Jakarta Diminta Waspadai Hujan dan Angin  

Reporter

Editor

Minggu, 30 Oktober 2011 06:38 WIB

Seorang pengendara sepeda motor menuntun sepeda motornya yang mati saat menerobos genangan air di underpass Casablanca, Jakarta (20/8). Banjir ini disebabkan jebolnya pipa bawah saluran air bersih milik Palyja di dalam tanah. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO Interaktif, Jakarta - Hujan lebat yang disertai angin kencang dan juga petir masih berpeluang terjadi di Jakarta dan sekitarnya hingga sepekan mendatang. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan warga agar meningkatkan kewaspadaan.

"Angin kencang berkecepatan di atas 35 knot, yang mampu menumbangkan pohon besar dan papan reklame, akan melanda Jakarta," kata Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara BMKG Edvin Aldrian saat dihubungi kemarin.

Berdasarkan volume hujan saat ini yang sudah mencapai 5 milimeter per hari, Edvin mengatakan sebenarnya sudah cukup untuk menandai musim hujan telah tiba. Namun dia menambahkan tahap pancaroba (peralihan musim) belum sepenuhnya usai. "Ini yang menyebabkan angin kencang," ujarnya.

Edvin juga mengatakan suhu udara sepekan ke depan tetap tinggi, yakni mencapai 34 derajat Celsius pada siang hari. Cuaca sepanas itu berperan sebagai bahan baku untuk memproduksi hujan lebat yang turun tiba-tiba ataupun sporadis.

Bukan cuma hujan dan angin yang ekstrem, Edvin juga mengingatkan soal potensi petir yang intensitasnya cukup tinggi untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya. Petir, kata dia, akan mengincar kandungan air dan logam yang ada di tanah. "Misalnya, pohon pisang dan pohon pepaya. Tapi dimungkinkan juga jenis pohon besar seperti angsana."

Sudah cukup banyak korban cuaca buruk itu sepekan belakangan. Jumat lalu, misalnya, hujan deras yang disertai angin kencang dan juga petir menyebabkan langit-langit lobi Terminal 3 Bandar Udara Soekarno-Hatta ambrol.

Beruntung tidak ada korban jiwa ataupun perubahan jadwal penerbangan saat itu. "Empasannya ke lantai keras sekali," kata Rahmad, petugas kebersihan, sambil menunjuk sisa langit-langit, yang di antaranya berupa untaian kabel lampu.

Sebelumnya, Selasa lalu, tiga orang menjadi korban cuaca buruk di Ciomas, Bogor. Seorang di antaranya tewas. Sisanya mengalami luka bakar di punggung dan segera dilarikan ke rumah sakit.

Saat itu ketiganya sedang bertransaksi jual-beli domba untuk dijadikan dagangan hewan kurban. Transaksi dekat kandang tersebut dilakukan di bawah hujan deras. Sambaran petir juga menghanguskan lima ekor domba.

Khusus Bogor dan Depok mendapat catatan khusus dari Edvin sebagai dua lokasi paling rawan amuk angin puting beliung pada musim pancaroba ini. Angin ekstrem ini, menurut Edvin, berasal dari proses pembentukan awan hujan.

Awan hujan yang menjulang disebabkan oleh massa udara yang mengangkat uap air dari Laut Selatan. "Kalau kita lihat, potensi angin ini masih ada hingga pertengahan November mendatang," ujar dia.

l HERU TRIYONO | PINGIT ARIA | WURAGIL

Berita terkait

Satgas IKN Sebut Pembangunan IKN tak Sebabkan Banjir

1 hari lalu

Satgas IKN Sebut Pembangunan IKN tak Sebabkan Banjir

Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) mengklaim pembangunan IKN tidak menyebabkan banjir di kawasan.

Baca Selengkapnya

Banjir Setinggi Rumah Tersisa di 5 Kampung di Mahakam Ulu, Banjir Susulan Menerjang

2 hari lalu

Banjir Setinggi Rumah Tersisa di 5 Kampung di Mahakam Ulu, Banjir Susulan Menerjang

Banjir melanda wilayah Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, sejak Senin, 13 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Pemprov Kaltim Sigap Respon Bencana Banjir Mahulu

3 hari lalu

Pemprov Kaltim Sigap Respon Bencana Banjir Mahulu

Curah hujan yang tinggi membuat Sungai Mahakam menuap. Akibatnya, lima kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur (Kaltim) terendam banjir.

Baca Selengkapnya

Cerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut

3 hari lalu

Cerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut

Banjir di Kabupaten Agam dan Tanah datar meninggal duka bagi masyarakat Sumatra Barat. 59 orang lebih dinyatakan meninggal dan ada 16 yang masih dalam pencarian.

Baca Selengkapnya

Prabowo Kunjungi Korban Banjir di Sumbar usai Lawatan Luar Negeri

3 hari lalu

Prabowo Kunjungi Korban Banjir di Sumbar usai Lawatan Luar Negeri

Prabowo mengunjungi korban banjir Sumbar seusai lawatannya dari Qatar dan Uni Emirat Arab. Ia menyatakan turut berduka cita atas musibah itu.

Baca Selengkapnya

5 Tips Bangun Rumah Anti Banjir

4 hari lalu

5 Tips Bangun Rumah Anti Banjir

Banjir adalah bencana yang dapat terjadi di mana saja dan bisa datang tiba-tiba. Simak 5 tips bangun rumah anti banjir

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Konawe, Kunjungan Jokowi, Bendungan, hingga Banjir

4 hari lalu

5 Hal tentang Konawe, Kunjungan Jokowi, Bendungan, hingga Banjir

Jokowi meresmikan Bendungan Ameroro di Desa Tamesandi, Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe

Baca Selengkapnya

Banjir di Nagan Raya Aceh Mulai Surut, BNPB Ingatkan Risiko Hujan Susulan

5 hari lalu

Banjir di Nagan Raya Aceh Mulai Surut, BNPB Ingatkan Risiko Hujan Susulan

Banjir akibat luapan sungai di Nagan Raya, Aceh, berangsur surut, Namun, masih ada potensi hujan intensitas sedang hingga lebat.

Baca Selengkapnya

Jalan Nasional Sumatera Barat Putus Diterjang Banjir, Pasokan Logistik Terancam

5 hari lalu

Jalan Nasional Sumatera Barat Putus Diterjang Banjir, Pasokan Logistik Terancam

Banjir menyebabkan jalan nasional di Sumatera Barat terputus. Kadin khawatir akan terjadi ancaman pada pasokan komoditas.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingin Turun Langsung ke Lokasi Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat

5 hari lalu

Jokowi Ingin Turun Langsung ke Lokasi Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat

Jokowi telah memerintahkan Kepala BNPB untuk segera mendatangi area yang terkena dampak untuk mengkoordinasikan upaya bantuan dan pemulihan.

Baca Selengkapnya