TEMPO Interaktif, Jakarta:Ratusan massa dari Walhi, LSM dan para petani yang tergabung dalam Serikat Tani Nasional, melakukan aksi demo di gedung Manggala Wanabhakti, Departemen Kehutanan, Rabu (10/12). Mereka menggelar orasi dengan tulisan-tulisan mengecam Departemen Kehutanan, khususnya Perhutani, yang dianggap anti petani miskin. Mereka mengecam perampasan tanah adat oleh pihak Perhutani yang dilakukan di daerah-daerah. Dalam orasinya, mereka menyebut kasus Bulu Kumba, di mana masyarakat adat di sana yang memiliki tanah di sekitar perkebunan karet milik perusahaan asing harus kehilangan tanahnya karena diklaim milik mereka dan kasus-kasus perampasan tanah lain yang terjadi di daerah, yang mereka anggap dibiarkan oleh Dephut. Demonstrasi ini juga dilakukan di 14 eksekutif daerah Walhi yang ada di Indonesia. Mereka mengangkat isu pokok tentang hutan dan pengelolaan sumber daya alam yang berbasis rakyat, membubarkan CGI, dan menolak pertemuan CGI di Jakarta 10-12 Desember 2003. Demonstrasi masih berlangsung di depan kantor Dephut dengan pengamanan yang ketat dari aparat kepolisian. Mereka meneriakan kata-kata, "Petani bersatu tidak dapat dikalahkan" serta "Hidup petani". Demontrasi ini dilakukan dalam rangka peringatan hari HAM sedunia dan pembukaan sidang CGI ke-13.Maria Ulfa - Tempo News Room