Wali Kota Bogor Diminta Tegas Soal Kasus Yasmin

Reporter

Editor

Senin, 21 November 2011 04:22 WIB

Kepolisian menutup akses Jalan K.H. Abdullah bin Nuh, Bogor menyusul aksi unjuk rasa ratusan massa gabungan sejumlah organisasi massa Islam dan puluhan warga yang protes terhadap pelaksanaan ibadah jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin karena dilakukan di atas trotoar jalan. TEMPO/Arietha Surbakti

TEMPO Interaktif, BOGOR :-- Wali Kota Bogor Diani Budiarto diminta bertindak tegas dan cepat dalam menyelesaikan persoalan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin, paling tidak sampai pengujung 2011 ini. “Jika kisruh perizinan tersebut dibiarkan berlarut-larut, akan menjadi preseden buruk dan menurunkan wibawa pemerintah,” kata Deklarator Forum Masyarakat Bogor Barat Cinta Damai (FMBBCD), Khotimi Bahari, kepada Tempo, Minggu 20 November 201.




FMBBCD mensinyalir ada kepentingan politik dalam kisruh perizinan GKI Yasmin, Bogor. Sebab, awal perseteruan GKI dengan Pemerintah Kota Bogor ini berbarengan waktunya dengan agenda Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor pada 2008. “GKI ini murni masalah hukum dan administrasi,” ujar Khotimi.




Menurut dia, sebaiknya Wali Kota Bogor menaati Mahkamah Agung, yang mengeluarkan keputusan nomor 127 PK/TUN/2009 pada 9 Desember 2010. Permohonan peninjauan kembali (PK) yang diajukan Pemerintah Kota Bogor terkait dengan IMB GKI Yasmin ditolak MA. Bahkan Ombudsman RI telah menerbitkan rekomendasi nomor 0011/REK/0259.2010/BS-15/VII/20. “Relokasi atau izinkan GKI di Yasmin. Wali Kota harus tegas, jangan plintat-plintut,” ucap Khotimi.




Berkaitan dengan kompensasi Rp 3,5 miliar yang ditawarkan Pemerintah Kota Bogor untuk relokasi GKI Yasmin, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bogor menyarankan agar uang itu digunakan untuk kepentingan publik.




Hal senada diungkapkan juru bicara GKI, Bona Sigalingging. Menurut dia, patut diduga ada kepentingan politik dalam pembekuan IMB GKI. Pasalnya, pembekuan keluar menjelang Diani Budiarto mencalonkan diri lagi sebagai Wali Kota Bogor untuk kedua kalinya. “Padahal saat peletakan batu pertama pembangunan gereja, Wali Kota memberi sambutan secara tertulis,” katanya.



Advertising
Advertising


Jemaat GKI kemarin tidak bisa menjalankan ibadahnya di atas trotoar atau dekat gereja mereka. Sebab, di depan gereja mereka ada aksi demo dari dua kelompok yang pro dan kontra atas berdirinya gereja Yasmin. "Kami kembali tak beribadah," ujar Bona.
Hingga kemarin, Wali Kota Bogor Diani Budiarto belum bisa dimintai keterangan.




ARIHTA U SURBAKTI

Berita terkait

Gosip Gereja Hilang, Sekolah Santa Laurensia Terima Siswa Baru

8 Maret 2018

Gosip Gereja Hilang, Sekolah Santa Laurensia Terima Siswa Baru

Lima bulan pembangunan sekolah Santa Laurensia terkatung-katung akibat kabar bohong tentang proyek gereja. Siswa akan ditampung di gedung lain.

Baca Selengkapnya

Isu Gereja Tak Terbukti, Proyek Sekolah Santa Laurensia Berlanjut

7 Maret 2018

Isu Gereja Tak Terbukti, Proyek Sekolah Santa Laurensia Berlanjut

Setelah terhenti dilanda isu proyek gereja terbesar di Asia, pembangunan Sekolah Santa Laurensia di Suvarna Padi, Alam Sutera, Tangerang, dilanjutkan.

Baca Selengkapnya

Resmikan Gereja HKBP Cilincing, Sandi Menikmati Tari Tortor

11 November 2017

Resmikan Gereja HKBP Cilincing, Sandi Menikmati Tari Tortor

Saat dijemput jemaat HKBP Cilincing, Jakarta, Sandi ikut menikmati tarian Tortor di gereja tersebut.

Baca Selengkapnya

Warga Tuding Gereja Scientology Keruk Dana Jemaah

24 Oktober 2017

Warga Tuding Gereja Scientology Keruk Dana Jemaah

Gereja Scientology mengatakan selalu membantu warga sekitar yang membutuhkan bantuan.

Baca Selengkapnya

Kepala Proyek Santa Laurensia Jamin Tak Bangun Gereja Terbesar

20 Oktober 2017

Kepala Proyek Santa Laurensia Jamin Tak Bangun Gereja Terbesar

Kepala Proyek Sekolah Santa Laurensia Suvarna Padi di Alam Sutera, Pilonedi Sioan Angen menjamin tidak ada pembangunan gereja terbesar di Asia Tenggar

Baca Selengkapnya

Isu Gereja Terbesar, Ini yang Dilakukan Sekolah Santa Laurensia

20 Oktober 2017

Isu Gereja Terbesar, Ini yang Dilakukan Sekolah Santa Laurensia

Sekolah Santa Laurensia mengapresiasi keputusan bersama yang meminta menyetop sementara proyek sekolah di Suvarna Padi, Alam Sutera.

Baca Selengkapnya

Isu Gereja Terbesar, Bupati Tangerang: Pemkab Tak Keluarkan Izin

19 Oktober 2017

Isu Gereja Terbesar, Bupati Tangerang: Pemkab Tak Keluarkan Izin

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memastikan izin yang dikeluarkan untuk pembangunan di Alam Sutera adalah untuk sekolah, bukan gereja.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Gereja Terbesar di Asia, Bupati Tangerang: Hoax

19 Oktober 2017

Pembangunan Gereja Terbesar di Asia, Bupati Tangerang: Hoax

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memastikan kabar pembangunan gereja terbesar di Asia Tenggara di Alam Sutera adalah hoax.

Baca Selengkapnya

Rahmat Effendi: Walau Ditembak, Izin Santa Clara Tak Saya Cabut

3 April 2017

Rahmat Effendi: Walau Ditembak, Izin Santa Clara Tak Saya Cabut

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, walaupun ditembak, ia tak akan mencabut izin pembangunan Gereja Santa Clara karena izin itu adalah produk negara.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Gelar 'Sidang Terbuka' Proses Izin Gereja Santa Clara  

30 Maret 2017

Wali Kota Gelar 'Sidang Terbuka' Proses Izin Gereja Santa Clara  

Wali Kota Bekasi mengumpulkan semua pihak yang terlibat dalam proses perizinan pembangunan Gereja Santa Clara di Bekasi Utara.

Baca Selengkapnya