kemacetan dan harus menempuh jalan yang melingkar.

Jika kebijakan itu tetap diteruskan, kata dia, Organda DKI berjanji akan menggerakkan 16 ribu unit truk yang merupakan anggotanya untuk melakukan aksi mogok. "Tinggal tutup garasi, tidak usah kerja," kata Soedirman.

Kalangan pengusaha mendukung rencana Direktur Jenderal Perhubungan Darat yang menyatakan akan mengevaluasi pelaksanaan uji coba pembatasan truk di jalan tol. Wakil Sekretaris Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Franky Sibarani meminta para pelaku usaha yang terkena dampak langsung kebijakan tersebut ikut dilibatkan dalam evaluasi.

HERU TRIYONO | AGUNG SEDAYU

Berita terkait

KAI Daop 8 Operasikan Tiga Kereta Tambahan dari Stasiun Malang

7 hari lalu

KAI Daop 8 Operasikan Tiga Kereta Tambahan dari Stasiun Malang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Daerah Operasi 8 Surabaya mengoperasikan tiga kereta api tambahan keberangkatan dari Stasiun Malang

Baca Selengkapnya

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

11 hari lalu

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

12 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

13 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

16 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

19 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

26 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

29 hari lalu

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.

Baca Selengkapnya

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

31 hari lalu

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

AirNav Indonesia telah melayani 36.994 penerbangan sejak tanggal 3 April sampai dengan 11 April 2024 atau H+2 Lebaran.

Baca Selengkapnya

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

35 hari lalu

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.

Baca Selengkapnya